Jan Pieter Ate: Membangun Desa Tidak Harus Jadi Kepala Desa

Rara-SJ……….. Penetapan calon kepala desa Weri Lolo pada Kamis 3 Juni 2021 yang lalu dialihkan ke Panitia tingkat Kabupaten, hal ini disebabkan banyaknya protes dan keberatan dari para bakal calon yang dinyatakan tidak lolos karena skornya dibawah bakal calon lainnya.

Salah satu bakal calon kepala desa yang berasal dari aparat desa (Sekretaris desa)  Yang Dapa Suda menolak keputusan panitia seleksi Pilkades Weri Lolo kecamatan Wewewa Selatan Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur.

Dirinya mengatakan tidak ada dalam aturan kalau seorang kepala desa tidak mendapat rekomendasi dari Inspektorat, maka aparat desa juga tidak berhak mengikuti Pilkades serentak.

Sedangkan bacalon lainnya minta agar panitia tingkat kabupaten dalam hal ini Dinas PMD untuk juga hadir dalam pelaksanaan pleno tersebut, mengingat adanya beberapa pasal dalam Perbup nomor 12 Tahun 2021 yang dianggap kurang jelas dan membingungkan para bakal calon tersebut.

Ketua Panitia penyelenggara Pilkades, Lukas Cama akhirnya memutuskan untuk membawa pleno penetapan calon peserta Pilkades Weri Lolo ke tingkat kabupaten, karena perwakilan dari Dinas PMD sebagai panitia tingkat kabupaten tidak hadir pada saat itu. Keputusan ketua penitia penyelenggara ini mendapat dukungan BPD Weri Lolo.

Jumlah peserta bakal calon desa Weri Lolo yang mendaftar sebanyak 13 orang, sehingga cukup membingungkan dan merepokan panitia dalam menentukan 5 calon yang memenuhi syarat sesuai dengan petunjuk Peraturan Bupati tentang Pilkades serentak tahun 2021. Tingginya animo masyarakat pendukung para bakal calon yang menginginkan calonnya lolos menjadi salah satu alasan untuk dinaikan ke panitia tingkat kabupaten.

Salah satu tokoh masyarakat Sumba Barat Daya (SBD) yang berada di Jakarta mantan petinggi Kementerian Pertahanan RI, Mayjen TNI (Purn.) Jan Pieter Ate, M.Bus, M.A. merasa prihatin dengan situasi yang terjadi di Rara desa Weri Lolo, dimana para bakal calon ngotot untuk lolos dalam Pilkades tersebut.

Baca Juga :   Bupati Dapawole Pantau Posko Timur Satgas Covid-19 Kabupaten Sumba Barat

Dirinya mengatakan kepada media Jumat (4/6/21) melalui telepon, bahwa ia merasa bangga ada begitu banyak bakal calon yang mendaftar menjadi calon kepala desa Weri Lolo dalam Pilkades serentak 30 Juni 2021 mendatang.

“Ini membuktikan ada banyak kader-kader orang Rara (desa Weri Lolo) yang siap untuk membangun wilayahnya. Apalagi hampir setengah bagian adalah sarjana” ungkapnya.

Jan Pieter Ate menjelaskan 13 orang ini adalah yang terbaik dari desa Weri Lolo (Rara),  tetapi tidak mungkin 13 orang tersebut harus menjadi pemenang untuk menjadi kepala desa, karena itu akan ada yang terpilih dan tidak terpilih.

“Dunia belum kiamat, masih banyak kesempatan berikutnya” terang Jan Pieter Ate  yang memulai kiprahnya di tim Analisa Lingkungan Strategis Dirjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI..

Jan Piater Ate (keempat dari kiri) bersama Persiden Jokowi (ketiga dari kiri) Menko Polhukam (kelima dari krii) dan Menteri Pertahanan (kedua dari kiri) pada Rapat Pimpinan Pertahanan di Jakarta beberapa waktu lalu

Lebih lanjut Jan menjelaskan selain itu ruang pengabdian kalau betul-betul mencintai daerahmu, mencintai desamu, tidak melulu melalui profesi kepala desa. Ketika tidak terpilih harus berjiwa besar bahwa masih ada ruang-ruang pengabdian didalam desa yang bisa saudara-saudara lakukan. Bisa jadi pengusaha, jadi petani sukses, pedagang yang sukses, atau profesi-profesi lain yang masih sangat banyak, lakukanlah itu ambil peran dari sana, kita tidak harus jadi kepala desa untuk membangun Rara. Jadi jika ada yang belum lolos, dukunglah mereka yang lolos untuk sama-sama membangun Rara.

“Lihat contoh presiden Jokowi pada Pilpres yang lalu bersaing dengan Prabowo, sekarang mereka bergandengan tangan untuk membangun bangsa. Biasanya dalam Pilkades nanti akan bersaing secara politik, tetapi ketika selesai harus berjiwa besar lalu bergandeng tangan untuk bangun Rara (desa Weri Lolo)” ujar lulusan Sesko TNI dan mantan Staf Pribadi Dirjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI ini..

Baca Juga :   LAPAS TERBUKA WAIKABUBAK ZIARAH DI TAMAN MAKAM PAHLAWAN PADA EWETA

Dirinya mengingatkan,  Rara masih memerlukan dukungan kita semua, jangan karena pesta demokrasi di Pilkades ini yang hanya sebentar mengorbankan jiwa pengabdianmu untuk kampung halamanmu

“Saya walaupun bukan orang Rara, keluarga saya ada di Rara. Kakak kandung saya diambil oleh orang Rara yang anak-anaknya menjadi ponakan saya, maka saya punya keterikatan dengan Rara, apalagi 13 orang bakal calon ini adalah putera-puter dari Rara” pungkasnya. *** (Octa/002-21),-