Perempuan Muda Sebagai Agen Perubahan

Tambolaka-SJ…………. Sering kita mendengar kata perubahan (change) terutama ketika kita membahas hal-hal berkaitan dengan upaya organisasi memperbaharui diri dalam situasi mengahadapi perubahan di lingkungan strategi organisasi, dan setiap perubahan memerlukan orang/individu yang menjadi pemandu proses berjalannya perubahan yang terjadi dalam suatu organisasi maupun dalam masyarakat, guna mencapai tujuan sebagaimana diharapkan.

Peran perempuan sebagai agen perubahan juga terjadi di dalam bidang politik, ketika kelompok-kelompok perempuan berhasil mendesakkan paket undang-undang politik yang menyebabkan diterimanya gagasan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di parpol dan lembaga legislatif sebanyak 30 persen. Meskipun keterwakilan 30 persen tersebut belum merupakan kewajiban, hal ini telah membuka mata bahwa perempuan harus mendapat tindakan khusus sementara untuk mengejar ketertinggalannya dalam bidang politik.

Oktaviana Lyet Vinsiana Kaka, S. Pt bersama ayah tercinta yang juga adalah ketua Perindo SBD, Yohanes Renier Kaka

Agen perubahan dalam mencapai kesetaraan jender bertebaran dalam perjalanan pergerakan perempuan Indonesia. RA Kartini, Dewi Sartika, Rohana Kudus, atau Cut Nyak Dien adalah beberapa nama yang kerap disebut sebagai orang-orang yang memberi inspirasi bahwa perempuan berhak dan dapat melakukan seperti yang dilakukan laki-laki. Di luar itu, ada banyak lagi individu dan lembaga masyarakat, termasuk pesantren, yang menjadi agen perubahan.

Oktaviana Lyet Vinsiana Kaka, S. Pt (Ona Kaka) diapit oleh ayah Yohanes Renier Kaka dan kakak Matheus Maximus Mario Kaka, S.Sos

Demikian halnya perempuan muda milik Partai Perindo Kabupaten Sumba Barat Daya, Oktaviana Lyet Vinsiana Kaka, S. Pt yang juga mempunyai mimpi ingin membawa suatu perubahan bagi keluarganya, kelompoknya bahkan bagi kabupaten Sumba Barat Daya dan Sumba pada umumnya. Ona Kaka sapaan akrab putri dari pasangan pengusaha Yohanes Renier Kaka dan Yohana Marawali ini dikenal sangat gesit baik dalam organisasi, gereja maupun dalam keluarga yang dicintainya. Dirinya mempunyai keyakinan untuk mencapai kesuksesan tidak dengan duduk berleha-leha, tetapi harus lewat perjuangan dan kerja keras. Sehingga tidaklah mengejutkan jika ia mempunyai motto  “Mulailah dari tempatmu berada, gunakan yang kamu punya dan lakukan yang kamu bisa”.

Ona Kaka sudah mempunyai pengalaman organisasi yang tidak diragukan lagi,  sejak SMA menjadi ketua Osis SMAK St. Thomas Aquinas Weetebula  dilanjutkan dengan menjadi  Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Peternakan Undana Kupang sehingga akhirnya dipercayakan menjadi bendara  dalam Pemuda Perindo NTT pada saat ini.

Baca Juga :   PADMA INDONESIA DUKUNG BAWASLU RI

Dirinya juga dikenal sangat aktif organisasi pemuda-pemudi lintas agama. Putri yang juga aktif di gereja sebagai OMK St. Philipus Neri katedral Weetebula bahkan sewaktu masih kuliah juga aktif di OMK St. Familia Sikumana Kupang, saat ini bersama teman-temannya berinisiatif sendiri menggalang dana di SBD untuk membantu teman-teman/keluarga korban gempa di Lombok.

Dalam bincang-bincangnya dengan media SJ beberapa waktu lalu sebelum perayaan HUT RI ke 73 ini, Ona Kaka mempunyai harapan besar agar perempuan tidak lagi menjadi baying-bayang untuk kaum laki-laki. Pendidikan perempuan harus setara dengan laki-laki dan perempuan tidak selalu di dapur, perempuan harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Dirinya sangat prihatin akan kasus human trafficking yang terus meningkat akhir-akhir ini khususnya NTT, ia sangat mendukung upaya-upaya pemberantasan mafia perdagangan orang yang meraja lela di NTT.

“Mari kita dukung para penegak hukum untuk membongkar mafia perdagangan orang di NTT, tetapi yang lebih penting lagi mari secara bersama-sama kita memberi pencerahan pada saudara-saudari kita di desa-desa agar jangan mudah percaya dengan janji-janji muluk dari para calo tenaga kerja, jika ingin bekerja di luar Sumba carilah perusahaan yang resmi melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja” ucapnya sedih.

Lebih khusus lagi anak kedua putri pertama dari 7 bersaudara ini, Ona Kaka yang mempunyai slogan dalam politik perempuan muda hadir untuk perubahan, mempunyai mimpi untuk SBD yang lebih  baik dan maju kedepannya.

“Semoga dengan semakin banyaknya kaum muda yang terlibat dalam pembangunan, saya berhara. SBD bisa setara dengan kabupaten lain yang sudah maju terutama dalam pariwisata, ekonomi, pendidikan, kesehatan, moral & budaya, SDM, sarana prasarana, keamanan dan ketertiban masyarakat” ungkapnya.

Baca Juga :   DAMAI HADIR UNTUK CIPTAKAN KEDAMAIAN DI SBD

Sehingga untuk mewujudkan mimpinya itu, Ona bertekad sebagai kaum muda ia ingin masyarakat kabupaten SBD benar-benar  merasakan kesejahteraan yang sesungguhnya. Dirinya akan mewakili kaum muda untuk mendukung dan mengawal ketat program 7 jembatan emas dari paket KONTAK sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada Pilkada beberapa waktu lalu. (OC$),-