Suarajarmas.com – Menurut The World Bank, Indonesia menghasilkan 7.8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, dan 58% dari sampah plastik ini tidak terkumpul. Ini menjadikan Indonesia penyumbang polusi plastik terbesar kedua di dunia, menghasilkan sekitar 24.500 ton sampah plastik per hari.
Happy Hearts Indonesia (HHI) mengembangkan program untuk membangun kembali sekolah-sekolah di berbagai daerah dengan menggunakan bahan ramah lingkungan untuk mengurangi polusi sampah plastik di Indonesia. Upaya ini juga dilakukan sebagai bagian dari pendekatan HHI dalam mendukung pilar SDG (Sustainable Development Goals). HHI akan menggunakan eco-bricks untuk konstruksi dinding sekolah, namun kenyamanan dan keamanan adalah prioritas utama kami.
Demikian dijelaskan oleh CEO Happy Hearts Indonesia, Sylvia Beiwinkler usai meresmikan PAUD Tunas Daud di Desa Watu Labara Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya, Kamis (15/6/2023) yang merupakan Block School (sekolah blok) yang dibangun ulang dengan menggunakan bahan ramah lingkungan.
Sylvia Beiwinkler menjelaskan jenis plastik yang digunakan dalam bahan block terdiri dari PP, PET, dan HDPE. Setiap ruang kelas yang dibangun dengan block ini dapat membantu menghilangkan 1-2 ton sampah plastik atau rata-rata 2-4 ton sampah plastik per sekolah.
“Efesiensi dari membangun sekolah-sekolah dengan block adalah salah satu alasan untuk pemilihan bahan ini selain membantu perputaran ekonomi menghilangkan limbah plastik, dan mengurangi jejak karbon” kata Sylvia.
Sylvia menambahkan aspek manfaat dari penggunaan Block dengan daur ulang dari beberapa jenis plastik yang terdiri dari PP, PET, dan HDPE. Setiap ruang kelas yang dibangun dengan blok dapat membantu menghilangkan 1-2 ton sampah plastik. Kemampuan block ini tahan selama 100 tahun lebih dan disertifikasi oleh Block Solutions.
Ruang kelas dapat dibangun dalam waktu 8 jam dan lebih efektif jika dibandingkan dengan bahan bangunan konvensional. Tahan Gempa karena blok 100 kali lebih ringan dari beton. Dan berupa desain seismik. Semakin rendah massa bangunan, semakin rendah gaya desain seismik.
HHI mempunyai komitmen yang tak tergoyahkan dalam menyediakan akses ke pendidikan berkualitas dan meluas dengan cara mempunyai misi untuk mendirikan sekolah ramah lingkungan yang dibangun dengan bahan plastik daur ulang, untuk secara efektif memerangi limbah plastik dan merendahkan tingkat emisi karbon.
Dengan mengunakan Block School ini diyakini merupakan salah satu solusi untuk menanggulangi masalah sampah plastik yang menjadi permasalah di Indonesia karena setiap pembangunan kembali sekolah menghilangkan 1-2 ton sampah plastik. Blok terbuat dari 100% sampah plastik daur ulang.
Selain itu balok yang dihasilkan lebih ringan, lebih tahan, dan lebih fleksibel dari bata biasa. Block School menyediakan lingkungan belajar yang aman dan tahan gempa. Membangun Block School terasa seperti bermain dengan Lego dewasa. Mereka mudah dirakit, menghemat waktu dan tenaga.
“Blok ini memiliki jejak karbon yang lebih sedikit, menjadikannya pilihan yang ramah lingkungan. Blok adalah pilihan cerdas, terjangkau, tidak beracun dan tahan sangat lama” ungkap Sylvia menutup bincang-bincangnya dengan media ini. *** (Octa/002-23).-