PELATIHAN AKUNTANSI KOPERASI DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SE-DARATAN SUMBA

Waikabubak-SJ,……….. Koperasi yang ada di NTT khususnya di daratan Sumba sudah termasuk banyak tetapi masih mengalami kendala untuk berkembang demi mensejaterahkan anggota-anggotanya. Salah satu hal yang paling mendasar yang menjadi kendalanya adalah belum semua koperasi tersebut sudah melakukan RAT (Rapat Anggota Tahunan) sesuai dengan mekanisme koperasi yang benar dan baik.

Secara keseluruhan berdasarkan data bulan Desember 2017 jumlah koperasi di NTT baik itu KSP/USP Koperasi, KSPPS/USPPS ada  4.137 yang tersebar di provinsi NTT. Menanggapi kendala tersebut Dinas Koperasi provinsi NTT menyelenggarakan Pelatihan Akuntansi Koperasi dan Penyusunan Laporan Keuangan bagi pengurus koperasi di Hotel Pelita Waikabubak kabupaten Sumba Barat 21-23 Mei 2018.

Filipe L. Bere Kasie Penerapan Peraturan Sanksi Dinas Koperasi dan UKM provinsi NTT sebagai penanggung jawab penyelenggara kepada media mengatakan hasil survey mengatakan bahwa kendala-kendala buat koperasi selama ini adalah Akuntansinya.  

“Kalau akuntansinya tidak tahu maka laporan keuangannya tidak bisa bikin, kalau laporan keuangannya tidak bisa bikin maka dampaknya tidak bisa melaksanakan RAT,  kalau tidak melaksanakan RAT maka koperasi itu diragukan keberadaannya. Indikator untuk sebuah koperasi itu eksis dan berkembangn baik dilihat dari RATnya” ungkapnya.

Lebih lanjut Filipe menjelasakan bahwa dari segi kuantitasnya koperasinya banyak, tetapi dari segi kualitas tidak ada, karena koperasi itu tidak memahami akuntansi koperasi secara baik. Berangkat dari situ pemerintah provinsi genjot SDM pengurusnya, kita focus di pengelola koperasi baik itu bendaharanya ataupun ketua koperasinya. Agar setelah mengikuti pelatihan dari sini mereka bisa membuat laporan keuangan yang baik.

Peserta yang terlibat dalam pelatihan ini  dari  KSP/USP Koperasi, KSPPS/USPPS, awalnya pengajuan untuk 40 orang peserta, tetapi sesuai dengan anggaran yang ada di BAPPEDA Provinsi dari 40 orang turun menjadi 30 peserta. Yang terdiri dari tuan rumah kabupaten Sumba Barat 15 peserta, 5 dari Sumba Timur, 5 dari Sumba Tengah dan 5 lagi dari Sumba Barat Daya (SBD). Yang ikut pelatihan ini adalah koperasi pemula yang belum melakukan RAT. Tetapi jika ada peserta yang berhalangan bisa digantikan dengan koperasi yang lain di wilayah kabupatennya.

Baca Juga :   Bupati Niga Janji Pecat Kades
Filipe L. Bere Kasie Penerapan Peraturan Sanksi Dinas Koperasi dan UKM provinsi NTT

“Pelatih yang dipake disini adalah pelatih/instruktur yang professional H. Muh. Bazeher dari Sumba Barat dengan materi inti  yang dimulai dari pengantar akuntansi, analisa laporan keuangan, praktek akuntansi, mekanisme menyusun laporan keuangan yang baik dan benar. Bagi kelas pemula kita tidak bisa langsung ke atas, tetapi kita mulai dai bawah dulu, kita akan memberikan materi secara bertahap” ujarnya lebih lanjut.

Filipe L. Bere  juga menghimbau agar seluruh peserta yang mengikuti pelatihan tidak pulang kosong, yang kami harapkan tahun depan nanti sudah melaksanakan RAT di koperasinya masing-masing. Sehingga tugas koperasi secara nasional ini dapat berjalan sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 , upaya kita selalu berusaha untuk meningkatkan SDM pengurus koperasi.

Salah satu peserta pelatihan Lukes, dari KSP Damai kabupaten Sumba Tengah mengatakan sudah pernah mengikuti pelatihan di Sumba Timur, tetapi masih membutuhkan bimbingan khususnya dalam bidang pelaporan keuangan. Harapannya  setelah mengikuti pelatihan ini bisa membuat laporan keuangan yang benar sesuai dengan mekanisme akuntansi  keuangan koperasi.

“kekukarangan yang kami rasa di koperasi adalah masalah pelaporan, karena dengan akuntansi koperasi kami rasa cukup berat, sehingga kita bersyukur dengan adanya pelatihan ini, agar dapat membantu kami dalam penyusunan laporan keuangan kopeerasi nanti” tuturnya.

Pantauan media 30 peserta yang hadir dalam pelatihan ini sangat antusias mengikuti anjuran instruktur dan melakukan sharing Tanya jawab terkait manajemen koperasi pada umumnya. (OC$),-