Kodi-SJ………….. Ditengah merebaknya wabah virus corona saat ini, masyarakat dikagetkan dengan adanya berita yang beredar di media sosial facebook tentang derita seorang anak yang lumpuh tak berdaya. Derita saudara kita Dominggus Japa Loka (18) luput dari perhatian petugas kesehatan, pemerintah dan publik pada umumnya.
Dominggus putra dari Oktavianus Rangga Mone dan Regina Deta Karere desa Mali Iha kecamatan Kodi kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) mengatakan anaknya menderita sakit lumpuh sejak berusia 8 tahun. Karena keterbatasan ekonomi dari keluarganya, Dominggus tidak bisa mendapatkan perawatan secara medis dan pelayanan keluarga yang memadai.
“Pernah kami bawah ke Rumah Sakit tetapi tidak dirawat (opname) karena tidak ada penyakit yang diderita anak kami, sehingga kami kembali sudah ke rumah” ungkap Oktavianus Rangga Mone Senin (30/11/20).
Penyakit lumpuh yang diderita sejak usia 8 tahun ini tidak diketahui penyebabnya. Stefanus Rehi Tanggo Bore pelopor desa Mangga Nipi kecamatan Kodi Utara yang melakukan kunjungan ke rumah Oktavianus Rangga Mone merasa iba dan tersentuh begitu melihat keadaan yang dialami putra mereka Dominggus Japa Loka.
Stef menjelaskan Dominggus harus mendapat perhatian serius dari tim medis, melihat kondisinya yang sudah semakin memburuk., ditambah lagi kondisi rumah keluarga yang sudah tidak memadai. Yang lebih mengagetkan lagi, adik dari Dominggus juga mengalami kelumpuhan tidak bisa berjalan, tetapi secara fisik masih kelihatan sehat.
“Adiknya Ferdianus Bali Mema juga lumpuh tidak bisa jalan, walaupun bisa duduk dan kelihatan sehat sebagaimana anak-anak lainnya. Kasian sekali keluarga miskin ini” tutur Stef sedih.
Dirinya berharap agar kedua anak ini secepatnya mendapatkan bantuan, terlebih dari tim kesehatan dokter dan perawat terdekat sehingga bisa diketahui penyakit lumpuh apa yang diderita oleh keluarga ini.
Dipantau oleh media ini, keluarga Oktavianus Rangga Mone merupakan keluarga sangat miskin yang membutuhkan perhatian dari Pemerintah khususnya Dinas Sosial. Kondisi rumah sudah tidak layak lagi untuk dihuni apalagi sambil merawat anak-anak mereka yang lumpuh.
“Kami akan sangat berterima kasih sekali pada siapapun yang tergerak untuk meringankan beban hidup kami, selama ini kami pasrah saja, tidak pernah ada yang mengunjungi” tutur Regina Deta Karere sedih.
Dalam kesempatan itu Regina mengucapkan terima kasih pada Stefanus Rehi Tanggo Bore yang sudah meluangkan waktu mengunjunginya. Ia berharap pesan-pesan mereka dapat sampai di telinga Pemerintah khususnya Dinas Kesahatan dan Dinas Sosial.
“Setelah kita mendapat informasi yang pasti masalah anak yang lumpuh ini, agar pihak medis dan Pemda secepatnya buka mata dan segera menyalurkan bantuan bagi pihak keluarga” ungkap Stefanus Rehi Tanggu Bole yang dihubungi media via telepon. *** (002/SJ/20),-