MEMBANGUN KOMITMEN PELAYANAN PUBLIK BAGI PENYANDANG DIFABEL

Waingapu-SJ…………Yayasan Wali Eti (YASALTI) mengadakan Lokakarya bagi kaum difabel dari 3 kecamatan Disumba timur yang saat ini menjadi wilayah kerja Yasalti yakni Kecamatan Kota Waingapu, Kambera, dan Kanatang, Kegiatan Lokakarya yang mengangkat Tema “Membangun Komitmen Pelayanan Publik Bagi Penyandang Difabel” ini dilaksanakan pada Hari Kamis, 29 November 2018 di Hotel Jemmy Waingapu kegiatan ini di ikuti oleh 40 orang Peserta.

“Lokakarya ini merupakan bagian awal dalam rangka menciptakan rasa kepedulian dan tanggung jawab bersama terhadap saudara-saudari kita yang difabel, banyal hal menjadi keluh kesah saudara-saudari penyandang difabel seperti pelabelan negative, tidak adanya data akurat terhadap penyandang difabel diberbagi desa maupun kelurahan, pembangunan yang tidak pro terhadap penyandang difabel, keluarga dari difabel masih banyak yang melantarkan difabel dan masih banyak lagi lainnya. Kami sangat sadar untuk membantu saudara-saudari kita yang difabel  kami tidak bisa berkerja sendiri untuk mengtasi masalah yang ada, oleh sebab itu lewat LOKAKARYA ini YASALTI mengajak seluruh OPD/SKPD  terkait, Lembaga Gereja, Kecamatan-Desa, teman LSM dan berbagi relawan sosial untuk kita mau peduli dan mau bergerak bersama membantu saudara-saudari kita yang difabel ” Urai Rudyolof Imanuel Malo Pinda (Staf YASALTI) saat memberikan kata sambutan saat membuka acara lokakarya ini.

Lebih lanjut Rudy mengatakan wilayah pendampingan kerja YASALTI  saat ini berada pada 3 Kecamatan, yakni Kecamatan Kota Waingapu, Kambera, dan Kanatang serta Yasalti sudah mengantongi data lengkap dari total jumlah keseluruhan difabel  berjumlah 527 orang (Laki-laki: 295 dan Perempuan 232). YASALTI juga membantu mengurusi hak-hak dasar bagi penyandang difabel seperti membantu mengurusi berkas Kependudukan (Akta kelahiran, Akta Perkawinan, KK, KTP-EL), memberikan bantuan ekonomi berupa ternak kambing dan mesin jahit, memberikan bantuan kesehatan seperti kursi roda, kruk, menyediakan layanan fisioterapi gratis dan membantu mengurusi berkas KIS. Selain 3 Kecamatan wilayah kerja YASALTI juga terus mengumpulkan data difabel dan memberikan bantuan seperti kursi roda dan lain sebagainya.

Baca Juga :   Bupati Sumba Barat Kunjungi Korban Kebakaran

Ninu Rambu Wasak Lodang yang membawa materi dalam acara Lokakarya tersebut mengatakan untuk membantu saudara-saudari kita yang difabel kita harus mempunyai data yang akurat terkait penyandang difabel dan sudah saatnya diberbagai Desa-Kelurahan dan Kecamatan memiliki data difabel diwilayahnya. Data difabel yang lengkap menjadi pedoman bagi kita untuk bergerak dan menentukan sikap untuk membantu memenuhi hak-hak yang harus didapatkan difabel sama seperti dengan warga lainnya yang normal, seperti hak memperoleh pekerjaan yang layak, hak dicatat dokumen kependudukannya, hak untuk berwirausaha dan sebagainya seperti tercantum dalam undang-undang no 8 tahun 2016 terkait disabilitas yang jika tidak kita laksanakan akan mempersulit kaum difabel.

Safriyanti Ina yang mewakili Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam acara ini mengharapkan keluarga mau melaporkan anggota keluarganya yang difabel dan keluarga agar bisa mengurusi berkas dokumen kependudukan dari difabel seperti akta kelahiran, kartu keluarga dan KTP,  karena sampai saat ini data yang kami miliki dari Disdukcapil untuk 22 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sumba Timur berjumlah 376 orang jauh lebih sedikit dari data yang dimiliki Yasalti untuk wilayah 3 Kecamatan yakni Kecamatan Kota Waingapu, Kambera dan Kanatang berjumlah 527 orang.

Camat kanatang, Welem Dale yang hadir dalam acara lokakarya ini mengapresiasi dan berterimakasih kepada YASALTI yang sudah mempunyai data difabel diwilayahnya dan sudah membantu memenuhi hak-hak dasar bagi penyandang difabel karena dengan adanya data ini semakin membuat  Kecamatan Kanatang membuat program-program yang pro dan peduli akan penyandang difabel. (Team SJ),-