KONTRAKTOR AKAN BONGKAR KEMBALI TEMBOK PENAHAN

Kodi-SJ……….. Kontraktor pengerjaan jalan Bondokodi-Bukambani yang sempat diperiksa oleh DPRD Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur akan membongkar kembali sesuai arahan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)  Dinas PUPR SBD atas pengerjaan proyek yang tidak sesuai dengan kontrak.

Demikian disampaikan oleh Hilarius R. Lete kepala proyek PT. Bumi Permai Nusantara yang dihubungi media via telepon, Rabu (31/3/21).  

Hilar menjelaskan, pihaknya akan mematuhi perintah PPK untuk melakukan pembongkaran kembali pekerjaan tembok penahan yang menggunakan pasir laut. Dirinya mengakui bahwa penggunaan pasir laut tidak masuk dalam spek pekerjaan, tetapi pekerja lapangan kontraktor di lapangan sudah menggunakan pasir laut tersebut, karena adanya salah komunikasi pihaknya dengan pekerja di lapangan.

“Kami akan segera membongkar beberapa titik yang menggunakan pasir laut tersebut sesuai permintaan PPK. Sebenarnya ini hanyalah kesalahan komunikasi kami dengan pekerja lapangan, bukan untuk melanggar  kontrak/spek yang sudah ditentukan dalam proyek jalan ini” ungkapnya.

Lebih lanjut Hilar menjelaskan sebenarnya pihaknya sudah akan melakukan pembongkaran hari ini (Rabu. 31/3), tetapi karena PPKnya tidak bisa hadir saat ini, jadi kemungkinan besok baru tembok penahan tersebut akan dibongkar dan dikerjakan sesuai spesifikasi yang ada dalam kontrak kerja.

“Hari ini pihak PPK tidak bisa datang karena masih mengikuti vaksinasi COVID-19 di Pemda SBD, jadi kami akan menunggu mereka datang untuk melakukan pembongkaran ulang” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR SBD, Wilhelmus W. Lado yang ditemui media di rumahnya Weetabula sore hari, bahwa setelah membaca berita  dari beberapa media massa yang ikut memantau pekerjaan jalan Bondokodi-Bukambani tersebut, dirinya langsung memerintahkan PPK untuk melakukan pemeriksaan di lapangan.

Baca Juga :   Bupati Sumba Tengah Sambut Wakil Ketua DPR RI

“Kami bersyukur dan berterima kasih pada media maupun masyarakat sudah membantu mengawasi pekerjaan proyek Pemerintah, sehingga jika ditemukan adanya kesalahan langsung kita tegor untuk  diperbaiki” jelasnya.

Wily menjelaskan pengerjaan proyek jalan Bondokodi-Bukambani tersebut baru berjalan 4 hari, karena baru saja dimulai. Dan tenaga PPK di Dinas sangat terbatas untuk mengawasi beberapa proyek pemerintah saat ini.

“Saya menyuruh mereka jika pembongkaran akan dilakukan oleh pihak kontraktor, biar kita undang wartawan untuk ikut menyaksikan proses tersebut, sehingga kebenaran itu disiarkan juga bahwa kita punya ketegasan sebagai Pemerintah” tuturnya lagi.

Wilhelmus W. Lado (kanan) saat ditemui suarajarmas di rumhanya

Kata Wily, hari ini (red Rabu 31/3) PPK belum kesana untuk menyaksikan pembongkaran ulang, karena giliran Dinas PUPR SBD yang mendapat vaksinasi dari Satgas COVID-19/SBD, sehingga direncanakan akan dilaksanakan pada Kamis (1/4/21).

Salah satu tokoh masyarakat Dominggus Kaka yang juga dihubungi media via telepon mengatakan, menyayangkan adanya kesalah pahaman dalam proses pengerjaan jalan tersebut.

“Sebagai masyarakat kami melihat tidak ada yang salah dengan pengerjaan oleh kontraktor disini, mereka tidak menggunakan pasir laut pengerjaannya tetapi hanya sebagai alas sebelum tembok penahan dipasang, tetapi karena DPRD sudah datang melakukan sidak ya apa boleh buat kontraktor harus membongkar ulang lagi” paparnya.

Dominggus melihat  pengerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja di lapangan sudah bagus dan sesuai aturan, bahkan dirinya mengatakan PT. Bumi Permai Nusantara sudah terbiasa mengerjakan jalan besar atau proyek besar dan kualitasnya tidak meragukan lagi. *** (Octa/002-21),-