Bupati Nelis Berjanji Tangani Stunting & Disabilitas Secepatnya

Tambolaka-SJ………………… Hari Raya Natal 25 Desember 2019 yang dirayakan oleh umat Kristiani merupakan momen yang tepat untuk saling berbagi kasih, saling memaafkan dan bersilaturahmi antara saudara, sahabat, relasi dan teman kerja. Hal ini sudah merupakan hal yang lumrah terjadi baik di kalangan masyarakat biasa, PNS, Swasta, TNI/Polri bahkan Pimpinan Daerah. 

Rabu (25/12/19), Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dr. Kornelius Kodi Mete bersama Nyonya Margaretha Tatik Mete  menyelenggarakan open house di rumah jabatan Bupati, sehingga masyarakat, ASN, DPRD, TNI/Polri, Pengusaha dan Tokoh Agama dan kolega-kolega mendapat kesempatan untuk merayakan Natal secara bersama-sama. Di hari Natal tersebut tampak Bupati Nelis beserta ibu menjadi tuan rumah yang baik, ramah dan penuh senyum  melayani seluruh tamu tanpa membeda-bedakan golongan, jabatan dan ekonomi.

Dalam kesempatan yang penuh bahagia ini Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete memberikan pesan-pesan Natal bagi masyarakat SBD pada Natal pertama masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati SBD periode 2019-2024 agar seluruh 350.000 masyarakat SBD menanam pohon.

“1 KK menanam 5 pohon saja maka sudah ada berapa ribu pohon yang ditanam, nanti di tahun kelima tahun 2024 kita akan melihat pohon itu berbuah dan berbuah. Pastinya setelah ditanam harus dirawat” ungkap Bupati Nelis.

Bupati Nelis menjelaskan hal ini merupakan bentuk dari kita menjadi sahabat semua orang dan sahabat semua makhluk hidup yang ada termasuk pohon. Dalam kesempatan yang sama juga Bupati Nelis mengingatkan Stunting dan Disabilitas merupakan satu Pekerjaan Rumah (PR) SBD di tahun 2020.

“Stunting menjadi masalah buat kita semua, dan kita harus selesaikan bersama-sama. Tidak bisa satu sektor sendiri saja tetapi harus bersama-sama, mulai dari orang tua, calon manusia (ibu hamil dan bayinya)/, Pemerintah Desa, Kecamatan dan seluruh OPD yang ada di Kabupaten SBD” tuturnya.

Baca Juga :   ​MASYARAKAT DESA KARUNI LAPORKAN KEPALA DESANYA

Bupati Nelis berharap dalam 2-3 tahun kedepan SBD sudah bebas dari masalah stunting. Dan masalah stunting ini merupakan bagian dari program 7 Jembatan Emas yaitu desa sehat. Sehingga dirinya juga berharap pada OPD-OPD yang ada untuk secara bersama-sama mewujudkan program 7 Jembatan Emas.

“ASN adalah ujung tombak pelaku 7 Jembatan Emas, maka semua harus bergerak dalam 1 derap langkah yang sama, tidak boleh berbeda-beda dan harus satu” pintanya.

Masalah Disabilitas juga tidak lepas dari perhatian Bupati Nelis, dirinya mengatakan kaum disabilitas juga ada disekitar kita dan mereka butuh hidup. Oleh karena itu dirinya bertekad mendukung rencana kerja Ketua Dekranasda SDB Ny. Margretha Tatik Mete untuk memberi perhatian khusus pada disabilitas dan melibatkan dalam perencanaan pembangunan yang partisipatif.  

“Mereka harus selalu bersama-sama kita terus, oleh karena itu kita akan coba merancang agar disabilitas merupakan bagian dari kehidupan kita dan turut terlibat dalam pembangunan di SBD. Kita juga akan upayakan adanya payung hukum yang jelas bagi keterlibatan disabilitas perencanaan pembangunan” tutupnya. *****

Liputan: Octa Dapa Talu,-