Suarajarmas.com – Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) dan Willian & Lily Foundation (WLF) dalam Agriculture Livelihood Project mengimplementasikan Program PERMATA di 9 Desa yaitu Desa Kabalidana, Pero dan Waimangura (Kecamatan Wewewa Barat), Desa Weepatando, Weerame, Weekokora dan Kanelu (kecamatan Wewewa Tengah) dan desa Weelonda, Weerena (Kecamatan Kota Tambolaka). Program yang diimplementasikan sejak 1 Oktober 2021 dan akan berakhir pada 30 September 2023 ini telah mendampingi 48 Poktan dengan berbagai kegiatan terpadu dan telah memberikan dampak dalam peningkatan produksi sayuran dan pendapatan petani.
Bermitra dengan dinas Pertanian khususnya BPP dan PPL di Kecamatan Wewewa Barat, Wewewa Tengah dan Kota Tambolaka, lewat program PERMATA memberikan pelatihan, pendampingan dan pembelajaran kepada. BPP dan PPL telah memberikan kontribusi dalam implementasi program PERMATA dan pencapaian tujuan program untuk meningkatkan akses mata pencaharian pertanian petani dampingan secara berkelanjutan.
Dalam upaya keberlanjutan program PERMATA, YBTS yang akan berkahir pada 30 September mendatang, mendorong BPP dan PPL untuk melanjutkan pendampingan bagi Poktan yang ada di SBD, namun demikian, masih banyak petani dan kelompok tani yang perlu mendapat berbagai pendampingan, sehingga diharapkan PPL akan memiliki kemampuan bagaimana memfasilitasi petani dan menggerakkan mereka untuk belajar dan berkembang serta memahami kemampuan serta potensi yang mereka miliki dalam melakukan mata pencaharian pertanian sesuai perkembangan berdasarkan kebutuan pasar.
Guna mewujudkan hal tersebut, YBTS menggelar pelatihan Penguatan Kapasitas Memfasilitasi bagi PPL dan beberapa Poktan terpilih yang dianggap mampu ikut memberikan pendampingan bagi petani maupun Poktan lainnya.
Koordinator Program YBTS, Junike Susan Medah mengatakan pada media ini Kamis (3/8/2023) di aula hotel Sinar Tambolaka tujuan yang ingin dicapai dalam pelatihan ini adalah peserta menjadi fasilitator masyarakat yang mampu mengimplementasikan dan mengembangkan program pemberdayaan masyarakat petani dan kelompok tani yang sesuai kebutuhan.
Dirinya berharap melalui pelatihan ini, para peserta menguasai teknik fasilitasi dalam pendampingan masyarakat dan memilki kemampuan dalam penyebaran pengetahuan di tingkat Petani dan Kelompok Tani.
“Output yang ingin kita capai adalah meningkatnya kemampuan PPL dalam teknik dan strategi pendampingan bagi petani dan kelompok tani” tuturnya.
Narasumber dalam pelatihan ini Konsultan Pemberdayaan Masyarakat, fasilitator Phoebe Pandyopranoto yang secara khusus memberikan pelatihan selama 2 hari berturut-turut dari tanggal 3-4 Agustus 2023.
Metode yang digunakan dalam pelaitan ini adalah pemberian materi dan ceramah, diskusi dan curah pendapat dan pada hari terakhir semua peserta melakukan simulasi untuk mempraktekan teoti dan materi yang telah diperoleh.
Peserta pelatihan tampak sangat serius mengikuti pelatihan ini dengan aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab serta memberikan masukan-masukan berdasarkan pengalaman di lapangan. *** (Octa/002-23).-