PMI Purna Perlu Dilatih

Lenang – SJ ………….. Peserta BIMTEK 25 orang dari Desa Lenang dilatih untuk berwirausaha. Setelah dibekali cara berpikir untuk wirausaha secara teori di Wisma Sola Pora (24-25/9), peserta mulai dilatih untuk praktik budidaya kepiting dan kerang dalam media keramba di hutan bakau. 25 orang peserta diberi pengetahuan, mengapa memilih di hutan bakau sebagai tempat budidaya kerang dan kepeting.

Budidaya kepiting dan kerang di hutan bakau sangat cocok karena aman. Selain itu, untuk perlindungan hutan bakau dan mendorong warga untuk budidaya hutan bakau demi meningkatkan ekonomi warga, untuk perlindungan wilayah pesisir dari abrasi dan erosi, untuk pabrik oksigen,budidaya ini selain tingkatkan ekonomi juga untuk perlindungan tanah sumba dan mendorong warga pesisir untuk bertani/ memanfaat pesisir (mangrov) hutan bakau.

Lebih jauh,  peserta juga diintroduksi terkait bagaimana melakukan analisis usaha budidaya kepiting dan kerang, dilakukan juga identifikasi jenis kerang dan kepiting yang menjadi rebutan pasar. Selanjutnya 25 peserta dilatih untuk buat 2 buah keramba sebagai langkah awal.

“Kalau selama ini kita mencari kepiting dan kerang susah maka sekarang kita harus budidaya menggunakan media keramba.  Itu gampang saat kita panen karena semua berada dalam satu media”, demikian kata Pa’de FX Bambang B. K.

Pada bagian lain,  ibu Grens dari Dinas perikanan menjelaskan teknik budidaya rumput laut. Bagaimana cara untuk melindungi rumput laut dari ikan2 besar yang akan memakannya.  Juga ibu Grens biasa disapa, memberikan motivasi untuk peserta terkait keluhan mereka karena pernah gagal dalam budidaya rumput laut. Selain itu,  peserta dilatih untuk pengawetan ikan asap dan ikan asap cair.

Pengawetan asap cair dengan proses sederhana dari limba tempurung kelapa diolah menjadi asap cair dengan media dandang yang dirakit. pengasapan ikan ini penting agar ikan tidak cepat busuk,  mengingat desa Lenang adalah wilayah pesisir, asap cair juga untuk meningkan pendapatan rumah tangga, karena asap cair bisa diproduksi dan dijual.

Baca Juga :   Komsos, Cara Babinsa Jajaran Kodim 1613/Sumba Barat Bangun Kemanunggalan TNI-Rakyat

Lebih jauh,  asap cair bermanfaat untuk  mengawetkan kayu untuk bangunan rumah ( lidundungi dari ngengat,  lebah dan rayap). Pengawetkan ikan, daging dll) Asap cair bisa dijual. Bio arang bisa diproses untuk menjadi komoditi briket dan bisa dipasarkan keluar.

Akhirnya BP3TKI Kupang berharap agar peserta yang sudah dilatih dan terlatih ini,  bisa mempraktikan pengetahuan yang sudah diperoleh agar bisa meningkatkan ekonomi keluarga.

Yayasan Harapan Sumba (YHS) sebagai mitra BP3TKI Kupang  berkomitmen untuk mendampingi pasca bimtek selama 2 bulan sesuai MOU antara BP3TKI dengan mitra lokal YHS,  dan MOU antara YHS dan kelompok dampingan 25 orang peserta Bimtek. Akan tetapi YHS akan terus bergerak membantu tidak terikat MOU.

“Asalkan peserta semangat dan membuat kami dan banyak orang rindu untuk datang ke Lenang karena perubahan-perubahan,  baik usaha2 yang dilakukan juga adanya pelestarian wilayah pesisir” Direktur YHS Stef Segu, ST menegaskan.

Pantauan media pelaksanaan praktek budidaya kepiting dan kerang mendapat respon dan perhatian dari para peserta dengan mengikuti arahan dan petunjuk dari tenaga-tenaga pendamping dari YHS dan Dinas Perikanan Kabupaten Sumba Tengah dan juga langsung diawasi oleh Kasi  Perlindungan dan Pengembangan  BP3TKI Kupang, Timotius K. Suban, S.Sos bersama stafnya.  (OC$/FA),-