PETANI MULAI KHAWATIR, PEMDA SBD BERTEKAD SERANGAN HAMA BELALANG TIDAK MELUAS

Tambolaka-SJ……… Munculnya Hama Belalang di Sumba Barat Daya (SBD), petani mulai khawatir akan terjadi kelaparan. Saat ini hama belalang dihari kedua sudah menyebar di beberapa Desa di kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten SBD, Nusa Tenggara Timur. Terutama di area persawahan, sehingga membuat petani khawatir dan banyak masyarakat yang sudah siaga dan berjaga hampir setiap sawahnya masing-masing. Kondisi ini membuat suasana  menjadi rame oleh teriakan para petani yang mengusir belalang yang berkeliaran di atas area persawahanya.

Namun untungnya di hari kedua ini, menurut informasi yang dihimpun dari beberpa Petani, belum ada padi yang menjadi korban serangan belalang, hal tersebut dikarenakan masyarakat banyak yang berjaga di sawah dan juga adanya angin kencang yang membuat belalang terbawah oleh angin, tetapi beberapa ada juga yang turun di lahan para petani namun dalam jumlah kecil.

Salah satu petani yang ditemuai oleh media C. L. Wunda menuturkan dan menyampaikan kekhawatirannya terhadap serangan belalang Ini.  Jika terus berlanjut akan berdampak terhadap krisis pangan serta akan terjadi kelaparan sehingga dirinya sangat berharap Pemerintah harus memberikan solusi yang cepat.

“Kalau belalang ini tetap masih berkeliaran disini, dan turun di lahan petani, ini akan membuat kita kelaparan tahun ini, apalagi kondisi padi saat ini,  banyak yang sudah berbuah, sehinga pemerintah harus turun tangan, mungkin ada obat semprot yang bisa dipakai untuk mengusir belalang ini,” tutur Ketua Kelompok Tani Mangandara kepada media dengan sedikit nada cemas.

Sementara itu Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, menegaskan Pemerintah SBD bertekad dan berusaha agar serangan hama belalang tidak meluas.

Christian membenarkan belalang kumbara menyerang dua desa di Kecamatan Wewewa Timur, SBD, yakni Desa Tema Tana dan Desa Dede Pada.

Baca Juga :   YBTS & WLF Tingkatkan Kemampuan PPL Dalam Bidang Pendampingan dan Pengembangan Petani

Chris Taka menjelaskan sejak Selasa (27/7/2021) sore, Dinas Pertanian SBD sudah terjun ke lokasi dan melakukan penyemprotan.

“Penanganannya sudah dilakukan sejak kemarin sore sampai sekarang ini,” tegasnya.

Christian juga menegaskan, Pemkab SBD bertekad dan berjuang agar serangan musuh nomor satu petani di daratan Sumba ini tidak meluas di SBD.

“Kami akan berusaha untuk tidak meluas. Rapat pembentukan Satgas Penanganan oleh bupati sudah  dilaksanakan tadi pagi jam 07.00,” pungkasnya. *** (Octa/Ishak-SJ-21),-