SBD KEHILANGAN SEORANG PAHLAWAN KEMANUSIAAN

Tambolaka-SJ……… Satuan Tugas (Satgas) COVID Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) berduka, Satgas COVID/SBD kehilangan seorang pahlawan kemanusiaan, Stefani Walla (54) meninggal dunia di RS Karitas Weetabula Sabtu (4/9/21).

Pahlawan kemanusiaan itu telah pergi, demikian ungkap salah satu anggota tim Satgas setelah mendapat khabar duka dari rekannya. Almarhumah adalah salah satu anggota Satgas penanganan COVID di SBD yang bertugas posko  Galatama.

Penyakit yang dideritanya dalam perawatan Rumah Sakit tidak tertolong lagi karena virus Corona ikut menggerogotinya, sehingga segala upaya dari dokter dan tim kesehatan RS Karitas tidak mampu memberikan yang terbaik bagi dirinya.

Informasi yang berhasil dihimpun media ini, almarhum pada tanggal 24 Agustus yang lalu mengalami gangguan kesehatan yang buruk, sehingga keluarganya membawa ke RS Karitas untuk mendapatkan pertolongan. Sesuai SOP yang berlaku di RS, pasien yang rawat nginap harus dilakukan pemeriksaan rapid antigen atau swab, sehingga diketahui almarhum terkonfirmasi COVID-19.

Segala upaya sudah dilakukan secara maksimal oleh pihak RS dan keluarga, bahkan keluarga berusaha  memesan obat khusus untuk penyakitnya dari Jakarta. Manusia boleh berencana tetapi Tuhan yang menentukan, segala upaya itu tidak berhasil menyembuhkan penyakit yang dideritanya, tetapi Tuhan Yang Maha Kuasa memilih untuk mengambil kembali anaknya dari muka bumi yang fana ini.

Jenazah almarhum akhirnya ditangani oleh tim pemulasaran jenazah Satgas COVID/SBD sesuai dengan protokol COVID. Keluarga, sanak saudara, Satgas COVID/SBD dan tenaga kesehatan dari Puskesmas-puskesmas secara bersama-sama mengambil jenazahnya dan mengantarnya ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

Ketua pelaksana Posko COVID Galatama, Jenga Mathias memimpin doa bersama di posko Galatama sebelum jenazahnya dibawah ke rumah duka. mengatakan, jalanlah dengan tenang. Kami dan teman posko telah berusaha maximal  untuk membantu penyembuhanmu, namun Tuhan punya rencana lain.

Baca Juga :   Camat Tana Righu: Penyaluran Dana Desa Sudah Sesuai Regulasi

Kesan yang tidak bisa dilupakan oleh Jenga Mathias, almarhum adalah pekerja keras yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaannya.

“Orangnya sungguh bertanggung jawab dengan tugas, selalu dapat bekerjasama, kasihan pada teman yang susah dan supel dalam pergaulan” ungkapnya sedih.

Jenga menjelaskan COVID-19 adalah seksi yang menjadi tanggung jawabnya dalam pekerjaannya di Dinas Kesehatan, sehingga dirinya sangat rajin dan penuh tanggung jawab dalam menjalankan tugas untuk menyelamatkan banyak jiwa di SBD

“Kita bersedih dan tetap berdoa untuk keselamatan abadi, terima kasih sudah bersama kami dan semua yang baik dalam penanganan COVID, kiranya Tuhan menyambut kedatanganmu  dalam kerajaan Surga” tuturnya sedih.

Selamat jalan mama, selamat jalan sahabat, selamat jalan Pahlawan Kemanusiaan,  maafkan kami bila dalam kebersamaan kita selama ini ada yang melukaimu, diamlah di rumah Bapak Surgawi yang kekal. *** (Octa/002-21),-