Suarajarmas.com – Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS), didukung oleh William & Lily Foundation (WLF), menjalankan program Peningkatan Mata Pencaharian Pertanian melalui Pendekatan Terpadu (PERMATA) di Kabupaten Sumba Barat Daya yang berlangsung selama 24 bulan, mulai dari tanggal 1 Oktober 2021 hingga 30 September 2023.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan mata pencaharian petani kepada 48 kelompok tani di 9 desa yang terletak di 3 kecamatan di Sumba Barat Daya yakni Desa Pero, Kabalidana, Weemangura (Kecamatan Wewewa Barat), Desa Weekokor, Kanelu, Weepatando, dan Weerame (Kecamatan Wewewa Tengah), serta Desa Wee Londa dan Wee Rena (Kecamatan Kota Tambolaka) dan 1 SMK Pertanian. Kegiatan terpadu yang dilakukan mencakup pembelajaran teori dan praktik pertanian yang baik, meliputi persiapan lahan, pemilihan benih dan persemaian, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, administrasi dan keuangan kelompok tani, perencanaan usaha, serta upaya pemenuhan gizi keluarga. Perubahan terlihat pada petani yang mendapat pendampingan.
Saat ini, terdapat 151 petani yang secara konsisten melanjutkan usaha pertanian yang menanam berbagai jenis tanaman seperti cabai, paria, tomat, terong, hingga sayuran daun seperti bayam, kangkung, dan sawi. Meskipun demikian, masih terdapat kesenjangan dalam memenuhi permintaan pasar, terutama untuk komoditas seperti cabai dan tomat. Selain itu, para petani belum sepenuhnya memperhatikan asupan gizi keluarga yang mendukung usaha pertanian secara berkelanjutan. Untuk mengatasi permasalahan ini. YBTS dan WLF melakukan strategi dengan membentuk Jaringan Petani Sehari (JPS) pada bulan April 2023. JPS terdiri dari petani-petani unggulan yang mewakili kelompok tani yang terlibat dalam Program PERMATA.
“Melalui jaringan ini, para petani didorong untuk bekerja secara terpadu, berkelanjutan, bekerjasama, dan belajar bersama untuk menghadapi berbagai tantangan serta melakukan upaya pengembangan agar mampu menjawab kebutuhan pasar secara berkelanjutan,” jelas Junike Susan Medah, Project Coordinator Agriculture Livelihood Project.
Selain itu, jaringan ini bertujuan untuk memanfaatkan peluang dan kerja sama serta menjaga kepercayaan mitra dagang. Meskipun petani telah berhasil mengelola usaha tani skala rumah tangga, namun upaya untuk meningkatkan skala usaha tani masih terbatas karena sumber daya yang terbatas. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah, lembaga keuangan, maupun pihak terkait lainnya sangat diperlukan.
Untuk menjembatani kebutuhan ini, YBTS, dengan dukungan dari WLF, bersama kelompok tani Ana Leko, akan menyelenggarakan acara Expo Sayuran pada tanggal 25-26 Juli 2023 dengan tema “Jaringan Petani dan Dukungan Multipihak Menuju Petani Maju.” Dalam rangkaian expo ini akan diadakan lomba olahan pangan lokal berbahan dasar labu dan terong. Lomba ini merupakan kesempatan bagi petani untuk menunjukkan kesadaran dan motivasi dalam pentingnya asupan makanan bergizi dengan sayuran yang mudah didapatkan dan dapat dibudidayakan sendiri.
Kelompok Tani Ana Leko sebagai penyelenggara kegiatan Expo Sayuran terdiri dari 21 anggota berkomitmen untuk mempersiapkan area seluas 4.777 meter persegi dengan menanam 9 jenis sayuran dan 9 varietas.
“Expo Sayuran merupakan kesempatan yang tepat untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa usaha pertanian sayuran memiliki potensi yang baik dalam perekonomian masyarakat dan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pemanfaatan potensi yang ada,” tutup Junike.
Untuk diketahui Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) didirikan sejak tahun 2014 untuk berkiprah di bidang sosial dan kemanusiaan, khususnya terkait dengan penghidupan dalam sektor pertanian sayuran untuk mendukung petani dalam menerapkan praktik pertanian yang baik (good agricultural practices) melalui transfer ilmu pengetahuan.
William & Lily Foundation merupakan lembaga filantropi yang berperan aktif sebagai lembaga pemberi hibah (grant making) untuk mendorong peningkatan akses dan kualitas di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan lingkungan pendukung. *** (Octa/002-23).-