Pemkab SBD Kembangkan 24 Desa Wisata

Kodi-SJ……….. Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) saat ini memprioritaskan 24 desa wisata yang tersebar di seluruh wilayah SBD. Demikian dikatakan Bupati SBD,  dr. Kornelius Kodi Mete di Desa Pero Konda Kecamatan Kodi Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur, Jumat (2/10/2021).

Bupati menjelaskan,   secara teknis, tim sedang memproses surat keputusan tentang  24 desa wisata itu.  Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini tuntas sehingga Bupati segera menandatangani SK tersebut.

“Hal itu sebagai wujud komitmen Pemerintah Daerah mengimplementasikan program kerja bupati dan wakil bupati SBD yakni program kerja tujuh jembatan emas, salah satunya adalah pembangunan desa wisata” ungkap Bupati Kodi Mete saat jumpa pers yang berlangsung di lokasi wisata Pantai Pero.

Hadir mendapingi Bupati SBD, Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IPem, Kadis Kominfo SBD, drh. Rihi Meha Praing,M.P,  Kabag Kesra Setda SBD, Elisebeth Kaka, S.P dan sejumlah tokoh agama masyarakat Kecamatan Kodi.

Bupati Kodi Mete menjelaskan, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan pembangunan di Sumba Barat Daya. Hal itu karena Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki potensi obyek wisata luar biasa indahnya. Sebut saja, obyek wisata Pantai SBD yang membentang luas  sepanjang kurang lebih 93 km mulai Kecamatan Loura hingga Kecamatan Kodi Bangedo.

 Selain itu, obyek wisata perkampungan adat seperti perkampungan adat Ratenggaro di Kecamatan Kodi Bhalagar, wisata alam air kolam Weekuri di Kecamatan Kodi Utara, wisata budaya pasola, wisata  air dan persawahan Weekeloh  sawah  di Kecamatan Wewewa Timur dan berbagai potensi wisata lainnya.

Seluruh potensi wisata desa belum terkelolah baik. Karena itu pemerintah  mendorong desa segera mengelolah obyek wisata di desa masing-masing demi meningkatkan pendapatan desa. Pengelolaan obyek wisata desa dapat dilaksanakan Bumdes  masing-masing desa.

Baca Juga :   Potensi Wisata Baru SBD, Wisata Alam Ponda Dana View

“Tentu pembangunan desa wisata memprioritaskan kepada desa yang memiliki obyek wisata potensial pengembangan pariwisata” ujar Bupati.

Katanya lagi, untuk mendukung percepatan pembangunan desa wisata, pemerintah daerah akan membangun akses jalan raya, pembangunan penerangan listrik, akses telekomunikasi internet dan terutama kesiapan sumber daya manusia pengelolah wisata, pembangunan fasilitas publik seperti MCK dan lain-lain. Semua harus terkoneksi baik sehingga perlahan tetapi pasti mendorong percepatan pembangunan pariwisata daèrah ini.

Tentu semua itu tidak berjalan serempak karena keterbatasan anggaran yang tersedia. Karenanya desa bersama semua para pihak terkait harus mengelolah dengan baik agar pembangunan desa wisata berjalan baik. Perencanaan kegiatan pembangunan desa wisata harus sesuai kebutuhan. Hal itu demi menjaga efektifitas pengelolaan  anggaran pelaksanaan sebuah kegiatan. *** (Gusti/013-21),-