Polres Sumba Barat Bongkar Kasus Human Trafficking

Waikabubak-SJ,…. Polres Sumba Barat berhasil tangani kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dari tahun 2014 hingga tahun 2017 ini sebanyak 13 kasus yang tersebar di Kabupaten Sumba Barat Daya dan Sumba Barat. 

Calon Korban Human Trafficking yang digagalkan Polres Sumba Barat
Calon Korban Human Trafficking yang digagalkan Polres Sumba Barat

Menjadi suatu prestasi tersendiri bagi jajaran Polres Sumba Barat yang perlu diapresiasi karena NTT merupakan provinsi dengan kasus human trafficking yang  memprihatinkan  di Indonesia. Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras Polres Sumba Barat khususnya bagian Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) dalam menangani kasus-kasus human trafficking.
Kanit Tipidter Bripka Martin Djuru Manna yang dihubungi media Jumat, 4 Agustus 2017 mengatakan kasus human trafficking merupakan kasus yang mendapat perhatian serius baik dari pimpinan pusat maupun pimpinan di Polres, maka pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan kasus-kasus yang terindikasi.
“untuk sementara kasus yang sudah kami tangani sejak tahun 2014 hingga 2017 ini sudah 13 kasus dan sebagian besar sudah P.21 dilimpahkan ke Kejaksaan, dan yang 3 masih dalam penyelidikan lebih lanjut” ungkapnya.
Lebih lanjut Kanit Tipidter Martin mengatakan kasus-kasus yang ditangani  hampir semua tidak melalui PJTKI yang resmi. Tetapi melalui oknum-oknum yang mengaku berasal dari perusahaan resmi.
PJTKI-PTKIS yang resmi datanya ada di kami, tetapi pelaku-pelaku disemua kasus yang kami tangani rata-rata illegal, memang mereka berdalih berasal dari PT ini, PT itu, tetapi sewaktu melaksanakan perekrutan tenaga kerja tanpa melalui PT lagi, ibaratnya mereka potong kompas” tuturnya lebih jauh.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Sumba Barat Iptu Mulyo Hartomo, Sik, keberhasilan merupakan hasil kerja keras Polres Sumba Barat dan memang sudah menjadi kewajiban pihaknya untuk melindungi masyarakat.

Iptu Mulyo Hartomo, Sik Kasat Reskrim Polres Sumba Barat
Iptu Mulyo Hartomo, Sik Kasat Reskrim Polres Sumba Barat

Iptu Mulyo menghimbau masyarakat untuk selektif dalam memilih agen-agen atau perusahaan penyalur tenaga kerja. 

Baca Juga :   DPD Saya Indonesia Ciptakan Rekor Dalam Karnaval HUT RI Se-daratan Sumba

“masyarakat harus lebih selektif, harus lebih pintar, jangan mudah terpengaruh dengan tawaran-tawaran orang, janji yang muluk-muluk, memang masalah pekerjaan banyak dibutuhkan di Sumba ini, cuma harus lebih selektif lagi, apalagi bekerjanya di  negeri orang akan bisa membahayakan diri pribadi kita, karena kalau diluar negeri biasanya tenaga kerja kita kurang dihargai” ungkapnya pada media.
Lebih lanjut Kasat Reskrim  yang baru bertugas kurang lebih 2 minggu di Polres Sumba Barat ini juga menghimbau perusahaan-perusahan yang merekrut tenaga kerja agar berkoordiansi.
“untuk perusahaan seperti PJTKI seharusnya berkoordinasi dengan Polres, Pemda dan pihak-pihak lain atas keberadaanya dia untuk perekrutan dari awal pengambilan tenaga kerja, proses perijinan harus dilengkapi, jangan potong kompas, mungkin karena kebutuhan yang lebih cepat dan juga menghemat biaya tetapi kenyataannya bisa merugikan masyarakat kita” katanya.
Prestasi yang dicapai Polres Sumba Barat ini mendapat apreasi dari berbagai kalangan baik di daratan Sumba maupun Jakarta. Lembaga Hukum dan HAM PADMA INDONESIA(PELAYANAN ADVOKASI UNTUK KEADILAN DAN PERDAMAIAN INDONESIA) dan POKJA MPM(KELOMPOK KERJA MENENTANG PERDAGANGAN MANUSIA)Jakarta sangat menghargai prestasi ini karena sudah berhasil mengungkapkan banyak kasus TPPO di Sumba.
Gabriel Goa,Direktur PADMA INDONESIA dan KOORDINATOR POKJA MPMmenyampaikan proficiat atas kinerja Polres Sumba Barat khususnya Kanit Tipidter Bripka Martin Djuru Manna bersama penyidik-penyidiknya yang telah bekerja keras dalam membongkar dan memproses hukum Tindak Pidana Perdagangan Orang di wilayah hukum Polres Sumba Barat.
Mereka patut diberi penghargaan oleh Negara dan POLRI, karena mampu membongkar banyak kasus” jelasnya pada media melalui telepon genggam (HP). 

Kanit Tipidter Reskrim Polres Sumba Barat, Bripka M Juru Mana
Kanit Tipidter Reskrim Polres Sumba Barat, Bripka M Juru Mana

Lebih lanjut Gabriel Goa mendesak Kapolri,Kapolda  Dan Kapolresuntuk memberikan penghargaan dan kenaikan pangkat kepada para penyidik Polri yang telah bekerja keras membongkar dan memproses hukum tindak pidana perdagangan orang di wilayah hukum Polres Sumba Barat

Baca Juga :   Perjuangan dan Pengorbanan Nabi Ibrahim Semangat Idul Adha

Mengingat NTT adalah wilayah Darurat Human Trafficking maka penindakan.TPPO oleh Polri sangat diperlukan” lanjut Gabriel Goa.
Direktur PADMA ini juga mendesak Menaker segera merealisasikan Layanan Terpadu Satu Atap untuk Calon TKI asal Sumba di Tambolaka, merealisasikan Balai Latihan Kerja di Tambolaka dan Desa Migran Produktif di Sumba Barat Daya,Sumba Barat,Sumba Tengah dan Sumba Timur serta segera membangun Transmigrasi Lokal(Translok) di Sumba Barat Daya dan Sumba Timur untuk atasi Darurat Human Trafficking. (OC$),-