Elu Loda-SJ……. Bencana alam angin puting beliung yang melanda Desa Elu Loda kecamatan Tana Righu kabupaten Sumba Barat provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan 24 Agustus 2020 yang lalu, meninggalkan cerita duka bagi keluarga Martinus Ngongo Malo. Sampai dengan saat ini pihaknya belum mendapat perhatian dari pemerintah baik dari Desa sampai Kabupaten dan pihak terkait lainnya.
Martinus Ngongo Malo yang ditemui media dikediamannya Rabu (16/9/20) mengatakan sejak kejadian sampai dengan saat ini belum ada bantuan yang kami terima. Dirinya menceritakan kronologis bencana angin puting beliung yang menimpa rumahnya.
Kata Tinus, pada hari Minggu jam 2 siang, angin tiba-tiba muncul dan langsung menghantam rumah, anginnya masih berputar didepan rumah, lalu menuju atap rumah yang mengakibatkan sengnya terangkat semua beserta kayu kecuai bagian depan sebelah kanan rumah.
Setelah kejadian pada hari Senin petugas dari Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) berjumlah 3 orang menggunakan Pick Up datang untuk melihat langsung rumah, petugas juga sempat mengambil gambar rumah, setelah foto rumah diperoleh, petugas langsung pulang dan berpesan untuk menunggu respon/tanggapan pimpinan.
Lebih lanjut Tinus menjelaskan kerugiannya yang dideritanya diprediksi puluhan juta Rupiah, karena seluruh bahan tidak bisa digunakan lagi baik itu seng, paku dan kayu. Tinus memperinci bahan yang dibutuhkan untuk memperbaiki rumah, seng = 115 lembar (2 pak lebih), paku 10, 12, 15 (masing-masing 5 Kg), paku seng 5 Kg, seng Rool 12 meter, kayu (balok dan usuk) untuk atap masing-masing 2 kubik.
“Saya mohon bantuan dan uluran tangan dari pihak manapun untuk meringan bebak kami keluarga. Kami sangat membutuhkan bantuan bapak/ibu agar kami bisa mempebaiki rumah tempat tingal kami” ujarnya kepada media.
Pantuan media selain rumah Tinus ada dua kepala keluarga yang juga terkena musibah, namun kerusakannya tidak seperti yang dialami oleh keluarga Tinus. Rumahnya hanya tertimpa bahan yang jatuh dari rumah Tinus.
Hingga berita ini diturunkan, media belum mendapat konfirmasi dari pihak terkait baik dari BPBD Sumba Barat, Pemerintah Desa, Kecamatan dan Dinas Sosial. Korban juga belum mendapatkan bantuan apapun untuk meringankan beban mereka. *** (EB),-