BUPATI SUMBA TENGAH RESMIKAN MATA AIR WAISOKA

Waibakul-SJ…….. Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Waisoka di Desa Ole Ate, Kecamatan Mamboro Kabupaten Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur,  Sabtu (27/3/2021).

Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S.K. Limu (kedua dari kanan) saat meninjau langsung mata air Waisoka

Hadir dalam acara peresmian tersebut Anggota DPRD Kabupaten Sumba Tengah, Camat Mamboro, Kepala Desa Ole Ate, Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sumba Tengah, Kepala Puskesmas, Babinkamtibmas, Babinsa, Tokoh-Tokoh Masyarakat serta masyarakat Desa Ole Ate dan sekitarnya.

Kepala Desa Ole Ate, Frans Nani menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian dan ketulusan Pemerintah Daerah mengerjakan mata air Waisoka ini, sehingga bisa kami manfaatkan dan gunakan saat ini.

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Daerah yang sudah membangun air ini buat kami. Kami bersukacita dan berbahagia mendapatkan berkat Tuhan lewat air ini,” ungkap Kepala Desa Ole Ate.

Sementara itu, Bupati Sumba Tengah, Drs. Paulus S. K. Limu mengatakan air ini merupakan yang paling bersih dan bisa langsung diminum karena tidak ada zat kapur yang terkandung didalamnya.

“Saya meyakini bahwa air di Waisoka ini merupakan air yang paling jernih dan terjaga keasliannya sehingga dapat langsung diminum walaupun belum dimasak karena tidak mengandung zat kapur,” ucap Bupati.

Bupati menjelaskan pada bulan Desember 2019, beberapa Pimpinan Perangkat Daerah, Asisten dan Camat Mamboro datang melihat air ini dan disitu mereka mengungkapkan bahwa air ini harus segera dikerjakan, karena  mereka mengalami bagaimana upaya dan kerja keras dilakukan demi mencapai mata air Waisoka tersebut.

“Bulan Desember 2019, saya mengajak Pimpinan Perangkat Daerah, Asisten dan Camat untuk meninjau mata air Waisoka ini dan setelah melalui jalan panjang dan kerja keras akhirnya bisa tiba di mata air waisoka, walaupun tidak semuanya bisa sampai, mengingat akses jalan dan medan yang cukup sulit dilalui, sehingga mereka bersepakat bahwa air tersebut harus dikerjakan pada tahun 2020,” kata Bupati Paulus.

Baca Juga :   Sering di Injak, Ternyata Ini Khasiat Rumput Belulang

Pada bulan Juni 2020 mata air waisoka mulai dikerjakan dengan menelan biaya sebesar 8 Milyar Rupiah selama 7 bulan dan pada bulan Desember 2020 selesai dikerjakan.

Dirinya menambahkan bahwa sepanjang tahun 2020 sudah 27 kali datang berkunjung ke desa Ole Ate dan meninjau pelaksanaan pekerjaan pembangunan mata air Waisoka ini. Hari ini saya resmikan penggunaan air ini untuk dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat. Namun masih ada 215 Kepala Keluarga diwilayah dusun 3 dan dusun 4 tepatnya di Waikalada yang belum mendapatkan pelayanan air bersih ini.

“Oleh sebab itu, saya perintahkan agar di perubahan anggaran tahun 2021 ini agar dianggarkan penambahan pipa sepanjang 1 km dari bak air menuju ke wilayah tersebut, sehingga paling lambat bulan november tahun ini masyarakat di Waikalada sudah bisa menikmati air ini” jelasnya.

Bupati Paulus mengapresiasi semangat gotong royong dan kerja keras yang ditunjukkan oleh masyarakat Desa Ole Ate.

“Saya mengapresiasi semangat gotong royong dan kerja keras yang ditunjukkan masyarakat Desa Ole Ate, sehingga Saya selalu menyempatkan diri hampir tiap minggu datang berkunjung kesini. Mari pergunakan air ini dengan baik sesuai dengan kebutuhan kita” ucap Bupati.

Dirinya juga  mengajak untuk  merawat dan menjaga sarana air waisoka ini sehingga kita semua dapat menikmati air tersebut bagi kelangsungan hidup kita sehari-hari, karena air ini merupakan berkat dari Tuhan bagi Sumba Tengah  lewat perjuangan dan kerja keras bersama. *** (Yunia/Prokompi Sumba Tengah),-