Suarajarmas.com – Dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat, terutama anak-anak dan remaja sehingga dapat memperluas pengetahuan, Yayasan Balita Sehat (YBS) me-launching program Mobil Pintar di aula kantor desa Pogo Tena Kecamatan Loura Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/11/2023).
Selain meluncurkan program Mobil Pintar, YBS juga meluncurkan Produk Womenpreneur guna memberdayakan perempuan dengan menyediakan peluang kerja melalui penyediaan pelatihan ketrampilan, pendampingan dengan tujuan menambah pendapatan ekonomi keluarga.
Hadir dalam kegiatan Peluncuran Mobil Pintar dan Produk Womenpreneur, Ketua YBS, Syifa Andina, Kepala Desa Pogo Tena, Yohanes Umbu Leli Adolf, Kabid UMKM Dinas Koperasi UKM SBD, Maria Consulata Weto, SSTP., dan tamu undangan lainnya.
Ketua YBS, Syifa Andina yang ditemui media ini menjelaskan minat baca anak-anak terhadap buku di NTT masih rendah, literasi di NTT terutama di SBD itu rendah sekali, melalui program Mobil Pintar ini, YBS ingin meningkatkan minat baca anak-anak. Perkembangan saat ini, digital literasi anak-anak tinggi dan mudah serta aksesnya lebih muda. YBS ingin mengembalikan konvensional literasi, literasi awal membaca buku.
“Kita mau tetap mengembalikan anak-anak ke minat litersi dengan bahan bacaan. Dengan Mobil Pintar, untuk membuat ini lebih menarik untuk anak-anak, kalau hanya pustaka satu tempat itu menjadi halangan, apalagi minat bacanya masih rendah. Dengan menggunakan mobil, anak-anak tinggal menunggu kapan mobilnya datang untuk membaca buku” ungkap Syifa Andina.
Mobil Pintar juga sudah di dasain dengan nciri-ciri khas Sumba untuk menarik minat anak-anak membaca, melihat gambar bagi anak-anak PAUD yang belum bisa membaca. Mobil Pintar juga melibatkan anak-anak remaja untuk mengajak anak-anak untuk membaca buku.
“Saat ini kita akan memuali program di 5 desa yaitu desa Pada Eweta, Weerame, Tanggaba untuk wilayah Wewewa dan desa Lete Konda dan Pogo Tena untuk wilayah Loura. Mungkin kita datang di satu desa minimal 3 atau 4 jam dan hari berikutnya pindah ke desa lain” ujar Syifa menjelaskan.
Sedangkan Produk Womenpreneur merupakan upaya YBS untuk mendukiung program pemberdayaan perempuan di PAUD (guru-guru PAUD) untuk menambah income keluarga. Bedanya dengan UMKM di PAUD ini karena ada kontribusi penjualannya minimal 10-30% yang telah disepakati dan dikembalikan ke PAUD.
“Jadi PAUD ini yang berbisnis, kalau UMKM biasanya dari kelompok tani, kelompok tenun. Kalau yang ini basisnya di PAUD dengan tujuan ada dana tambahan untuk operasional PAUD” jelasnya.
Jenis-jenis usaha yang didampingi di Produk Womenpreneur, produknya berbahan dasar tenun, souvenir, anting, gelang, kalung, bandana, tas dan produk makanan berupa kripik bahan lokal seperti pisang, ubi, singkong, dan steak kelor dan labu kuning.
Direncanakan pada tahun depan produk-produk dari PAUD ini akan masuk ke industri sabun dari bahan lokal untuk perawatan kulit (skincare). Untuk Pulau Sumba masih akan diteliti bahan bakunya dari serei.
Selain itu YBS juga akan melatih marketingnya, membantu mencari pasar dan membantu permodalan. Yang mau diupayakan adalah green business, bisnis UMKM ini menjadi bisnis yang ramah lingkungan. PAUD diharapkan peduli pada lingkungan.
Sebelumnya kepala desa Pogo Tena, Yohanes Umbu Leli Adolf menyambut baik YBS yang peduli pada PAUD di SBD khususnya di desa Pogo Tena, karena tidak semua PAUD atau desa mendapat kesempatan didampingi oleh YBS.
Kehadiran YBS diharapkan dapat mengangkat permasalahan literasi yang dihadapi desa ini serta menjadi motor atau semangat bagi perkembangan PAUD di desa. Desa akan memberikan dukungan penuh dalam upaya meningkatkan PAUD dan mengatasi masalah literasi.
Desa Pogo Tena merupakan desa yang terbuka dengan kehadiran LSM. Dengan kehadiran LSM, desa akan banyak mendapat tambahan pengalaman dan pengetahuan. Desa Pogo Tena merupakan desa yang peduli pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Awalnya sebelum menjadi kepala desa, saya adalah pengelola PAUD Sinar Kasih, setelah saya terpilih menjadi kepala desa pada tahun 2021, PAUD dikelola oleh orang lain. PAUD sangat penting untuk mendidik anak-anak bangsa” katanya.
Sementara itu, Kabid UMKM Dinas Koperasi UKM Kabupaten SBD, Maria Consulata Weto, SSTP., dalam sambutannya menyambut baik kehadiran YBS di SBD khususnya di 5 desa saat ini. Dinas Koperasi menyambut baik program Produk Womenpreneur yang sejalan dengan pendampingan Dinas pada UMKM dan Koperasi.
Data yang dirilis di SBD per 31 Desember 2021 UMKM yang sudah teridentifikasi sekitar 2.000 lebih, data ini diyakini belum seluruhnya terdata karena fokus Dinas Koperasi UKM pada tahun 2023 ada 131 desa yang belum terealisasi.
“Harapan kami di tahun 2024, kami sudah bisa mengelola satu data UMKM di kabupaten SBD. Ternyata di PAUD kita juga bisa berkolaborasi karena disitu juga ada orang tua murid. Untuk itu kami atas nama pemerintah SBD mendukung program yang dijalankan oleh YBS saat ini” tuturnya.
Dirinya juga mengapresiasi Produk Womenpreneur karena sangat mendukung perempuan untuk memotori usaha-usaha dalam bidang perekonomian. Pengalaman yang dialami pada masa COVID-19, di pemerintah daerah ternyata UMKM bermunculan, karena masyarakat terlalu banyak berada di rumah yang membuiat generasi milenial mulai berpikir untuk bergerak dalam bidang usaha ekonomi keluarga.
“Setelah Covid kami identifikasi banyak bermunculan 4 pelaku usaha milenial yang mulai mencintai potensi lokal. Seperti kopi, ubi, dan tenun. Memnag itu harus terus kita dorong menjadi potensi lokal yang kita berdayakan” kata Maria Consulata Weto. *** (Red/001-23).-