BUDAYA KAKO MALE MENARIK PERHATIAN KETUM PGI

Ketum PGI, Pdt. Dr. Henriette Hutabarat Lebang saat membulka kegiatan PRPrG di Tambolaka – SBD

Tambolaka-SJ………. Budaya Kako Male yang merupakan budaya kebersamaan orang Sumba dalam menjalankan pesta adat maupun pesta keluarga yang menarik perhatian Ketua Umum Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI Pdt. Dr. Henriette Hutabarat Lebang saat melihat rombongan klasis yang memasuki gedung GKS Mata dengan membawa kayu api, alat masak dan babi sebagai lauk pada saat penyelenggaraan PRPrG dari tanggal 2 sampai 5 November 2019.

Hal ini diungkapkan oleh Ketum PGI ini saat membuka kegiatan PRPrG di stadion Galatama Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) yang disaksikan oleh Pemda SBD, Anggota DPRD, Tamu-tamu Kehormatan, seluruh Pendeta se-Indonesia peserta kegiatan PRPrG,  jemaat GKS dan masyarakat SBD.

Ketua Panitia Pdt. Benyamin Kondi, S.Th (kiri) berpose bersama Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete disela-sela kegiatan PRPrG

“Saya melihat jemaat GKS di SBD sangat kompak, mereka saling bahu membahu menyukseskan pelaksanaan PRPrG ini, buktinya begitu saya masuk GKS Mata ada masyarakat yang masuk membawa kayu, membawa babi dan lain sebagainya” ungkapnya.

Lebih lanjut Pdt. Henriette mangatakan hal ini merupakan bukti bahwa orang Sumba itu baik, ramah dan kompak dalam melayani tamu-tamunya yang merupakan peserta PRPrG di SBD. Dirinya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemda SBD yang telah banyak memfasilitasi suksesnya pelaksanaan kegiatan PRPrG yang nantinya akan dilanjutkan dengan Sidang Raya PGI tanggal 8-12 November di Sumba Timur.

Majelis Jemaat GKS Mata saat jumpa pers di Rujab Bupati SBD

Ketum PGI ini belum mengetahui bahwa budaya orang Sumba “kako male ” adalah cara orang Sumba untuk ikut berkontribusi, ikut berperan  dalam suatu kegiatan tertentu seperti pesta adat, syukuran dan lain sebagainya dengan membawanya satu hari sebelum perayaan/kegiatan dilaksanakan.

Baca Juga :   SENSUS PENDUDUK ONLINE 2020, SUMBA TENGAH LAMPAUI TARGET

Ketua Panitia Penyelenggara Pdt. Benyamin Kondi, S.Th dalam laporan panitianya pada saat acara pembukaan PRPrG mengatakan konsumsi harian dari tanggal 2 sampai 6 November 2019 ditanggung oleh 15 klasis yang tersebar di SBD. Sedangkan konsumsi sebelum kegiatan dan operasional umum dibiayai oleh panitia pelaksana yang bersumber dari swadaya jemaat dengan sistem penggalangan dana bazaar/lelang, sadar 2000 dan persembahan khusus yang ditotal menjadi  Rp. 60.000.000,- Dan bantuan Pemda SBD sebesar Rp. 500.000.000,- Sehingga secara keseluruhan total nominal dana yang tersedia untuk pelaksanaan PRPrG adalah Rp. 560.000.000,- sedangkan kontribusi setiap klasis tadi untuk konsumsi harian yang merupakan budaya kako male yang diterima secara resmi oleh tuan rumah GKS Mata.  

Rombongan menuju stadion Galatama diiringi tarian Sumba oleh Pdt. Daniel Malo, S.Th

Dalam kesempatan yang sama Pdt. Benyamin Kondi menjelaskan ada 600 orang peserta yang akan mengikuti PRPrG yang terdiri dari peserta utusan PGI Wilayah 40 orang, peninjau utusan gereja anggota PGI/PGIW/SAG 40 orang, undangan mitra BPA PGI 40 orang dan MPH PGI dari unsur perempuan sebanyak 25 orang.****

Penulis: Octa Dapa Talu,-