Waingapu-SJ……… Pelestarian Bibit Asli Sapi Sumba Ongole di Kabupaten Sumba Timur melakukan Bimbingan teknis peningkatan kapasitas peternak Sapi Sumba Ongole, yang dihadiri Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu ST, kepala Dinas peternakan drh. Yohanes A. Praing, Balai besar Veteriner Denpasar dr. I Gusti Tobia, selaku pemateri pertama, Dosen peternakan UKRISWINA SUMBA Alexander Kaka SPt., M,Si. Pemateri kedua Kamis 16/12/21 di Hotel Padadita.
Ansy Lema mengapresiasi semangat pemerintah daerah Sumba Timur, semangat saya, semangat Komisi IV, dan semangat Kementan yang selalu berjuang sama-sama mengupayakan pelestarian sapi lokal yang diharapkan dapat membantu menekan laju impor daging sapi di indonesia jelasnya.
“Bapak/ibu, saya mendapat update dari pihak Balai Besar Veteriner Denpasar jika proses realisasi program ini dari sisi pengadaan 500 ekor sapi mengalami kendala. Seharusnya 500 sapi SO sudah bisa terakomodir di akhir tahun ini, tetapi karena terbatasnya waktu dan lain hal mengalami penundaan,” ujar Ansy Lema.
Kata Ansy Lema, penundaan ini bukan berarti tidak terlaksana. Saya sudah berkomunikasi dengan Dirjen PKH yaitu Bapak Dr. Ir. Nasrullah untuk memastikan agar program ini bisa terus berjalan. Harapan saya di awal tahun 2022 mendatang, pengadaan sapi SO sudah bisa terlaksana. Saya akan terus mengawal proses ini. Proses pengadaan sarana lainnya seperti jalan ternak, bantuan fasilitasi kandang, timbangan, choper, obat, pembuatan bak air, sarana saluran air dan land clearing, pengolahan dan penanaman rumput telah terlaksana. Dilakukannya bimtek pada pagi hari ini kepada para peternak merupakan rangkaian dari pelestarian bibit sapi SO. Pengetahuan dan informasi mengenai sapi SO harus diberikan kepada para peternak yang menjadi ujung tombak keberlangsungan program ini. Semoga bapa mama kaka adik semua dapat mengikuti bimtek ini dengan baik. “Bapa mama kaka adik semua beruntung karena langsung mendapatkan pelatihan dari ahlinya. Karena itu, materi hari ini perlu disimak dengan baik dan jangan malu bertanya. Terakhir, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wakil Bupati, dan segenap jajaran Balai Besar Veteriner Denpasar, atas waktunya pada pagi hari ini. Kiranya rahmat dari Yang Maha Esa selalu menyertai kita semua” pungkasnya.Sementara itu Kepala Dinas peternakan drh. Yohanes A. Praing saat di wawancarai awak media mengharapkan keterlibatan kaum muda yang memberi perspektif baru untuk memperkuat jati diri di bidang peternakan. “Sebagai peternak yang baik tentunya kita harus mempunyai kemampuan secara signifikan dalam mengembangkan inovasi peternakan, kepada generasi inilah kami menitipkan peternakan yang maju, mandiri dan modern demi menjaga jati diri masyarakat Sumba Timur karena Sumba di kenal dengan potensi savana peternakan sapi sumba Ongole” ungkapnya. Lebih lanjut Yohanes Praing menjelaskan, langkah pemerintah saat ini mengambil kebijakan untuk menyelamatkan plasma nuftah yang sudah diakui secara nasional. Selanjutnya tidak kalah penting dalam pengembang biakan ternak juga harus melihat potensi bibit unggul sejauh ini di Kabupaten Sumba Timur peternak kita mengalami tantangan dalam sistem pemiliharaan ternak, kurangnya manajemen pemiliharaan, dan SDM yang terbatas sehingga standar bibit unggul kita masih rendah. Oleh karena itu lewat kesempatan ini saya menyampaikan betapa penting keterlibatan kita semua untuk bersatu padu melangkah bersama mewujudkan peternakan yang maju,mandiri dan modern, upaya yang dilakukan pemerintah saat ini menyediakan bibit untuk breeding center agar dapat di kembangkan dan nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat. “Lokasi breeding center yang disediakan di kabupaten Sumba Timur terletak di kecamatan Kahaungu Eti di Desa Matawai Maringu dengan luas lahan 550 hektar, saya mengharapkan untuk menjaga dan melestarikan mari bersama-sama menjaga plasma nuftah dan identitas peternakan kita di pulau Sumba” pungkas yohanes. *** (Deny/007-21),-