SBD TERAPKAN NEW NORMAL

Tambolaka-SJ …. Setelah diputuskan oleh Presiden RI Joko Widodo tentang penetapan New Normal beberapa waktu lalu,  wakil ketua pelaksana tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Yohanes Tende, SH  menyelenggarakan Rapat Koordinasi penerapan New Normal di kecamatan Wewewa Barat bersama para kepala desa, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, tokoh Pemuda dan stakeholder Selasa (2/6/2020).

Dalam arahannya Yohanes Tende, SH mengatakan kami tim tak henti-hentinya melakukan sosialisasi kepada masyarkat. Pada hari ini kita sosialisasikan terkait penerapan New Normal di kabupaten SBD. Berdasarkan KEPRES RI Nomor 12 Tahun 2020 tanggal 13 April 2020 tentang penetapan bencana nasional non alam penyebaran Covid-19.

Wakil Ketua Pelaksana Gugus Tugas Covid-19 SBD, Yohanes Tende, SH

Lebih lanjut Jhon Tende mengatakan kabaten SBD sebagai kabupaten yang masuk zona hijau dengan ditandai belum ada satupun masyarkat kabupaten SBD yang terpapar Covid-19.

Kabupaten SBD masuk dalam 102 kabupaten di Indonesia dan 14 kabupaten di NTT yang boleh melaksanakan New Normal.

“Kita boleh melaksanakan segala aktivitas dengan pengawasan yang ketat dan tetap berpedoman pada protokol kesehatan. Kabupaten SBD adalan kabupaten pertama yang melaksanakan New Normal dengan dikeluarkannnya surat edaran Bupati SBD pada tanggal 29 Mei 2020 dan disebar luaskan dan disosialisasikan di seluruh wilayah dan masyarakat SBD” ungkapnya.

Lebih lanjut Jhon Tende menjelaskan New Normal ini adalah salah tatanan kehidupan baru atau era hidup baru dimana kita akan membiasakan hidup dengan selalu cuci tangan, pake masker saat berpergian, selalu menjaga jarak. Pola kehidupan ini yang akan dilaksanakan dalam era New Normal. Dengan diterapkan New Normal masyarakat boleh beraktivitas tapi tetap dalam pengawasan protokol kesehatan.

Baca Juga :   Gereja Harus Bentengi NKRI Dari Ancaman Idiologi Lain

Jhon Tende juga menegaskan bahwa New Normal adalah kewaspadaan,  jika dalam perjalanan New Normal ini ada salah satu warga SBD yang terpapar Covid-19 maka statusnya kita akan cabut dan kita tetapkan status tanggap darurat. Maka dari itu saya minta kepada seluruh peserta yang hadir agar menjadi corong informasi, estafetkan apa yang sudah didengar dan didapatkan hari ini  untuk menyampaikan kepada seluruh masyarakat  agar benar-benar menerapkan New Normal . Kita boleh beraktifitas tetapi tetap patuh pada protokol kesehatan saat menjalankan segala aktivitas. Kita menjalan segala aktifitas sesuai dengan protokol kesehatan, mari kita bersama-sama menjaga bumi kita Loda Wee Maringgi Pada Wee Malala dan selalu Berdoa agar terhindar dari Covid-19.

“Pelayanan Publik terbaik adalah ketika negara hadir dan para pejabatnya hadir untuk menyelamatkan jiwa manusia. Kita semua harus menjadi pahlawan kemanusiaan yang telah menyelamatkan Masyarakat” tegas Jhon Tende.

Hal senada disampaikan oleh dr. Margaretha Selan bahwa seluruh pelayanan publik sudah dibuka kembali dengan diterapkannnya New Normal . Seluruh masyarakat boleh beraktifitas, tetap patuh pada protokol kesehatan. Dalam era tatanan hidup baru banyak perilaku hidup kita yang perlu dirubah seperti selalu cuci tangan, pergi kemana saja selalu pake masker, selalu jaga jarak ini yang harus kita lakukan dalam era New Normal.

dr. Margaretha Selan (kiri) saat memberikan edukasi protokol kesehatan pada peserta

Lebih lanjut dr. selan mengatakan bahwa jika ada bapak/ibu atau anak yang hendak pergi ke luar Sumba maupun balik ke Sumba,  harus mengurus Surat Keterangan Sehat dengan ditandai hasil rapid test. Tanpa rapid tes anda tidak bisa melakukan bepergian  maupun masuk di Sumba. Dan untuk masyarakat SBD bisa melakukan rapid test di RS Karitas Weetebula.

Baca Juga :   SN-KT AKAN LAKUKAN INI DI TAHUN 2022

Camat Wewewa Barat  Simon Lende, S.Sos mengatakan kita semua harus menjadi garam di tengah masyarakat. Kita tidak boleh menakuti masyarakat. Kita beri pemahaman kepada masyarakat terkait dengan virus ini.

Camat Wewewa Barat, Simon Lende, S.Sos

Apa lagi sekarang kita SBD menerapakan New Normal , jadi para kepala desa setelah pulang dari sini sosialisasikan, beri pemahaman kepada rakyatmu. Masyarakat akan bertanya apa ini New Normal, mereka akan bilang virus belum selesai ada lagi New Normal.

“Saya minta kepada seluruh kita yang hadir untuk memberi informasi kepada masyarakat, kita beri mereka pemahaman,  Iebih ini New Normal kita harus memberi mereka pemahaman agar mereka benar-benar mengerti apa itu New Normal”  ungkapnya.

Pantauan Suara Jarmas kegiatan Rapat Koordinasi sosialisasi penerapan New Normal di Kabupaten SBD berjalan aman dengan tetap memperhatikan dan patuh pada protokol kesehatan serta mendapat pengawasan ketat dari TNI/POLRI.****(EB).-