POLRES SBD GELAR KEGIATAN PEDULI LINDUNGI

Tambolaka-SJ…………. Polres  Sumba Barat Daya (SBD) menggelar kegiatan PCare (Peduli Lindungi) oleh personil Polres SBD bersama dengan para operator PCare dari 16 Puskesmas di Mapolres SBD, Desa Radamata Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur, Sabtu (27/11/21).

Kegiatan yang bertujuan untuk membantu proses penginputan data NIK masyarakat yang telah melaksanakan vaksinasi ini dimonitoring langsung oleh Kapolres SBD, AKBP Sigit Harimbawan, SH, S.I.K, MH dan di dampingi oleh para PJU Polres SBD.

Kapolres SBD yang ditemui media ini disela-sela kegiatan menjelaskan,  data-data yang belum terinput oleh para tenaga kesehatan di SBD ini yang sedang diproses saat ini, untuk memastikan data yang belum terinput karena adanya penggandaan NIK atau yang tidak terbaca.

“Kita sudah arahkan 50 – 60 personil termasuk petugas Puskesmas dari masing-masing Puskesmas dengan membawa data-data yang belum terinput, sehingga  nanti bisa diketahui berapa jumlah yang belum terinput dan yang tidak bisa diinput dikarenakan adanya penggandaan NIK ataupun tidak terbaca dan sudah ditemukan hampir 2.000-3. 000 KTP yang bermasalah” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan dalam proses penginputan data ini, ditemukan banyak KTP yang bermasalah dari SBD. Polres SBD melakukan kegiatan ini juga untuk membantu Pemerintah SBD khususnya Dinas Kependudukan dan Capil SBD.

“Nanti dikoordinasikan saja  ditanyakan langsung ke Dukcapil,  mengapa banyak sekali kesalahan NIK dan juga tidak terbacanya itu. Nanti akan terhitung totalnya berapa yang salah,  untuk sementara sudah 2000 ke atas yang ditemukan” tambahnya.

Ketika ditanyakan masalah target vaksinasi bagi SBD, Kapolres menuturkan,  kalau untuk target berdasarkan perintah bahwa Presiden sampai dengan Desember kita diharapkan bisa mencapai 70%.  Dan kondisi SBD saat ini, masih dalam posisi 47%.

Baca Juga :   Bupati Sumba Tengah Jadi Inrup Hari Pahlawan
Kapolres SBD (kiri) memantau langsung pelaksanaan PCare di Mapolres SBD

Dirinya berharap, akan berusaha mencapai target yang sudah ditentutkan itu, oleh karena itu dibutuhkan adanya kolaborasi dengan TNI dan Pemerintah Daerah.

“Kita tetap berupaya semaksimal mungkin,  kalaupun tidak mencapai 70% setidaknya mendekati,  kita tetap berupaya tetap berkolaborasi dengan TNI kemudian dengan pemerintah daerah juga tolong bantu kami untuk mempercepat vaksinasi ini” pungkasnya. *** (Octa/002-21),-