Suarajarmas.com – Bertempat di aula SDN Kadelu Kutura, Desa Weekamburu Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur, Sabtu (22/7/2023) Kepala SDN Kandelu Kutura Petrus Moa, S.Ag menghadirkan pemerhati pendidikan di aula SDN Kadelu Kutura untuk mengadakan Rapat Koordinasi resmi beroperasinya SMPN Kandelu Kutura yang baru didirikan.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut Bapak Widyaprada Ahli Muda Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten SBD, Plt. Desa Weekamburu, Kepala SMPN I Wewewa Barat bersama operator, Dewan Guru SDN Kandelu Kutura, Tokoh Masyarakat dan Orangtua Siswa baru SMPN Kandelu Kutura.
Pendirian sekolah baru di Desa Weekamburu sesuai dengan kebutuhan dan atas pengeluhan masyarakat. Alhasil banyak siswa tamat SD tidak lanjut ke tingkat sekolah menengah karena terbentur system zonasi. Masyarakat di dorong agar ada SMP di wilaya Desa Weekamburu.
Hal itu disampaikan Petrus Moa, S.Ag., perintis pendirian lembaga tersebut saat rapat koordinasi. Moa mengatakan pendidikan itu laksana api yang terus menyalah untuk menerangan berbagai sudud lorong yang gelap. Melalui pendidikan Sumber Daya Manusia di pacu, di asah menjadi manusia yang bermutuh.
“Melalui pendidikan masyarakat semakin kaya dalam hal ilmu pengetahuan dan di bentuk dalam hal karakter hidup. Sungguh, pendidikan itu menghidupi diri kita dan memberikan kita daya untuk mengenyam kehidupan ini dengan tugas pengabdian dan peran-peran yang berguna” ungkapnya.
Katanya lagi, keberadaan SMPN baru lokasinya sangat strategis, di pinggir jalan negara, berada di lingkungan yang tenang dan jauh dari kebisingan, dan bertetangga dengan taman wisata ecologi. Siswa yang direkrut untuk kelas perdana SMPN Kandelu Kutura berjumlah 16 orang.
Selain itu, Moa memetakan siswa PAUD yang juga baru didirikan dan SD yang akan mendukung Lembaga ini ke depan.
Pada tempat yang sama Widyaprada Ahli Muda Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Nani Kiku, ST mengemukakan bahwa: setelah kami menggumuli proposal pendirian SMPN Kandelu Kutura, dan dengan data aktual di lapangan, legislative juga memikirkan nasib sekolah negeri ke depan.
Dengan melihat perkembangan data situasional, terutama data siswa mulai dari tingkat PAUD, SD yang mendukung SMPN, Nani Kiku berkata, kedepan pasti lembaga ini dijadikan SATAP. Dan untuk menuju ke SATAP, sambil dari pihak Dinas menelaah lebih lanjut eksenya lembaga ini, SMPN Kandelu Kutura menitip di SMPN I Wewewa Barat.
Sebagai pejuang Pendidikan di SBD, Nani Kiku berharap, dukungan dari SMPN I Wewewa Barat, Pemerintah Desa, tokoh masyarakat dan orang tua murid. SMPN Kandelu Kutura terus dikembangkan secara bertahap.
“Semoga lembaga ini dapat bermanfaat bagi masa depan anak-anak bangsa’ ujarnya. *** (Pit Moa/013-23).-