KAPOLRES SUMBA TIMUR TURUN KEJALAN TEMUI GERAM

Waingapu – SJ…. Kasus yang terjadi di Pantai Marosi Lamboya Kabupaten Sumba Barat April lalu yang mengakibatkan tewasnya Porro Duka terus mendapat dukungan dan perhatian dari masyarakat maupun kelompok-kelompok peduli kemanusiaan. Di Sumba Timur Aksi Solidaritas untuk Porro Dukka dari  Aliansi Gerakan  Rakyat Untuk Kemanusian (Geram) turun kejalan untuk menyampaikan aspirasi Di Depan Polres Sumba Timur yang dilaksanakan pada hari Senin, 7 Mei 2018 mulai jam 13.00 Wita hingga ditemui Oleh Kapolres Sumba Timur AKBP. Viktor M. Silalahi, SH, MH.

“Aspirasi yang disampaikan hari ini kami terima dan akan kami tidak Lanjuti dengan melaporkan ini ke jejang yang lebih tinggi yakni Polda NTT, Kita tahu bersama Bahwa sudah ada tindak tegas dari Kapolri untuk Kapolres Sumba barat dan harapannya kita dapat menjaga situasi tetap kondusif sampai proses ini tuntas” Tutur Kapolres Sumba Timur, AKBP. Viktor M. Silalahi, SH, MH saat menemui peserta aksi di depan Polres Sumba Timur.

Kapolres Sumba Timur juga menambahkan “Saya pribadi atas nama Institusi memohon maaf kepada masyarakat atas kejadian di Sumba Barat yang dilakukan oleh oknum kepolisian dan aksi hari ini menjadi masukan bagi kami Polres Sumba Timur untuk mencegah kejadian yang melanggar prosedur”.

Kapolres Sumba Timur, AKBP. Viktor M. Silalahi, SH, MH. saat menemui aksi silidaritas GERAM

Aliansi GERAM ini merupakan Gabungan dari 7 (tujuh) Organisasi Mahasiswa dan Kepemudaan yang ada di Sumba Timur yakni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cab. Waingapu, Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cab. Tambolaka Kota Jajakan Waingapu, Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Lewa (IKPML) Waingapu, Forum Komunikasi Pemuada Kawangu (FKPK), Forum Pemuda Kota Waingapu dan Kambera (FPWK), Ana Humba Community (AHC) dan Komunitas Ana Tana, Aksi ini diisi dengan Pernyataan sikap, orasi dan pembacaan puisi dari masing-masing perwakilan OKP yang terlibat.

Baca Juga :   KEPEDULIAN LAKA LENA ATASI COVID-19 DI NTT

“Kami mengutuk Keras kejadian yang menimpa saudara kami Poro Dukka dan mengecam tindakan Refresif oknum kepolisian, dan pencopotan Kapolres Sumba Barat adalah awal dari perjuangan ini sehingga kami akan terus mengawal kasus kemanusian ini hingga tuntas, jika ada penindasan dan ketidakadilan maka hanya ada satu kata LAWAN” tutur salah satu orator dari Komunitas Ana Tana yang disambut dengan sorakan Lawan,Lawan, Lawan!! dari semua peserta Aksi. (STM)