Tambolaka-SJ…………. Tuhan itu baik dan penyayang, disaat anak-anakNya berkesusahan dan tidak berdaya, Tuhan bisa membuat sesuatu yang tidak terbayangkan oleh umatNya, untuk menopang dan meringankan beban hidupnya.
Demikian hal yang dialami oleh Pdt. Adriana Rambu Kahi Awa Kosi, S.Th., yang saat ini masih berduka karena baru saja kehilangan suami tercinta anggota DPRD Kabupaten SBD, Pdt. Ananias Bulu, S,Th., M.Min., pada Selasa 16 November 2021 yang lalu dan dikebumikan pada Sabtu, 20 November 2021.
Mama Duta sapaan akrab Pdt. Adriana Rambu Kahi Awa Kosi, S.Th., yang ditemui media ini, Kamis (1811/21) menceritakan kesedihannya yang mendalam karena almarhum suami tercinta Bapa Duta tidak mempunyai riwayat penyakit, dan secara tiba-tiba pada Selasa pagi mengalami sakit keram dan sakit dada dan tidak bisa ditolong lagi oleh tim medis RS Karitas Weetabula.
Mama Duta menguraikan kronologisnya, pagi-pagi sekitar jam 5.00 Wita Bapa Duta mengeluh kakinya keram, sehingga almarhum melakukan olah raga ringan dengan berjalan disekitar rumahnya, tetapi keram yang dialami semakin menjadi, bahkan menjalar ke tangannya sehingga dilarikan ke RS Karitas untuk mendapat pertolongan, tetapi manusia boleh berencana Tuhan jualah yang menentukan, Tuhan sudah menetapkan untuk mengambil kembali apa yang menjadi milikNya, Pdt. Ananias Bulu meninggal di rumah sakit dengan dugaan serangan jantung.
Berita duka tersebut otomatis membuat Mama Duta sangat bersedih karena harus kehilangan suami tercintanya disaat 3 putranya masih kecil-kecil. Ia hanya pasrah pada Tuhan dan menyerahkan semua kesedihan dan ketakberdayaannya.
Disaat Mama Duta sekeluarga sudah tak berdaya dan tak tahu harus berbuat apalagi karena kepala keluarga yang menjadi panutan mereka meninggal dunia, Tuhan menurunkan bantuanNya melalui Yohanes Reniar Kaka atau Rely Kaka biasa disapa dan pemilik PT. Bumi Indah untuk ikut menopang dan meringankan beban Mama Duta dan anak-anaknya.
Proses pengantaran jenazah dari RS Karitas ke Waimangura lalu disemayamkan beberapa hari di rumah duka hingga pada saat pemakaman pemilik Bumi Indah Melkianus Lubalu dan Istri beserta Ketua Perindo SBD, Rely Kaka sekeluarga terlibat aktif dalam membantu dan mendukung Mama Duta sekeluarga.
Jika dilihat kembali beberapa waktu yang lalu, almarhum Pdt. Ananias adalah salah stu tokoh politik SBD yang disegani, kiprahnya dalam dunia politik menghasilkan kemenangan bagi paket MDT-DT pada tahun 2013 yang lalu. Ironisnya pesta politik pada saat itu juga menimbulkan gesekan-gesekan antara pendukung dan petarung politik saat itu, sehingga sempat terjadi gap antara almarhum dengan pemilik Bumi Indah pada Pilkada 2013 tersebut.
Usai perhelatan politik tersebut hingga pada tahun 2018, hubungan yang tadinya cukup renggang mulai adanya komunikasi antara almarhum dengan Bumi Indah. Sudah pernyataan penyesalan dan saling memaafkan diantara kedua belah pihak.
Ongko Ming sapaan akrab Melkianus Lubalu pemilik Bumi Indah dan istri sudah lama melupakan dan memaafkan kejadian pada tahun 2013 yang lalu tersebut, tanpa sungkan-sungkan terlibat langsung dalam pengurusan jenazah hingga sampai pada penguburan almarhum Sabtu, 20 November 2021.
Kepada media ini Ongko Ming bersama istri mengaku merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Pdt. Ananias yang merupakan tokoh politik yang disegani di SBD. Kiprahnya dalam DPRD SBD sudah banyak didengar karena kemampuan dan vokalnya menyuarakan aspirasi masyarakat.
“Almarhum itu orangnya pintar, vocal dan berani memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat SBD, saya benar-benar sedih kehilangan anak Ananias Bulu” ungkap Sien Wadu istri Ongko Ming.
Ongko Ming mejelaskan masalah politik sudah selesai, sehingga tidak perlu ada lagi perbedaan diantara semua stake holder yang ada di SBD. Semua harus bersinergi untuk membangun SBD. Sehingga dengan adanya anggota DPRD yang vocal, pintar dan berani seperti almahum Pdt. Ananias, sangat dibutuhkan oleh Pemerintah menjadi masukan dalam membangun kabupaten SBD ini.
“Kita tidak perlu berkonflik lama-lama, mari kita selesaikan perbedaan-perbedaan kita untuk membangun SBD. Perbedaan itu sudah lama selesai dan saat ini benar kami tulus membantu Mama Duta dan anak-anaknya atas kehilangan almarhum Pdt. Ananias” tutur ongko Ming menjelaskan.
Dirinya juga mengharapkan agar Mama Duta dan anak-anaknya tetap kuat dalam menghadapi kenyataan hidup ini, biarlah Bapa Duta menjadi pendoa bagi keluarga yang ditinggalkan” ujarnya penuh haru.
Ditempat terpisah Ketua Perindo SBD, Yohanes Renier Kaka yang akrab disapa Rely Kaka juga mengungkapkan hal yang sama, dirinya bersama keluarga merasa sangat kehilangan orang terdekat mereka yaitu almarhum Pdt. Ananias.
Rely menjelaskan setelah mendapat khabar bahwa Pdt. Ananias dibawa ke RS Karitas Selasa pagi itu, dirinya langsung mengunjungi dan sampai disana almarhum sudah tidak dapat ditolong lagi. Dirinya merasa sangat shock, karena mengetahui Ananias Bulu tidak mempunyai riwayat penyakit yang berat seperti jantung dan lain-lain.
“Almarhum adalah orang pintar, paham regulasi dan mekanisme dalam birokrasi, sehingga kita benar-benar merasa kehilangan seorang anggota DPRD SBD yang pintar dan vocal” ungkap Rely.
Lebih lanjut Rely menjelaskan dirinya terlibat dalam aktif dalam pengurusana jenazah almarhum lalu disemayamkan di rumah duka hingga proses penguburan karena mendapat kepercayaan dari keluarga Mama Duta.
“Secara resmi saya diselempangkan kain, dan minta saya menjadi kakak tertua dari almarhum dan saya mengiyakan, karena saya tahu keluarga ini keluarga baik dan benar-benar membutuhkan dampingan dalam suasana duka saat ini” jelasnya.
Rely menegaskan, niat tulus ini bukan saja karena permintaan keluarga, tetapi dirinya sudah mengenal dekat almarhum dan merasa sangat cocok sehingga sempat mencetuskan paket Rela untuk pesta demokrasi tahun 2024 mendatang.
“Tetapi apa mau dikata, semua yang terjadi ini adalah rencana Tuhan yang tidak bisa kita rubah, kami keluarga besar Kaka merasa sangat kehilangan dengan kepergiannya. Selamat jalan adikku, selamat jalan tokoh politik yang cerdas” pungkasnya. *** (Octa/002-21),-