EXPO SAYURAN POKTAN ANA LEKO

Suarajarmas.com – Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) bersama William & Lily Foundation (WLF) kembali menggelar Expo Sayuran dan Lomba Pengolahan Pangan Lokal bagi kelompok dampingannya. Kali ini expo sayuran dan lomba pangan lokal di gelar di Desa Pero Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur selama 2 hari tanggal 25-26 Juli 2023.

WLF yang mendanai Program Peningkatan Mata Pencaharian Pertanian yang berlangsung selama 24 bulan, YBTS telah melakukan pendampingan pada 48 kelompok tani pada 9 desa dalam 3 kecamatan di SBD terhitung dari 1 Oktober 2021 hingga 30 September 2023.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses kelompok tani terhadap potensi mata pencaharian pertanian pada kelompok tani dampingan di sembilan desa yaitu Pero, Kabalidana, Weemangura (Kecamatan Wewewa Barat), Desa Weekokor, Kanelu, Weepatando dan Weerame (Kecamatan Wewewa Tengah) serta Desa Wee Londa dan Wee Rena (Kecamatan Kota Tambolaka). Bersama Pemerintah khususnya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, BPP dan PPL serta pemerintah Kecamatan dan Desa, YBTS dan WLF membangun komunikasi, koordinasi dan kerjasama dalam memberikan penguatan kapasitas dan pendampingan rutin untuk mewujudkan petani yang siap menjawab kebutuhan pasar.

Pada hari pertama kegiatan Selasa (25/7/2023) Expo Sayuran diresmikan oleh Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete yang dihadiri oleh pimpinan YBTS Edwin Sanso Saragih, perwakilan pimpinan WLF, Pricillian Purnama.  anggota DPRD Dapil 3, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan SBD, Yohanes Frin Tukan, SP., Sekcam Wewewa Barat, Pjs Kepala Desa Pero, pimpinan Bank NTT dan Bank Mandiri, Poktan Ana Leko serta tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan itu Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete memberi apresiasi yang luar biasa atas dampingan YBTS bagi petani di SBD. Bupati menyampaikan terima kasih pada YBTS dan WLF yang telah turut ambil bagian dalam menyukseska program 7 Jembatan Emas SBD khususnya desa berkecukupan pangan.

Baca Juga :   SBD TARGETKAN MANDIRI BIBIT DAN PUPUK

Bupati Kodi Mete secara khusus minta pada YBTS dan WLF agar jangan secepatnya meninggalkan SBD, karena petani di SBD masih membutuhkan dampingan. Misi YBTS dam WLF yang mulia untuk mengangkat petani hortikultura merupakan misi yang mulia yang belum dicapai belum secara optimal.

“SBD masih membutuhkan kehadiran YBTS dan WLF. Misinya sama dengan misi Pemda SBD, kita masih sangat membutuhkan dampingan bagi para petani, karena masih banyak petani tradisionil yang membutuhkan dampingan YBTS” ungkap Bupati Kodi Mete.

Lebih lanjut bupati berharap agar program WLF bersama mitra-mitranya yang ada di SBD agar terus dilanjutkan, karena misi WLF adalah misi yang mulia yang membantu masyarakat untuk bangkit dari kemisikinan. Pasalnya selain sudah mendampingi petani menjadi petani professional, YBTS dan WLF juga menyiapkan petani menjadi wirausaha untuk meningkatkan ekonomi keluarga maupun kelompoknya.

Dalam sambutannya perwakilan WLF, Pricillian Purnama menyampaikan kegembiraannya karena bisa melihat langsung capaian program selama 2 tahun mendampingi petani berkat dukungan penuh dari Pemda SBD dari Kabupaten sampai ke desa, yang dengan keterbukaan dan kesetiaannya sudah berkolaborasi dengan WLF dan YBTS sehingga memungkinkan terjadinya perubahan.

Secara khusus dirinya menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada BPP, PPL, Petani mitra program PERMATA dan jaringan petani SEHATI. Merupakan kebanggaan WLF dapat menyaksikan dan mendukung usaha meningkatkan akses petani dan kelompok tani terhadap potensi mata pencaharaian yang lebih luas di SBD.

“Tentunya secara khusus kami menyampaikan terima kasih pada YBTS yang selama 2 tahun terkahir setiap hari dengan tanpa lelah sudah  mendampingi teman-teman mitra petani di SBD” ungkapnya.

WLF yakin bahwa yang sudah dikerjakan bersama melalui program PERMATA merupakan titik permulaan kolaborasi untuk meneruskan, membagikan dan memperluas capaian yang dirasakan saat ini.

Baca Juga :   Padi Varietas Nutrizinc (Zn) Membantu Mengatasi Stunting

Dirinya berharap kerja kolborasi yang sudah terbentuk dengan baik ini dapat  berkelanjutan. Pengurus dan anggota petani SEHATI yang baru saja dikukuhkan dapat megambil peran sebagai motor penggerak perubahan lanjutan menuju ke peningkatan akses mata pencaharian petani yang lebih luas lagi.

Sementara itu pimpinan YBTS,  Edwin Sanso Saragih dalam sapaannya merasa bersyukur bahwa jaringan petani di SBD sudah dikukuhkan oleh Kepala Dinas Pertanian SBD. Jaringan petani ini menunjukan bahwa petani sudah harus meningkat ke level berikutnya yaitu petani yang dapat meningkatkan eknomi kelompoknya. Harapan bupati SBD agar YBTS jangan meninggalkan SBD juga menjadi perhatian khusus YBTS.

“YBTS tidak akan meninggalkan SBD, karena SBD telah ada di hati kami. Mungkin tidak akan se full tim seperti sekarang ini. Program selesai kami tidak meninggalkan petani, jika Pemda masih berkenan, petani masih berkenan dengan layanan kami, kami siap selalu hadir di SBD” katanya.

Dirinya berharap ada harapan bersama Pemda bersama petani ini juga mendapat respon dari WLF sebagai lembaga donor yang peduli pada masyarakat petani.

Edwin menambahkan dukungan penyuluh sangat penting dalam pendampingan bagi petani. Kehadiran penyuluh merupakan pekerjaan yang sangat mulia, penyuluh merupakan suluh yang menerangi apa yang sudah dijalankan dan di lewati bersama YBTS.

“Tadi dikatakan Petani itu adalah pekerjaan yang mulia, saya baru dengar juga kalau di SBD pemusik adalah pekerjaan yang mulia juga, tetapi saya mau katakan penyuluh adalah pekerjaan yang sangat muliah” jelasnya.

Untuk diketahui Poktan Ana Leko secara resmi dikukuhkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan SBD, Yohanes Frin Tukan, sebelum kegiatan panen bersama.

Usai peresmian dan sambutan-sambutan juga dilakukan lelang tanaman hortikulutura hasil panen Poktan Ana Leko. Kegiatan Expo Sayuran beralngsung meriah yang disuguhkan dengan penyambutan dan hiburan dengan tarian-tarian adat Sumba. *** (Octa/002-23).-