Waikabubak-SJ……. Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya banjir, warga Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Kota Waikabubak Kabupaten Sumba Barat melaksanakan kerja bakti berupa bersih-bersih lingkungan, Jumat (10/12/2021) pagi.
Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di RT 09,10,11,12 dan 13 yang ada di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Kota Waikabubak dengan melibatkan masyarakat Kelurahan Kampung Baru.
Kerja bakti bersih-bersih lingkungan ini dipimpin langsung oleh Lurah Kampung Baru Yermias Ghudi Didukung sejumlah perangkat Kelurahan Kampung Baru. Fokusnya adalah melakukan lingkungan dan saluran-saluran air yang tersumbat.
“Kerja bakti bersih-bersih lingkungan ini juga sebagai langkah antisipasi untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD),” kata Lurah Kampung Baru Yermias Ghudi.
Kata Yermias, kerja bakti ini bertujuan untuk mencegah dan mengurangi dampak jika sewaktu-waktu terjadi banjir. Terutama menghadapi cuaca yang sangat ekstrem, maka masyarakat harus tanggap untuk melakukan antisipasi terjadinya banjir.
“Dengan adanya kerja bakti ini, maka lingkungan akan menjadi bersih dan sehat. Jika lingkungannya bersih, maka nyamuk Aedes Aegypti tidak dapat berkembangbiak. Dengan demikian, masyarakat terhindar dari penyakit DBD,” jelasnya.
Menurut Yermias, salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir adalah dengan membersihkan sampah yang tercecer di saluran udara. Serta membersihkan saluran udara yang tersumbat sehingga dapat bekerja dengan baik dan lingkungan menjadi sehat.
“Kerja bakti ini merupakan salah satu upaya untuk merekatkan kembali tali silaturahim antar warga yang ada di Kelurahan Kampung Baru. Jika masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan,mencegah banjir banjir bisa kita cegah bersama-sama,” terangnya.
Dalam menghadapi cuaca yang ekstrem ini, Yermias juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selalu menjaga saluran udara agar tidak tersumbat dan lingkungannya masing-masing.
“Melalui kerja bakti ini kami mengharapkan terciptanya lingkungan yang bersih, sehat dan bebas dari penyakit. Selain itu bisa mengurangi dampak banjir dan saluran udara tidak tersumbat sehingga bisa langsung terserap ke tanah,” tegasnya.
Yang paling utama tambah Yermias belajar berkeinginan bisa mengembalikan kembali citra budaya gotong royong masyarakat yang saat ini sedikit demi sedikit mulai tergerus.
“Dari dulu, masyarakat Kelurahan Kampung Baru itu terkenal dengan budaya gotong royong. Namun saat ini budaya itu sudah mulai berkurang. Oleh karena itu, kami akan mencoba membangkitkan kembali budaya gotong royong tersebut, minimal dengan kerja bakti membersihkan lingkungan,” pungkasnya. *** (Yunia/004-21),-