JENAZAH ALMARHUM PMI ASAL KODI UTARA AKHIRNYA TIBA DI SBD

Tambolaka-SJ…… Jenazah almarhum Hermanus Bali Mema asal (30) asal desa Kalena Rongngo Kecamatan Kodi Utara Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), setelah melalui proses yang panjang akhirnya tiba di Tambolaka Sabtu (20-6-20) setelah dijemput oleh tim Nakertrans dan Kominfo SBD di Waingapu.

Bersama tim BP3TKI Provinsi NTT jenazah almarhum sempat disemprot disinfektan di posko penanggulangan covid-19 SBD sebelum dilanjutkan ke Kodi Utara desa kalena Rongngo.

Tampak hadir dalam rombongan pengantar jenazah Oscar Julianus Da Chunca Koordinator P4TKI, Imelda Sulis Setiawati Seda Program Manager Yayasan  Pengembangan Kemanusiaan Donders, Plt Kadis Nakertrans SBD, Drs. Lukas Gaddi, Tim Satgas Covid-19 SBD bersama TNI/Polri yang ikut mengawal rombongan.

Rombongan keluarga dari Kodi Utara yang sudah menanti di kantor SOS Desa Weelonda Kecamatan Kota Tambolaka bersama pimpinan Yayasan  Pengembangan Kemanusiaan Donders P. Mikael Keraf, CSsR menjemput jenazah menuju Kalena Rongo bersama camat Kodi Utara.

Saudara kandung almarhum, Siprianus Lota Walla yang merasa sangat kehilangan sempat jatuh dan ditolong oleh keluarganya akibat tidak mampu menahan kesedihannya.

Jenazah almarhum setelah di Kalena Rongngo Kodi Utara SBD

“Sekian tahun kami tidak ketemu, saya tidak menduga harus bertemu dia dalam peti mati ini. Apalagi 1 bulan lamanya baru jenazahnya bisa tiba di SBD” tuturnya sedih.

Saudara sepupu almarhum, Yosep Rangga Tena menjelaskan bahwa pada tahun 2012 yang lalu almarhum Hermanus bersama 5 orang temannya berangkat ke Malaysia untuk bekerja lewat salah satu perusahaan resmi PJTKI. Selama berada disana dirinya tidak pernah kontak dengan keluarga di SBD, setelah 8 tahun baru diperoleh informasi bahwa dirinya sudah meninggal di Rumah Sakit akibat sakit tifus.

“Informasi kami tahu lewat media sosial, informasi dari temannya yang bernama Sole yang mengurusnya selama di Rumah Sakit. Dan lewat Sole ini juga yang urus sampai jenazah bisa sampai kesini” ujarnya.

Baca Juga :   Bapas Waikabubak Bagikan Paket Sembako Warga Terdampak COVID-19

Kata Yosep, sebagai keluarga pihaknya merasa sangat sedih dan oleh karena itu sangat mengharapkan agar jenazahnya bisa kembali ke SBD, keluarga kandung dan keluarga dekat almarhum tidak bisa berbuat apa-apa karena keterbatasan ekonomi.

“Kami sempat menghubungi Dinas Nakertrans tetapi informasi yang kami peroleh adalah jenazah tidak bisa dikembalikan karena alasan corona. Untung ada Yayasan  Pengembangan Kemanusiaan Donders lewat ibu Sulis yang berusaha membantu kami menghubungi banyak pihak sehingga sekarang jenazah adik kami, saudara kami sudah tiba di SBD” katanya penuh haru.

Dalam kesempatan itu juga Yosep mengucapkan terima kasihnya yang tak terhingga pada Yayasan  Pengembangan Kemanusiaan Donders yang telah melakukan kontak dengan BP4TKI, BNP2TKI, BP2MI dan PADMA Indonesia sehingga proses pemulangan jenazah bisa terealisasi.

“Buat kami sekeluarga kehadiran Yayasan  Pengembangan Kemanusiaan Donders sama dengan kehadiran Bunda Maria bagi kami umatnya, ini berkat Tuhan bagi kami, lewat ibu Sulis kami mendapat dukungan dan bantuan sehingga akhirnya jenazah anak kami, adik kami, saudara kami sampai di Kalena Rongngo saat ini ” uajrnya berkaca-kaca.  

Plt. Kadis Nakertrans Drs. Lukas Gaddi yang ditemui media di posko penanganan covid-19 SBD merasa bersyukur bahwa akhirnya melalui suatu proses yang panjang jenazah almarhum bisa tiba di SBD.

“Jenazah bisa tiba di keluarganya di SBD, tentu ini ada banyak pihak yang berjuang keras. Lebih khusus kawan-kawan di BP2MI,  KJRI di Malaysia dan BP3TKI di Kupang. Semua ini merupakan hasil kerja sama dan konfirmasi dengan kami di Nakertrans SBD” tuturnya.

Dirinya juga mengatakan ada banyak tanggapan dari banyak pihak bahwa Pemerintah SBD tidak maksimal dalam memberikan pelayanan untuk pemulangan almarhum.

Baca Juga :   Beta Mau Jumpa, Nobar & Ngopi Bareng Bersama KAREKA SUMBA

“Saya pikir ini adalah pemikiran yang sangat keliru, karena ketika berita duka pertama diperoleh, keluarga menyampaikan kepada Bupati SBD. Dan berdasarkan perintah Bupati,  Nakertrans SBD melakukan koordinasi dengan BP2MI dan BP3TKI sehingga akhirnya proses pelengkapan administrasi yang kami minta pada keluarga untuk melengkapinya” katanya.

Jenazah diberi disinfektan di posko covid-19 SBD

Lebih lanjut Lukas menjelaskan almarhum pada saat berangkat bekerja benar terdaftar di Nakertrans, tetapi ketika masa kontraknya belum selesai almarhum sudah meninggalkan pekerjaannya. Sehingga secara aturan menurut Nakertrans almarhum illegal. Tetapi yang penting disini sebagai warga negara Indonesia khususnya SBD yang menjadi alasan utama untuk memperjuangkannya sehingga kembali ke SBD.

“Memang ada pro kontra pada saat itu karena kondisi covid-19. Penerbangan menuju kesini agak sulit dan permintaan KJRI agar diperbolehkan jenazah dimakamkan di Malaysia. Setelah kita komunikasikan dengan keluarga mereka tidak bersedia. Sehingga kita terus lakukan komunikasi dan koordinasi secara terus menerus dan akhirnya jenazah bisa dikembalikan ke SBD” jelasnya.

Terkait biaya pemulangan almarhum, sebagian ditanggung oleh PJTKI dan sebagian lagi oleh BP2PMI. Lukas juga mengharapkan agar setelah jenazah tiba di kampung halamannya agar sesegera mungkin jenazah dikebumikan, mengingat adanya wabah virus corona yang sedang melanda saat ini. ***** (OC$),-