Manola-SJ…………. Tragedi pembunuhan yang terjadi di Desa Umbu Wango Kecamatan Wewewa Selatan Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) menghanguskan 3 buah rumah dan 1 korban jiwa, pada hari Selasa, (12/4/2022).
Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete dan Wakil Bupati SBD, Marten Christian Taka, S.IP bersama rombongan turun langsung di lokasi TKP, Rabu (13/4/2022) untuk memantau langsung tempat kejadian dan sekaligus memberikan arahan dan imbauan serta penghiburan kepada keluarga korban serta memantau langsung 3 buah rumah yang hangus terbakar.
Dalam arahan Bupati SBD kepada pihak korban, dirinya mengajak agar semua keluarga korban sabar dan tabah menghadapi situasi yang telah terjadi dan menganggap peristiwa tersebut merupakan peristiwa iman serta mencari jalan yang terbaik supaya semuanya bisa aman, sejahtera dan langgeng saat kita masih berada di muka bumi.
“Saya tahu bahwa keluarga yang mengalami peristiwa duka ini adalah keluarga baik. Oleh karena itu, dirinya mohon supaya keluarga yang mengalami peristiwa duka menahan diri, sabar, dan menurut informasi, para pelaku sudah menyerahkan diri kepada pihak kepolisian dan biarlah proses hukum yang berlaku” katanya.
Bupati berharap, apa yang terjadi pada keluarga ini dan hal-hal yang tidak berkenan kemarin dikurangi bahkan dihapuskan supaya kita langgeng sama-sama untuk menikmati hidup di muka bumi ini secara bersama-sama.
Mari kita saling mendoakan supaya kehidupan kenyamanan masyarakat Wewewa Selatan secara di Desa Umbu Wango dan sekitarnya dengan peristiwa ini menjadikan kita terhenti pada titik tertentu untuk terus kita merenungkan bahwa kehidupan tali persaudaraan ini tidak boleh kita renggang kan dengan peristiwa yang telah terjadi.
“Tetapi kita terajak untuk merenungkan dan terus kita membina supaya kehidupan persaudaraan di masa yang akan datang kita lebih langgeng dan mantap serta bebas dari kemiskinan dan kkemelarata, sehingga umur kita semua panjang sampai selamanya” ujarnya.
Bupati juga menuturkan, sebagai pemerintah wajib mengayomi semua yang terjadi dan kami doakan supaya peristiwa seperti kemarin jangan lagi bertambah dan terulang kembali pada diri kita masing-masing.
“Oleh karena itu, kita saling mendoakan supaya di masa pra paskah dan paskah ini mengantarkan kita semua untuk hidup lebih baik pada masa yang akan datang” tuturnya.
Informasi yang berhasil dihimpun oleh media, korban berinisial PB meninggal dunia di TKP dengan luka bacok di leher bagian belakang kiri dan kanan. Pelaku pembunuhan sebanyak 7 orang sesuai dengan keterangan saksi (Istri korban), Adriana Linda Malo.
Menurut keterangan istri korban, pada pukul 08.00 WITA pelaku 7 orang berangkat ke lokasi kebun untuk melakukan pembersihan karena akan di tanami jagung. Selanjutnya pada pukul 9.15 korban datang bersama istri dengan membawa obat rumput beserta alat semprot dan menemukan pelaku sedang membersihkan lahan kebun yang sama.
Melihat pelaku sedang membersihkan lahan kebun yang sama, korban lalu menegur pelaku dan mulailah terjadi cekcok dan berlanjut dengan perkelahian dengan menggunakan parang. Karena korban hanya seorang diri maka ia tidak mampu melawan pelaku pembunuhan yang berjumlah 7 orang tersebut, sehingga korban jatuh dan menghembuskan nafasnya akibat luka bacokan yang dialaminya di lokasi TKP.
“Ke-7 orang pelaku yang sudah berhasil diidentifikasi tersebut berinisial MUP. PMA, FM, PDN, SM, AMDN dan SMA. Dan ke-3 buah rumah yang hangus dibakar merupakan rumah kediaman dari beberapa para pelaku pembunuhan” ungkap salah satu warga di Desa Umbu Wango kepada media.
Kasus saat ini sudah ditangani oleh Polsek Wewewa Selatan, dari ke-7 orang pelaku pembangunan, 5 orang tersangka sudah diamankan, serta 2 orang yang masih diburuh oleh pihak kepolisian. *** (Isto/005-22),-