Jakarta-SJ….. Lembaga Hukum dan Ham PADMA INDONESIA (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia)dan KOMPAK INDONESIA (Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia) sangat mendukung total Dirkrimsus Polda NTT yang baru Kombes Pol Yudi Sinlaloe dalam penegakan hukum Tindak Pidana Korupsi Bawang Merah Malaka.

Demikian diungkapkan direktur Lembaga Hukum dan Ham PADMA INDONESIA sekaligus Ketua KOMPAK INDONESIA Gabriel Goa pada media di Jakarta Jumat (19/6/20).
“Karena beliau sudah teruji komitmen dan integritasnya dalam pemberantasan Human Trafficking di NTT selagi menjadi Dirkrimum Polda NTT. Apalagi sebagai putra NTT beliau sudah teruji membela Korban Human Trafficking yang berasal dari anak-anak gadis keluarga petani di kampung-kampung Nusa Tenggara Timur” ungkap Gabriel.
Lebih lanjut Gaby sapaan akrabnya menjelaskan selain NTT sebagai wilayah Darurat Human Trafficking ternyata NTT juga masuk wilayah Darurat Korupsi yang merampok hak-hak ekonomi, sosial, budaya (Ekosob) rakyat miskin, akibatnya rakyat kecil terjebak jadi Korban Human Trafficking.
Yudi Sinlaloe terpanggil untuk selamatkan NTT dari mafiosi korupsi berjamaah, maka dari Lembaga Hukum dan Ham PADMA INDONESIA menyatakan pertama mendukung total Dirkrimsus Polda NTT dan jajarannya dalam mengusut tuntas serta memproses hukum Tindak Pidana Korupsi di NTT dimulai dari kasus Korupsi Bawang Merah Malaka.
Kedua , mendesak Kejati NTT yang baru Yulianto agar serius memproses penegakan hukum Tindak Pidana Korupsi di NTT dimulai dari Kasus Korupsi Bawang Merah Malaka.
Ketiga , mengajak Solidaritas Lembaga-Lembaga Agama, Penggiat Anti Korupsi dan Pers di NTT mendukung Dirkrimsus Polda NTT dalam penegakan hukum Tindak Pidana Korupsi di NTT tidak hanya menyeret Pelaku tetapi juga Aktor Intelektualis Korupsi Berjamaah di NTT dimulai dari kasus Korupsi Bawang Merah Malaka.
“Kami yakin pak Yudi sebagai Putra terbaik NTT sonde mau NTT dicap Wilayah Darurat Korupsi lagi ke depan” tegas Gabriel Goa. **** EQ,-