Pemimpin Bank NTT, Sekda dan Poktan Mawo Mila Tanam Padi Gogo di Desa Wetana

Waikabubak-SJ………. Plt Sekretaris Daerah Drs. Daniel Pabala, Pjs. Pemimpin Bank NTT Cabang Waikabubak,  Ketut Edy Suryantha bersama kelompok tani Mawo Mila, melakukan penanaman benih padi gogo di Desa Wetana Kecamatan Laboya Barat,  Senin (20/12/21).

Kepala Desa Wetana  Petrus Raga Uma mengatakan bahwa dengan  adanya bantuan desa yang dilakukan di Desa Wetana ini, luas lahan itu yang dikerjakan tahun ini ada empat ratus hektar untuk penanganan  untuk mengurangi ketahanan pangan.

Pjs. Pemimpin Cabang, Bank NTT Cabang Waikabubak Ketut Edy Suryantha mengatakan bahwa Bank NTT Cabang Waikabubak memiliki lima desa binaan yang salah satunya memiliki potensi unggulan yang bisa  mengangkat  potensi desa tersebut Artinya potensi yang ada Bank NTT wajib berkolaborasi dengan desa   binaan setempat sehingga proses pemasaran yang selama ini menjadi kendala  desa dimaksud bisa diambil alih oleh  Bank NTT dan bekerja sama dengan  BumDes.Pada tahun 2021.  Bank NTT Cabang Waikabubak  mengambi Desa Wetana  sebagai desa binaan dengan  produk potensi unggulannya yakni beras gogo.

“Kami sudah merencanakan  dari beberapa waktu lalu, cuman eksekusinya mungkin kami pilih di musim tanam” ungkapnya.

Ketut  Edy Suryantha, berharap agar dengan adanya koordinasi dengan desa Wetana dan Bumdes setempat  sehingga  di masa panen raya  bulan April mendatang kalau tidak salah, kami dari Bank NTT sudah menyiapkan  packaging  beras padi gogo .

“Dimana beras padi gogo memiliki kualitas premium, Kami dari  Bank NTT dan Bumdes  akan berkoordinasi dengan kadis pertanian dan kadis PMD terkait dengan hasil dari padi gogo,catat dalam packaging kami sehingga hasil premium dan hasil yang ditumbuk nanti memiliki kemasan yang baik  untuk kita menaruh  di masing-masing  minimarket, Bank NTT juga bekerja sama  bekerja sama dengan mitra-mitra kami di perhotelan baik di Sumba Barat dan seluruh di daerah Nusa Tenggara Timur” ungkapnya.

Baca Juga :   SUMBA TENGAH SIAP LAUNCHING PROGRAM TJPS DI LAHAN 10.000 HEKTARE

Lanjut Ketut Edy, Bank NTT dalam hal ini seluruh cabang,  wajib memiliki  lima desa binaan sehingga akan  terus berkolaborasi dengan  daerah-daerah lain, cabang-cabang lain sehingga hasil dari  beras ini juga kita bisa suplai ke seluruh  daerah. Mungkin kita ketahui ada diborong, ada kopi Colol, di Bajawa juga ada kopi. Mereka juga supply ke kami.  Ini juga timbal baliknya  kami supply ke mereka.

“Untuk  pemasaran kami dan Bumdes siap membantu masyarakat,  tadi sudah dikatakan oleh  kepala desa bahwa luas yang ditanam adalah 400 hektar,  kami akan  kalkulasi sekian ton hasilnya dan mungkin kami juga akan memilih produk-produk yang yang kualitas bagus yang akan kita tumbuk dan masukkan dalam packaging kami sehingga  beras yang masuk dalam kami adalah beras yang sudah melalui proses  pemilihan dengan baik,  sehingga yang dibeli pun ada paket lima kilogram, sepuluh kilogram, dan dua puluh kilogram sudah dipastikan itu kita packaging dengan bagus” jelasnya.

Dirinya juga berjanji akan akan berdonasi dengan  BULOG,  agar  minimal  seluruh hasil dari masyarakat Desa ini wajib diterima,  artinya akan kerja sama dengan Bumdes.

Ketut Edy juga berharap,  kerja sama ini terus berjalan sampai dengan panen dan tidak sampai di situ saja tahun ini Bumdes masih kita kawal dan kita bekerja sama dan tahun depan mungkin realisasi berikutnya sudah kita bisa lihat hasilnya tahun demi tahun.

Dalam kesempatan itu juga Ketut Edy juga menyampaikan bahwa Bank NTT Cabang Waikabubak juga memberikan Kredit Merdeka kepada para nasabah dengan bunga 0% dan besaran pinjaman sebesar Rp.5.000.000, Ketut Edy juga mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sumba Barat untuk menabung di Bank NTT sama dengan membangun Kabupaten Sumba Barat.

Baca Juga :   Kementan RI Kunjungi Poktan Kelompok Tani Rajawali

Sementara itu Bupati Sumba Barat Yohanis Dade,SH dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plt Sekretaris Daerah Drs. Daniel B. Pabala mengatakan Desa Binaan merupakan suatu program pembangunan masyarakat dengan target lokasi sebuah desa yang memenuhi kriteria untuk menjadi sebuah desa binaan, tanpa meninggalkan nilai unggul atau ciri khas yang telah dimiliki desa tersebut, Terkait program Bank NTT untuk pengembangan desa binaan, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat mendukung langkah Bank NTT.

Untuk Program desa binaan, yang menyentuh langsung pada usaha ekonomi produktif masyarakat. Selain itu juga menggali sumber potensi daerah untuk diusahakan secara produktif bagi kesejahteraan masyarakat khususnya desa wetana sebagai desa binaan, yang dalam upaya mendukung pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di NTT dengan mendesaian pembinaan di masyarakat desa berupa peningkatan meningkatkan perekonomian masyarkat literasi keuangan, desa, mewujudkan kemandirian masyarakat desa, membantu dan meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat desa serta mempermudah akses masyarakat memanfaatkan produk atau layanan perbankan berbasis desa wisata, digital dan modern.

Salah satu terobosan program Desa Binaan yang di lakukan Bank NTT yaitu untuk mendorong perekonomian masyarakat petani dengan memanfaatkan lahan kering untuk menanam padi ladang.

“Untuk itu kita harus serius mengoptimalkan lahan tersebut dengan secara nyata menjalankan gerakan tanam padi ladang. program ini tidak hanya untuk mewujudkan swasembada beras namun sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan atau mengurangi kemiskinan” tuturnya.

Gerakan ini dilakukan untuk memotivasi petani meningkatkan produksi padi ladang dalam rangka mendukung pemantapan swasembada beras di kabupaten sumba barat serta mendorong peningkatan pendapatan petani di era pandemi COVID-19.

“Saya secara tegas mengajak masyarakat desa wetana untuk memanfaatkan lahan dengan menanam padi ladang di masa pandemi Covid-19 ini. Padi ladang sangat cocok ditanam di daerah kering dan ini bisa dimanfaatkan petani” pungkas Bupati Sumba Barat. *** (Yunia/004-21),-