YBTS & WLF DAMPINGI PETANI BERJIWA WIRA USAHA

Suarajarmas.com – Pendampingan kepada 48 Poktan dalam Program PERMATA oleh Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) bekerja sama dengan William and Lily Foundation (WLF) telah menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Program yang akan berakhir dalam bulan September 2023 mendatang dengan berbagai kegiatan memberikan dampak dalam peningkatan produksi sayuran dan pendapatan petani.

Hingga saat ini 126 petani pada pendampingan di tahun pertama terus melakukan usaha pertanian secara konsisten dengan pengembangan berbagai jenis tanaman diantaranya cabe, pare, tomat, terung, labu madu, pitcai, kacang panjang, bunci, bunga kol, wortel dan sayuran daun seperti bayam, kangkung dan sawi dengan total pendapatan sebesar Rp. 419.058.000. Sedangkan 26 poktan di tahun kedua terdapat 14 Poktan dengan total pendapatan Rp. 71.740.000 dan 25 petani sudah melakukan pengembagan dan jenis tanaman total pendapatan Rp 37.019.000.

Selain itu beberapa petani juga telah melakukan berbagai penganekaragaman usaha berupa olahan bahan pertanian misalnya keripik ubi dan pisang, berbagai macam minuman tradisional yang juga memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga dan memiliki akses untuk mendapatkan modal pengembangan usaha dari lembaga keuangan.

Dalam upaya untuk memperkenalkan petani kepada Lembaga Keuangan untuk permodalan, YBTS didukung WLF menggelar  waorkshop Peningkatan Mata Pencaharian Pertanian Melalui Pendekatan Terpadu di aula Weekuri Hotel Sinar Tambolaka Desa Kalena Wanno Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), tanggal 20-21 Juli 2023 yang diikuti oleh 23 orang peserta mewakili kelompok tani masing-masing.

Kepada media ini Project Koordintaor Program PERMATA, Junike Susan Medah  mengatakan workshop ini dilakukan karena sebagian besar petani belum mengetahui dan terbiasa dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi dalam mengakses modal pada Lembaga Keuangan. Di sisi lain, Lembaga Keuangan juga memiliki keterbatasan dalam mendapatkan petani potensial yang mampu mengembangkan usaha pertanian.

Baca Juga :   Pemda Sumba Tengah Siapkan Lahan 15 Hektar Untuk TJPS

Upaya yang telah dilakukan YBTS dan WLF dalam program PERMATA ini dengan memberikan seri pelatihan rencana usaha hingga mereka mampu membuat sebuah perencanaan usaha dalam pengembangan sayuran dan sebanyak 3 orang telah mampu mengakses dana KUR sebesar Rp. 40 juta untuk masa pinjaman 2 tahun.

“Selain itu berbagai penguatan kapasitas juga diberikan kepada PPL dan kepada petani terseleksi dalam jaringan petani SEHATI yang telah terbentuk dan menjadi sarana untuk saling berbagi pengetahuan dan keterampilan dan membangun relasi serta mempermudah akses akan informasi, pemasaran dan permodalan dari berbagai pihak termasuk pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian SBD” ungkap Junike.

Lebih lanjut dikatakan, Petani, khususnya yang telah menunjukkan kemampuan dalam pengelolaan sayuran serta telah tergabung dalam kegiatan jaringan perlu diberikan penguatan kapasitas dan motivasi untuk mampu melihat berbagai potensi untuk pengelolaan mata pencaharian yang berkelanjutan  khususnya akses terhadap permodalan dan bagaimana membangun sebuah kewirausahaan dengan tetap memperhatikan berbagai persoalan sosial di masyarakat sehingga persoalan dalam menjadikan mata pencaharian sebagai sebuah usaha yang memiliki potensi dapat dikembangkan dengan kemampuan memanfaatkan akses keuangan sehingga memberikan kontribusi dalam berbagai persoalan sosial yang disebutkan diatas.

“Tujuan workshop ini meningkatnya petani yang memiliki jiwa kewirausahaan dengan mengembangkan usaha pertanian sebagai mata pencaharian pertanian yang berkelanjutan” jelasnya.

Junike berharap melalui workshop ini, peserta mengetahui tentang strategi pengembangan usaha yang memperhatikan rantai nilai pasar. Peserta pelatihan mampu membuat perencanaan untuk mengembangkan kewirausahaan dengan akses Lembaga keuangan. Peserta memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai strategi untuk dapat mengakses modal dari Lembaga keuangan.

Hingga berita ini di turunkan, peserta pelatihan melakukan studi lapangan kunjungan lahan Poktan SESIBU untuk mendapatkan dan informasi tentang Rantai Nilai Pasar Tomat. Peserta pelatihan terlihat sangat antusias mengikuti workshop. *** (Octa/002-23).-