Tambolaka-SJ……….. Kaitan dengan koordinasi pihak Panitia Penyelenggara Sholat Ied Hari Raya Idulfitri 1443 H di stadion Galatama pada Senin 2 Mei 2022 yang lalu dengan Pemerintah Daerah SBD, Wakil Bupati Kabupaten SBD, Marthen Christian Taka, S.IP., menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak disengaja, murni karena banyak factor yang menjadi penyebab, misalnya kurangnya koordinasi.
“Sebagai manusia khilaf itu ada, apalagi mereka masih berada dalam suasana kuatir dan ragu mengenai penyelenggaraan ini, karena pandemic. Panitia penyelenggara takut kegiatan akbar ini menjadi kluster baru. Ini bisa menjadi preseden buruk bagi umat Muslim di SBD” ungkapnya.
Wabup Chris Taka menjelaskan, hasil koordinasi dengan penyelenggara, koordinasi ini hanya sifatnya lisan, bukan berarti bahwa Pemda SBD diabaikan, apalagi panitia menggunakan fasilitas Pemda SBD stadion Galatama, tetapi karena keterbatasan waktu (buru-buru) sehingga terkesan Pemda terlupakan, Pemda SBD memaklumi situasi yang dihadapi tersebut.
Wabup SBD mengatakan, kegiatan keagamaan ini akan menjadi tidak elok, jika diboncengi oleh pihak-pihak tertentu, bahkan bisa menjadi preseden buruk bagi kaum Muslim di SBD. Pemda SBD sendiri akan mendukung dan mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat demi dan untuk kemajuan masyarakat dan daerah SBD.
“Yang diharapkan oleh Pemda adalah setiap kegiatan yang terlaksana di SBD maupun di luar SBD dengan membawa nama SBD, harus dikelola secara baik demi untuk kemajuan daerah, kami tidak akan terima kalau dikelola untuk menciptakan hal-hal yang tidak diinginkan” harapnya.
Chris Taka menambahkan, secara resmi surat dari panitia memang tidak ada, tetapi pihaknya memaklumi, bahkan pihaknya bersyukur kegiatan sholat Ied dapat berjalan dengan baik, walaupun ada kerikil-kerikil kecilnya tetapi tidak berakibat pada pelaksanaan hari raya Idulfitri di SBD.
“Lalu dalam perjalanan acara sepertinya ada penilaian pelaksanaan tidak kondusif, saya kira itu wajar saja, sah-sah saja. Biarlah ini menjadi catatan dan pembelajaran bagi kita semua, khususnya panitia dan umat Muslim di SBD ke depan. Namanya juga manusia, tetapi ketidak mampuan dalam hal membatasi diri dengan perbedaan yang ada, janganlah membuat nuansa perayaan hari besar Idulfitri menjadi tidak khusyuk, Di Nasarani pun demikian walaupun satu iman tetapi ada perbedaan di luar agama, tetapi didalam perayaan besar agama diupayakan perbedaan itu tidak muncul kepermukaan” jelasnya.
Lebih lanjut Chris Taka juga memberi apresiasi atas pernyataan permohonan maaf dari ketua DKM Al- Falah pada Pemda SBD. Ini merupakan sebuah langkah maju untuk kembali melakukan interopeksi diri, sehingga kedepannya dapat menjadi pembeljaran untuk melakukan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada.
Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf pada Panitia Penyelenggara dan keluarga Muslim SBD, karena dirinya tidak turun langsung untuk ikut memantau pelaksanaa sholat Ied di stadion Galatama tersebut, karena alasan kesehatan.
“Sebagai Wakil Bupati SBD, saya juga merasa turut berbahagia bersama seluruh umat Muslim di SBD yang sudah bisa melaksanaan ibadah sholat Ied tanpa harus takut akan adanya virus corona yang sudah menghantui kita kurang lebih 2 tahun. Kami ucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1443 H bagi seluruh umat muslim di SBD” katanya.
Wabup Chris Taka juga menyampaikan terima kasih pada pihak-pihak yang sudah terlibat dalam pelaksanaan ibadah sholat Ied dan kegiatan pasca sholat Ied, khususnya kehadiran Partai Politik dan Anggota DPR RI. Tidak terlupakan TNI, Polri, Pol PP dan Perhubungan yang sukes melakukan pengamanan ibadah sholat Ied di SBD. *** (Octa/002-22),-