Suarajarmas.com – Pemalsuan dokumen adalah tidak benar, p apa yang dimuat oleh beberapa media adanya pemalsuan tanda tangan ketua BPD, Melkianus Kaka, S. Psi., oleh Kepala Desa Kahale, Yohanis Rehi, S. Pd., adalah salah pengertian salah komunikasi yang diberitakan oleh media.
Kepala desa Kahale menjelaskan pada suarajarmas, Senin (31/7/2023) di Waitabula Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur bahwa dirinya tidak melakukan pemaklsuan tanda tangan seperti yang dimuat dalam berita di media online. Ia juga kaget adanya pernyataan dari Ketua BPD Kahale tersebut.
Dirinya tidak menyalahkan adanya pemberitaan dari beberapa media tentang masalah tanda tangan tersebut, tetapi menyayangkan media tersebut tidak turun langsung melakukan investigasi dan wawancara mendalam di Kahale.
Kepala Desa Kahale juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama kepemimpinannya mengecewakan beberapa pihak karena tidak optimalnya pelayanan kepada masyarakat.
“Biarlah dugaan pemalsuan tanda tangan ini menjadi pembelajaran bersama untuk memberikan pelayanan publik yang lebih baik ke depan. Saya bertekad akan membangun desa Kahale yang lebih baik ke depan” jelasnya.
Sementara itu ketua BPD, Melkianus Kaka yang dihubungi terpisah mengakui tidak ada pemalsuan tanda tangan dirinya oleh kepala desa Kahale.
Pernyataannya yang dimuat oleh media online beberapa waktu lalu sebenarnya pernyataan tidak resmi, karena dirinya hanya bercerita kelakar dengan keluarga.
“Saya kaget obrolan kelakar dengan keluarga itu keluar di media. Padahal saya bercerita karena kurang puas saja dengan kepala desa karena masalah lain, kami ini berkeluarga semua baik kepala desa maupun yang muat berita di media” jelasnya.
Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf apabila pernyataannya baru-baru di media merugikan banyak pihak, khususnya kepala desa Kahale dan media online yang memuat berita tersebut serta membuat heboh warga masyarakat Kahale khususnya dan SBD pada umumnya.
Ketua BPD Kahale ini menjelaskan setelah mengetahui pernyataannya keluar di media online, dirinya telah mengklarifikasi pada kepala desa Kahale dan berharap semua pihak memaklumi kekeliruan yang dibuatanya.
“Sekali lagi permohonan maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah dirugikan dengan informasi saya yang sepihak dan berjanji ke depan sebagai ketua BPD akan hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan terkait informasi publik” pungkasnya. *** (Octa/002-23). –