PERAYAAN HUT KE-50 PDIP MERIAH TANPA KEHADIRAN PIMPINAN PARTAI LAINNYA

Suarajarmas.com, Jakarta – Perayaan HUT ke-50 PDIP di Jakarta, meraih dan dihadiri oleh 17.000 kader partai dan tamu undangan lainnya minus pimpinan partai politik lainnya.

Ketua Umum  PDI Perjuangan (PDIP),  Megawati Soekarnoputri mengungkapkan alasan tak mengundang partai lain ke acara puncak HUT ke-50 PDIP, untuk konsolidasi internal.

“Ini makanya, dengan segala hormat saya kepada teman-teman partai lain, kali ini tidak mengundang. Karena ini adalah konsolidasi partai,” kata Megawati di JIExpo, Kemayoran, DKI Jakarta, Selasa (10/1/23).

Maksud konsolidasi PDIP, kata Megawati, juga untuk melepas kangen terhadap kader, sudah hampir tiga tahun tak bertemu kader PDIP karena pandemi.

“Untuk apa? Kangen-kangenan dan saya tidak muncul bertatap muka seperti ini hampir tiga tahunan. Jadi sekarang saya ingin tahu pasukan saya ini masih ada atau tidak,” ujar Megawati.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebelumnya membeberkan acara HUT ke-50 PDIP tak akan mengundang partai politik lain. Terkait itu, Puan meminta maaf kepada para ketua umum (ketum) parpol.

“Ini karena hari ulang tahun PDI Perjuangan yang mana angka 50 itu kan susah. Baru 50 tahun lagi akan terjadi, jadi kami meminta maaf kepada seluruh ketua umum partai politik jikalau memang besok tidak berkesempatan hadir,” kata Puan usai memberikan arahan dalam acara bimbingan teknis (bimtek) anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Fraksi PDIP di Hotel Paragon, Jakarta, Senin (9/1/23).

Puan menjelaskan  acara HUT PDIP di umur setengah abad ini menjadi kegiatan yang hanya dirayakan oleh internal, Ketua Umum Megawati berharap seluruh kader yang besok menghadiri perayaan HUT akan menegakkan tiga pilar partai.

“Karena ini adalah kegiatan internal PDI Perjuangan di ulang tahun ke-50, jadi Ibu Ketua Umum berharap seluruh kader partai yang akan hadir pada esok hari, tiga pilar partainya itu kita bisa menyatu sebagai keluarga besar PDI Perjuangan,” kata dia. *** (Red/001-22).-

Baca Juga :   Anak Terlindungi, Indonesia Maju