Suarajarmas.com – Bertempat di SMKS Bakti Luhur Tambolaka, Jl. Cempaka Desa Kalena Wanno Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD, Kamis (27/4/23), SMKS Bakti Luhur difasilitasi oleh DESMA Center melakukan kegiatan Sosialisasi dan Penanaman Pohon sebagai salah satu bentuk kampanye kesadaran untuk peduli pada lingkungan dan berproses menuju Sekolah Hijau.
SMKS Bakti Luhur Tambolaka yang merupakan salah satu SMK dampingan DESMA Center yang didukung oleh Misereor/KZE Jerman dalam program kerja TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba menggelar kampanye kesadaran peduli dan berbudaya lingkungan hidup bagi warga sekolah. Diharapkan kegiatan ini memiliki dampak yang positif bagi peserta didik, baik itu di lingkungan sekolah, rumah maupun masyarakat.
Kegiatan kampanye peduli lingkungan ini dihadiri dan diresmikan oleh Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, yang dihadiri oleh Kadis Pertanian SBD, Kadis Pariwisata, Camat Kota Tambolaka, beberapa Kepala SMK, Pimpinan DESMA Center, Local Koordinator Indonesia untuk Misereor, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutan Kepala SMKS Bakti Luhur Tambolaka, F.R. Titik Palupi, S.Pd., M.M., mengatakan saat ini isu lingkungan merupakan isu yang penting yang menjadi perhatian dan kepedulian semua pihak. Kampanye ini merupakan kampanye kesadaran peduli dan berbudaya lingkungan hidup bagi warga sekolah di SMK Pariwisata di Sumba.
“Kampanye ini difasilitasi oleh DESMA Center bekerja sama dengan MisereorJerman. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari workshop yang pertama tentang green school di SMKN 1 Waikabubak yang lalu” katanya.
Program green school ini sudah merupakan kewajiban bagi siswa dan guru di SMKS Bakti Luhur Tambolaka, dimana paa siswa dan guru mempunyai pohon sendiri di sekolah. Setelah workshop yang pertama disadari bahwa pengeritan green school luas sekali, diantaranya penghematan energy, pemilahan sampah, daur ulang, sekolah yang bersih, sehat, nyaman, sejuk, menyenangkan.
“Hari ini akan dilanjutkan dengan workshop yang kedua, yang akan dihadiri oleh sekolah-sekolah pariwisata. Setelah didampingi oleh DESMA, kami sadar bahwa banyak sekali yang dilakukan untuk mewujudkan green school” jelasnya.
Project Manger DESMA Center, Boyke Hutapea dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari program pariwisata berkelanjutan dukungan Misereor Jerman selama 3 tahun dalam program SMK Pariwisata untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan di Sumba.
“Kegiatan hari ini menjadi bagian dari mengedukasi anak-anak dan juga mensosialisasikan pihak-pihak lain di luar sekolah. Kami ingin sekolah dampingan kami dapat memberikan dampak kepada pihak luar sekolah untuk bisa memahamai konsep peduli lingkungan” ungkap Boyke.
Sementara itu Local Koordinator Indonesia untuk Misereor, Pupu Puurwaningsih memberi apresiasi pada DESMA Center dimana memasuki kwartal kedua ini ada banyak kegiatan dan suadah ada outcome yang terlihat hasilnya.
Pupu mengakui keberhasilan ini juga berkat adanya dukungan dari SMK-SMK di Sumba, project ini merupakan bentuk kepedulian Misereor untuk alam (bumi). Misereor menyadari saat ini kita berada dalam situasi yang krisis alam. Sehingga kampanye-kampanye yang dilakukan oleh Misereor adalah untuk menjaga lingkungan.
“Kampanye green school ini juga selaras dengan program pemerintah untuk memulai dari meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan” tuturnya.
Bupati SBD, Kornelius Kodi Mete dalam arahannya menyampaikan terima kasih atas adanya kampanye lingkungan hidup yang diprakarsai oleh DESMA Center bersama SMK Pariwisata.
“Mari kita tanam dan kita rawat sama-sama agar semuanya tidak sia-sia. Pariwisata kunci hidup kita, dan Sumba khususnya SBD ada pada trending itu, kalau pariwisatanya maju maka pasti hidup kita pasti sejahtera” kata Bupati.
Lebih lanjut Bupati SBD memberi apresiasi pada SMKS Bakti Luhur Tambolaka yang mengalami kemajuan pesat.
“Beberapa waktu yang lalu saya datang di sekolah ini, yang ada hanya bahasa Wejewa tetapi kali ini sudah mengalami kemajuan pesat karena MC dari anak SMKS Bakti Luhur sudah menggunakan bahasa Inggris, saya berharap kedepan sudah menggunakan bahasa Mandarin, pasti bisa” harapnya.
Untuk diketahui, dalam upaya mendukung program pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dan Sumba Barat, serta program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan pariwisata sebagai motor utama penggerak perekonomian masyarakat NTT, Misereor/KZE (sebuah organisasi internasional dari Jerman untuk kerjasama pembangunan) bekerja sama dengan DESMA Center sebagai mitra pelaksana Program SMK Pariwisata untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Sumba selama 3 (tiga) tahun, sejak 1 November 2022 – 31 Oktober 2025.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK Pariwisata di Kabupaten SBD (SMKS Pancasila, SMKN 2 Kota Tambolaka, SMKS Bakti Luhur & SMKS Efata Omba Rade) dan Sumba Barat (SMKN 1 Waikabubak) agar mendapatkan peluang yang lebih baik dan dapat diserap di dunia kerja sesuai dengan kompetensi serta peluang berwirausaha dengan mendukung konsep pariwisata berkelanjutan yang pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di Sumba.
Usai menanam pohon bersama di lingkungan SMKS Bakti Luhur, kegiatan dilanjutkan dengan workshop yang dihadari oleh kepala SMK-SMK Pariwisata, Kepala Dinas Pertanian, Ligkungan Hidup, Pariwisata, BLK Don Bosco, pimpinan DESMA Center dan Misereor Jerman dan tamu undangan lainnya. *** (Octa/002-23).-