3 bulan jelang Piala Dunia 2022, terjadi prahana di Timnas Maroko. Pelatih mereka, Farid Halel Houzi, dipecat oleh Federasi SepakBola Maroko, meski telah berhasil meloloskan Maroko masuk ke Piala Dunia 2022.
Ini adalah kejadian ke-3 kali yang dialami oleh Farid. Sebelumnya, dia juga dipecat jelang Piala Dunia oleh Jepang (2018) dan Pantai Gading (2010).
Alasannya kurang lebih sama.
Perselisihan dengan ketua federasi dan tindakan kontroversi dengan menyingkirkan pemain bintang dari Timnas.
Walid Regragui kemudian ditunjuk sebagai pelatih Maroko. Namanya memang tak dikenal di dunia internasional. Tapi dia adalah pelatih lokal terbaik yang dimiliki oleh Maroko saat ini.
Prestasi Regragui tidak main-main. Dia berhasil membawa salah satu klub Afrika menjuarai liga Champion Afrika untuk ketigas kalinya, sekaligus memecahkan rekor.
Saat memegang timnas Maroko, dia memanggil kembali beberapa pemain bintang yang terbuang dari Timnas. Dan ternyata, para pemain inilah yang menjadi pemain kunci sekaligus penyumbang gol bagi Maroko di Piala Dunia.
Di penyisihan grup F, Maroko dianggap sebagai penggembira saja. Kesempatan mereka menjuarai grup hanya diprediksi 9,24%. Dan peluang lolos ke 16 besar, diprediksi hanya 29%.
Nyatanya?
Maroko menahan imbang finalis Piala Dunia 2018, Kroasia dengan skor 0 : 0
Lalu menang atas peringkat 2 FIFA yang berada dalam puncak generasi emasnya, Belgia, dengan Skor 2 : 0
Kemenangan yang memicu kerusuhan di Brussel, ibukota Belgia, karena tak terima kekalahan Belgia.
Penyisihan Grup F, ditutup dengan kemenangan atas Kanada dengan skor 2 : 1. Itupun 1 gol Kanada adalah gol bundir pemain Maroko.
Maroko melaju ke babak 16 besar sebagai juara grup yang tak terkalahkan.
Di 16 besar, mereka bertemu Spanyol, yang diunggulkan oleh banyak orang.
Lagi-lagi Maroko membuat sejarah. Mereka berhasil memaksa Spanyol imbang, hingga harus adu pinalti. Berakhir dengan skor 3 : 0.
Spanyol tak mampu mendobrak tembok tinggi bernama Mas Bono.
Maroko tak bisa dihentikan. Langkah mereka terus merangsek hingga babak 8 besar.
Di perempat final ini, mereka bertemu dengan Portugal, Tim yang diunggulkan sebagai calon juara tahun ini
Once again, Maroko membuktikan dirinya bukan sembarang tim.
Cukup 1 gol di babak pertama, mengantarkan Maroko ke Semifinal pertama kali dalam sejarah mereka.
Sekaligus sebagai Tim benua Afrika pertama yang bisa lolos hingga ke Semifinal
Maroko sungguh luar biasa.
Siapa yang tak jatuh hati pada mereka?
Meski tim favorite kalah, tapi melihat Maroko yang mengalahkan, kita jadi tidak bisa marah.
Akankah Maroko kembali mencetak sejarah sebagai finalis Piala Dunia?
Kita tunggu beberapa hari lagi. (