Tambolaka-SJ………… Bertempat di Mapolsek Loura Keluarahan Weetabula Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur, berlangsung pelaksanaan Percepatan Vaksinasi serentak di wilayah kabupaten SBD, Sabtu (27/11/21).
Kegiatan yang dimonitoring langsung oleh Kapolres SBD, AKBP Sigit Harimbawan, S.I.K,S.H.,M.H,dan didampingi oleh para PJU Polres SBD juga diawasi oleh Kadis Kesehatan SBD, drg. Yulianus Kaleka.
Kegiatan vaksinasi ini melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas Watu Kawula dan tim vaksinator dari Satgas COVID-19 (Dinas Kesehatan SBD).
Sasaran pelayanan vaksin terhadap masyarakat sebanyak 490 dosis/orang dengan rincian Vaksin Sinovac sebanyak 301 dosis milik Polri dan vaksin Astra Saneca sebanyak 189 dosis milik Dinkes SBD.
Kapolsek Loura, AKP Edy yang dihubungi media ini, usai pelaksanaan percepatan vaksinasi menjelaskan kegiatan ini merupakan program nasional vaksin massal serentak diseluruh Indonesia yang diselenggarakan di setiap Polda dan Polres.
“Khusus untuk Polres SBD diselenggarakan di Polsek Loura, yang kita gelar sejak pukul 08.00 hingga 16.00 Wita. Tim vaksin yang terlibat ada 2 yaitu tim vaksin dari Puskesmas Watu Kawula dan Posko Satgas COVID/SBD” katanya.
AKP Edy menjelaskan kegiatan ini diawasi langsung oleh Kapolres SBD dan juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan dan ketua Posko COVID/SBD.
“Vaksin tadi sasarannya untuk 490 orang, yang datang 468 orang yang menggunakan vaksin Sinovac dan Astra Saneca. Sasarannya dewasa, pelajar dan anak-anak” jelasnya.
Untuk kecamatan Kota Loura di wilayah hukum Polsek Loura sudah mencapai target 60% lebih, tetapi sesuai dengan target nasional harus mencapai 70%. Untuk kabupaten SBD hingga saat ini diperkirakan baru mencapai 47 %.
“Guna mencapai target tersebut, kita tidak bisa bekerja sendiri dengan vaksinator saja tetapi harus mendapat dukungan dari pemerintah desa beserta perangkat-perangkatnya hingga ke dusun, RT/RW,” ujar Kapolsek Loura
Lebih lanjut Kapolsek Edy mengharapkan pemerintah desa harus mampu mendata warganya yang belum mendapat pelayanan vaksinasi, sehingga data tersebut dapat disampiakan ke pihaknya untuk dilakukan pelayanan vaksinasi dengan door to door (rumah ke rumah).
Hal ini disebabkan karena masih ada masyarakat yang masih ragu untuk divaksin, kedua masyarakat merasa tidak perlu divaksin, merasa itu tidak penting karena dia kita berpergian kemana-mana. Sehingga para kepala desa dan lurah di 2 kecamatan ini untuk mendata warganya yang belum divaksin melalui RT/RW.
“Jika data tersebut sudah ada, agar dikomunikasikan dengan kami dan Puskesmas untuk ditindak lanjuti dengan mengunjungi dan memberikan pelayanan vaksinasi. Kalau tidak ibarat kita mencari jarum di jerami masyarakat yang belum vaksin, kalau ditanya mereka jawab sudah divaksin” tutur Kapolsek Edy menjelaskan.
Menyikapi waktu yang makin mendesak sesuai target Pemerintah Pusat agar bulan Desember ini suah harus mencapai 70% pelayanan vaksinasi bagi masyarakat. Pihaknya juga sudah mendorong Bupati SBD untuk membuat surat edaran terkait kewajiban vaksin bagi masyarakat untuk mengatasai permasalahan di lapangan.
“Kita juga dorong pak Bupati untuk mengeluarkan surat edaran terkait dengan kewajiban vaksin, agar para kepala desa di lapangan turun untuk memastikan warganya yang belum divaksin, supaya kita bersinergi, simultan percepatan vaksin” pungkasnya.
Dipantau oleh media ini pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat yang sudah hampir mencapai target baru terdapat di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Kota dan Loura, Kecamatan lain masih harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan tersebut dan dukungan dari semua pihak khususnya Pemerintah Desa sangat dibutuhkan. *** (Octa/002-21),-