Tambolaka-SJ………….. Bupati Sumba Barat Daya (SBD), dr. Kornelius Kodi Mete menghadiri acara penyerahan kunciPembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Lendongara Desa Karuni Kecamatan Loura Kabupaten SBD Propinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (18/7/2022).
Penyerahan kunci PLTS secara simbolis oleh wakil direktur Bank Central Asia, CyrillusHarinowo kepada tim operator PLTS Lendongara, Jefrianus Koro dengan disaksikan oleh Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, Wakil rektor I Unika Indonesia Atma Jaya Jakarta, Dr. Yohanes Eko Adi Prasetyanto bersama rombongan, Direktur BCA, Antonius Widodo Mulyono, Ketua STKIP Waitabula, Wilhelmus Tape Kii, S.Pt., M.Phil., M.A, dan Dandim 1629/SBD.
Juga disaksikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan SBD, Drs. Dominggus Bulla, M.Sc., Kadis Kominfo SBD, drh. Rihimeha A. Praing, MP, Kadis PUPR, Wilhelmus Woda Lado, ST, Kepala Desa Karuni bersama aparat, Insan Pers dan seluruh tamu undangan lainnya serta masyarakat Lendongara penerima bantuan PLTS.
Dalam sambutan Bupati SBD, Kornelius Kodi Mete mengatakan akan terus membangun Kabupaten SBD untuk menuju tanah terjanji yang dinamakan Loda Wee Maringi Pada Wee Malala melalui program 7 jembatan emas dengan membangun Desa Bercahaya, Desa Berair, Desa Mandiri Pangan, Desa Aman Tentram, Desa Pintar, Desa Sehat dan Desa Wisata.
“Dengan bersama Atma Jaya, kami akan menuju Desa Pintar dan juga BCA dengan kerinduan supaya cahaya hadir di setiap rumah penduduk Kabupaten SBD di manapun berada akan menjadi kenyataan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kita semua yang mendapat bantuan mari kita bersyukur dan menanam kebaikan,” ujarnya.
Bupati juga berterima kasih kepada BCA, Unika Indonesia Atma Jaya Jakarta dan STKIP Waitabula yang telah bekerja sama untuk pembangunan PLTS di Lendongara. Tentunya dengan hadirnya penerangan di bukit Lendongara cahaya kehidupan di setiap rumah penduduk akan nampak.
Sebelumnya, perwakilan dari masyarakat Lendongara, Emanuel Koro dalam sambutannya mengatakanbahwa apa yang menjadi kerinduan dan doa masyarakat Lendongara selama ini sudah terjawab. Dan ini merupakan hal yang sangat luar biasa, akan menjadi kenangan dan cerita kamisampai kapan pun. Karena ini kerinduan kami dan tahun ini kami baru menikmati yang namanya terang.
“Saya rasa tidak merdeka selama ini, tidak merdeka dari ketertinggalan. Tetapi ketika ada yang peduli dan prihatin membantu untuk penerangan, kami rasa sudah ada kota kecil di bukit Lendongara. Tentunya kami tidak bisa membalas dengan apapun, kami hanya bisa berdoa kepadasang pemberi kehidupan semoga bapak/ibu yang berbagi berkat dan membantu kami di sini, kiranya Tuhan memberkati dalam tugas dan tanggung jawab bapak/ibu,” ujarnya.
Dirinya menyampaikan terima kasih kepada BCA, Unika Indonesia Atma Jaya Jakarta, dan STKIP Waitabula yang sudah bekerja sama untuk pembangunan PLTS di Lendongara. Dengan adanya bantuan ini masyarakat Lendongara sudah hidup dengan penerangan, karena ini yang menjadi mimpi dan kerinduan kami.
“Selama ini jika dalam perayaan hari raya kristen, biasanya umat Katolik misa di sore hari. Tetapi dengan adanya bantuan PLTS ini, baru-baru perayaan paskah umat Katolik sudah bisa misa di malam hari.Dan juga kegiatan-kegiatan lainnya termasuk berkaitan dengan pendidikan,” tuturnya. *** (Isto/004-22).-