Wewewa-SJ……… Berita penemuan mayat almh ANI (17) bertempat di samping rumah mertua di Kampung Weekui Desa Tanateke Kecamatan Wewewa Selatan pada Selasa 6 September 2022 yang lalu sempat membuat heboh warga masyarakat sekitarnya.
Kejadian ini menjadi tanda tanya dan luka yang mendalam bagi keluarga almh ANI, sebab keluarga almh ANI masih beropini dan belum tahu pasti apakah Almh ANI meninggal karena bunuh diri atau di bunuh. Berita yang beredar di sosial media tersebut menimbulkan ke tidak kejelasan motiv dan penyebab dari kejadian tersebut.
Untuk memastikan dan menemukan fakta dari kematian almh ANI, Tim Forensik Biddokes Polda NTT yang di Pimpin oleh AKBP dr. Edi Hasibuan, Sp.FR bersama Wakapolres SBD KOMPOL I Ketut Mastina S.Sos., PJU Polres, Kapolsek Wewewa Timur dan gabungan Personel pengamanan melakukan autopsi.
Pelaksanaan autopsi berjalan dengan lancar dan sesuai dengan surat permintaan dari pihak keluarga korban dengan Nomor : B / 742 / XI / 2022 / Res SBD Tanggal 7 November 2022 tentang permohonan Eksumasi dan autopsi.
Ekshumasi terhadap jenazah almh ANI dilakukan dengan pembongkaran makam untuk melakukan autopsi agar dapat menemukan penyebab kematian almh bertempat di Kampung Ngaba Gela Desa Mata Lombu, Kecamatan Wewewa Tengah Senin (14/11/2022).
Usai pelaksanaan autopsi, Katim Forensik Biddokes Polda NTT, AKBP dr Edi Hasibuan, Sp.FR menyampaikan kepada aparat desa, keluarga almh, kuasa hukum, dan beberapa awak media bahwa pelaksanaan autopsi sudah selesai dan untuk hasilnya akan diserahkan kepada Penyidikan Polres dalam bentuk surat visum et repertum.
AKBP Edi mengungkapkan bahwa untuk menyampaikan hasil dari autopsi saat ini kepada pihak keluarga bukanlah kewajibannya melainkan dirinya hanyalah sebatas melaksakan autopsi dan hasil autopsi akan di tuangkan dalam bentuk surat visum.
“Untuk hasil autopsinya paling lambat 2-3 minggu untuk itu saya menyampaikan bahwa secepatnya dan selambat-lambatnya kami akan menemukan penyebab kematian” ujar Katim Forensik Biddokes Polda NTT.
Selain itu untuk menjaga situasi tetap kondusif Wakapolres SBD mengingatkan kepada pihak keluar agar tetap tidak melakukan upaya-upaya yang dapat merungikan pihak keluarga almh.
“Saya minta dengan pengertian dari pihak keluarga untuk kepercayan yang sudah di berikan kepada kami kepolisian Polres SBD, dengan harapan untuk pihak keluarga Jangan terpengaruh dengan isu-isu yang belum mengandung fakta” ungkap Wakapolres SBD.
Pihak keluarga yang hadir dalam pelaksanaan autopsi menyampaikan limpah terima kasih atas segala usaha dan kerja keras dalam menangani kasus ini, harapan keluarga secepatnya menemukan penyebab kematian almh.
Untuk diketahui, sebelumnya korban (ANI) diketahui menghilangkan sejak tanggal 31 Agustus 2022 lalu, kemudian baru ditemukan oleh mertua laki-lakinya di pekarangan rumah yang jaraknya kurang lebih 30 meter, pada tanggal 6 September 2022 silam. *** (Muel/008-22).-