MEMAKNAI LODA WEE MARINGI PADA WEE MALALA

Suarajarmas.com – Slogan Loda Wee Maringi Pada Wee Malala tidak asing lagi di telinga masyarakat Sumba Barat Daya SBD), mungkin juga di telinga masyarakat Sumba pada umumnya. Slogan ini memiliki arti Tanah yang terberkati,  subur dan makmur, daerah yang sejuk dan segar. slogan ini tidak serta-merta hadir tanpa tujuan tetapi ini mengambarkan keseluruhan karakteristik wilayah SBD.  SBD terbagi atas 3 wilayah yang secara topografi dan bahasanya berbeda yakni Wejewa yang terdiri dari 5 kecamatan,  Kodi 4 kecamatan dan Loura dengan 2 kecamatan.

Ketiga wilayah ini disatukan dengan konsep besar yakni tiga batu satu tungku, hal ini juga tidak terlepas dari cara hidup masyarakat Sumba pada umumnya yang masih tradisional. Ketika akan memasak masyarakat Sumba pada umumnya akan menggunakan tungku yang terdiri dari tiga batu baik itu batu apung ataupun batu gunung yang kemudian tiga batu didirikan dengan bentuk segitiga dan terdapat celah diantara masing-masing batu  dan dikenal istilah tungku. Konsep ini kemudian diturunkan dan dimaknai sebagai konsep persatuan dimana jika hanya 1 atau 2 batu yang didirikan tidak akan bisa digunakan sebagai tungku, dan jika lebih dari 3 juga akan susah digunakan karena tidak ada celah untuk memasukkan kayu sebagai bahan dasar memasak.  maka dari itu 3 batu harus digunakan untuk bisa menopang dan memuat alat masak. Demikian juga dengan 3 wilayah ini harus bersatu agar bisa menopang untuk mewujudkan cita-cita besar yakni Loda Wee Maringi Pada Wee Malala.

Tepatnya pada tanggal 22 mei 2023 kabupaten SBD sudah memasuki usia 16 tahun, jika diibaratkan sebagai manusia maka SBD sudah memasuki masa remaja sebagai sebuah kabupaten. Masa remaja kita tahu bersama merupakan masa transisi menuju dewasa. Di usia ini SBD masih banyak tertinggal baik di sektor, pendidikan, kesehatan, parawisata, pertanian, peternakan dll. Sebagai anak muda SBD tentunya kami berharap bahwa pembangunan segala sektor tetap dimaksimalkan untuk mewujudkan Loda Wee Maringi Pada Wee Malala. DIRGAHAYU SUMBA BARAT DAYA yang Ke-16. *** (Penulis: Eliaser Wolla Wunga).-

Baca Juga :   UPAYA PENEGAKAN NETRALITAS ASN