Tambolaka-SJ…………. Di era jaman sekarang, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informatika sudah semakin canggih saja. Banyak pekerjaan manusia sudah bisa ditangani oleh teknologi yang dapat memberi rasa aman, efektif dan efisien. Demikian halnya dengan Pajak Bumi Bangunan (PBB) yang masih menjadi bahan perbincangan serius Pemerintah Daerah dalam melakukan penagihan di masyarakat. Belum lagi rendahnya kesadaran masyarakat dalam menuntaskan kewajibannya, dibutuhkan banyak tenaga dan waktu untuk melakukan pembayaran oleh wajib pajak secara manual.
Direktur Pemasaren Dana Bank NTT, Hary Alexander Riwu Kaho, yang ditemui oleh awak media dalam kegiatan Sosaliasasi Proyek Perubahan Pelayanan PBB Berbasis Online di aula Hotel Sumba Sejahtera Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Kamis (19/9/19) mengatakan Bank NTT sebagai Bank Pembangunan Daerah memang sedang melakukan revosisi dari yang lama ke yang baru, lebih berkontribusi dan berperan banyak untuk pembangunan di daerah termasuk SBD dengan membantu sistem pembayaran dari manual ke elektronifikasi dan digital. Selama ini dievaluasi banyak hal yang tidak optimal dari sistem pembayaran yang lama.
Direktur Hary menjelaskan dengan perubahan jaman di era digitalisas ini, sistim pelayanan PBB berbasis online akan memberikan efisiensi yang luar biasa, keamanan, akuntability dan transparansi. Sistem ini bermanfaat banyak untuk kontribusi pembangunan di daerah antara lain penerimaan dari sumber pajak-pajak daerah dan pengelolahan keuangan yang belum tertata dengan baik.
Dengan sistem digitalisasi ada percepatan dengan akses pembayaran tidak lagi harus ke Bank, sistem ini sudah bisa menerima semua pembayaran PBB. Dengan bersenergi dengan Pemda dapat menggerakkan semua sumber daya yang ada termasuk para pemuda desa, Bumdes yang optimalisasi untuk penerimaan PBB.
“Dari sisi mengawal sistem pembayarannya Bank memastikan bahwa semua pembayaran berjalan sesuai regulasi yang ada, pembayaran yang lakukan bagi wajib pajak langsung masuk ke rekening pemerintah, itu lebih aman” ungkapnya.
Hary juga menjelaskan dengan pendekatan pelayanan ini akan memberikan keamanan yang mudah dengan aplikasi yang ada. Digital atau layanan kantor antar jemput, kantor kas keliling nanti yang mengatur jadwal dan berkoordinasi dengan semua pihak di OPD supaya bergeraknya terarah, itu akan memberikan kemudahan
“Dari sisi kecepatan, dengan aplikasi ini wajip pajak yang bayar saat itu langsung masuk ke kas daerah. Itulah beberapa hal yang kita sedang perbaiki, lewat koordinasi yang baik, sinergitas dan kesepahaman yang mendalam tentang program ini supaya akhirnya pembangunan di Kabupaten Sumba Barat Daya nisa jauh lebih baik. Karena pajak yang diberikan oleh masyarakat sesungguhnya menjadi modal untuk pemerintah mengembangkan lagi pembangunan yang lebih berkelanjutan”ungkapnya.
Dirinya juga mengatakan Bank NTT tidak bisa bekerja sendiri harus ada kerja sama, bersinergi dan saling melengkapi dengan bank lain. Khusus untuk penerimaan daerah seperti Samsat, semua bank menjadi tempat pembayaran, Bank NTT akan menjadi akrediator Bank penerima semuanya untuk mengelolah penerimaan daerah di NTT.
“Titik-titik layanan internet baik lewat ATM, Mobile Banking, SMS Banking atau jaringan layanan lain yang dimiliki oleh Bank bisa digunakan oleh masyarakat untuk membayar. Dengan perkembangan sekarang, koneksi interoperabilty itu menjawab semua persoalan akses masyarakat untuk bertransaksi termasuk membayar pajak. SBD merupakan kabupaten ke-18 di provinsi NTT yang akan menggunakan aplikasi sistem digital pembayaran PBB. Untuk PBB SBD merupakan kabupaten yang ke-7” ujarnya menutup perbincangan dengan awak media.**** (Team-SJ),-