Pada awalnya, Allah menciptakan Bumi bagitu menawan dan mempesona, demikian juga manusia diciptakan bagitu harmonis untuk menata bumi ini. Hubungan persaudaraan antara manusia dengan seluruh unsur alam (tanah, air, angin dan api) bagitu hidup. Allah menjadikan manusia dengan isi alam sebagai rekan kerja bahkan saudara kandung untuk menata bumi ini, karena bumi yang memberi manusia hidup. Bumi adalah ibu dan rumah, lumbung manusia. Alam dengan segala isinya membuat manusia sehat dan sejahtera.
Kenyataan berkata, kontradiksi selalu terjadi antara manusia dengan bumi. Bumi dengan segala isinya, selalu diobrak-abrik oleh manusia. Bagitu tegah manusia membuat tubuh ibu pertiwi hangus dan babak-belur, pepohonan ditebang, sembarangan membakar hutan, kesehatan bumi mati terbakar, menyebarkan sampah sembarangan. Dengan ulah manusia yang tidak bertanggungjawab, akibatnya bumi menangis: tanah longsor, banjir hebat, angin putting beliung, hujan deras, dan biasnya juga manusia hancur berantakan: korban material bahwakan jiwa dan raga wafat. Hama belalang, burung-burung dan hewan-hewan lain mengundurkan diri. Lebih kejam lagi ulah manusia, dengan menggunakan pupuk-pupuk kimia untuk melumuri tanah dan air dengan racun-racun yang membahayakan hidup manusia. Di era sekarang, perbuatan manusia tidak ramah lingkungan lagi, hanya mau menghancurkan ekosistem alam. Kalau ulah manusia tetap diaktualisasikan di bumi ini, alam ciptaan Tuhan dengan sendirinya bergerak dan bereaksi dengan menyatakan berbagai bencana alam yang mengancam hidup manusia.
Bagi yang mendiami bumi ini, sang Pencipta mengingatkan kita untuk menjaga keutuhan bumi dan memeliharanya, karena memelihara bumi dengan segala isinya berarti memelihara hidup kita sendiri, memelihara anak-cucu kita dan segala makhluk hidup lainnya. Selain itu, kita diajak untuk berterima kasih kepada-Nya, karena telah menciptakan bumi; memelihara dan merawat bumi yang sedang sakit parah, kekurangan gizi.
Sudah waktunya kita bertobat terhadap bumi yang adalah rumah kita bersama dan ibu pertiwi seluruh alam semesta. ActionNya yakni tobat: memperbaiki diri: cinta kasih terhadap bumi, bermurah hati, menggantikan pola konsumtif dengan polah produksi, pemborosan dengan semangat berbagi, semangat kerja, jauhkan kebiasan mencuri, merampok, berjudi atau terbuai oleh produk-produk modern yang tidak ramah lingkungan. Allah menyampaikan kasih-Nya kepada bumi dan seluruh ciptaan dengan memelihara dan menjaga agar bumi tetap sehat dan kita sejahtera. *** (Oleh: Petrus Moa, S.Ag).-