Kompor Listrik akhir-akhir ini sedang marak diperbincangkan, pemerintah Indonesia menggadang-gadang kompor listrik lebih efisien dibanding dengan kompor yang memakai gas LPG. Sehingga saat ini sudah mulai masa percobaan pembagian Bantuan ompor Listrik ke masyarakat di beberapa daerah.
Kelebihan kompor listrik :
1. Tampilannya bagus,menarik, keren, dan memberi kesan modern. Ini karena body kompor listrik dari keramik. keramik mampu menyebarkan panas dari kompor induksi secara perlahan. Hal ini karena elemen pemanas membutuhkan waktu untuk memanaskan permukaan kaca keramik yang kemudian memanaskan peralatan masak. Mungkin kecil ada panas yang hilang selama perpindahan panas antara permukaan kaca keramik dan peralatan masak.
2. Lebih mudah untuk dibersihkan, hal ini karena tidak ada sisa pembakaran seperti kompor gas.
Peralatan masak menjadi lebih awet dan bersih, hal ini karena tidak ada pembakaran langsung dari api, sebab kompor listrik tidak ada bara api, seperti kompor induksi.
3. Lebih cepat panas dan masakan lebih cepat matang. Karena menggunakan daya watt yang cukup besar.
4. Tidak perlu super ribet lagi seperti teknik memasang tabung gas ke regulator yang banyak orang tidak bisa,seperti ibu-ibu biasanya. Jadi kalau suami pergi bekerja, maka istri tidak repot lagi ketika akan memasak.
5. Tidak perlu bolak-balik ke warung untuk beli tabung gas LPG disaat gas habis, sehingga disaat bayar tagihan listrik bisa sekalian bayar untuk penerangan dan perangkat lainnya.
Kekurangan Kompor Listrik :
1. Saat mati listrik tidak bisa digunakan. Otomatis tidak bisa memasak.
2. Untuk satu “tungku” saja, membutuhkan daya besar 1000watt hingga 2.200 watt. Bayangkan kalau kedua tungku menyala secara bersama tinggal dikalikan saja.
3. Peralatan masak bawahnya harus bermodel datar, sehingga alat masak dengan model lain tidak dapat digunakan. Misal penggorengan model dulu yg bawahnya cembung. Jelas tidak bisa.
4. Untuk keamanan perlu dikaji ulang lagi.
5. Harganya masih diatas 500ribu keatas
Jadi kalau pendapat pribadi, kompor listrik itu hanya cocok untuk kalangan msyarakat menengah keatas yang tinggal dikota-kota besar. Keberadaannya pun sepertinya sebagai pelengkap saja ,dan cocoknya disaat ada tamu untuk bikin kopi atau teh untuk suguhan. karena pada kondisi tertentu misal ada hajatan dirumah yang diharuskan memaasak aneka makanan dan olahan dalam jumlah porsi yang banyak dan besar, jelas masyarakat masih membutuhkan kompor dengan bahan bakar gas atau bahkan masyarakat akan beralih ke zaman dulu memasak menggunakan kayu, lebih ekonomis karena kayu mudah didapat dipedesaan.(ind)