Wewewa-SJ…………… Desa Laga Lete Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur melakukan penanaman perdana Kopi Robusta dengan luas lahan 20 Ha, Sabtu (13/11/21) yang diresmikan oleh Bupati SBD.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Festival Kopi Inklusif Kabupaten SBD 2021 yang dinisiasi oleh Dekranasda Provinsi NTT, Forum Iklusif Kabupaten SBD, CIS Timor dan HI untuk menggairahkan kembali perekonomian warga pelaku usaha kopi.
Hadir dalam penanaman perdana Kopi Inklusif tersebut, Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, Ketua Dekranasda NTT, Julie S. Laiskodat, Ketua Dekranasda SBD, Margaretha Tatik W. Mete, Wakapolres SBD, Kompol Yosep Taus Tilis, Assisten dan pejabat OPD lainnya, Camat Wewewa Barat, Kapolsek Wewewa Barat dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya Ketua Panitia Festival Kopi Inklusif, Ny. Margretha Tatik W. Mete mengatakan, pengembangan kopi Robusta SBD dengan penerapan teknologi tepat guna telah menghasilkan mutu kopi setara Fine Robusta. Kopi “Aroma Kopi Sumba” mendapatkan penghargaan di kompetisi kopi nasional Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) pada tahun 2017, potensi kopi di Desa Laga Lete telah dimaksimalkan oleh KWT Pertiwi dengan menghasilkan mutu kopi setara Fine Robusta dalam Kontes Kopi Spesiality Indonesia XII–2020.
“Tantangan kita bersama adalah bagaimana keistimewaan kopi SBD dapat konsisten dipertahankan, dan mampu diproduksi dalam jumlah memadai untuk memenuhi tuntutan pasar, memberikan manfaat berkelanjutan bagi petani kopi termasuk penyandang disabilitas pelaku usaha kopi guna mendukung pembangunan ekonomi daerah” ungkap Ny. Margretha.
Ketua Dekranasda NTT, Ny. Julie S. Laiskodat menyambut baik forum inklusif yang telah memfasilitasi penanaman kop[I Robusta di Laga Lete. Dekranasda NTT akan mendukung penuh pengembangan Kopi Robusta di NTT khususnya di Laga Lete SBD.
“Dekaranasda tahun ini maupun tahun depan bisa memfasilitasi UMKM, kelompok-kelompok kopi tersebut agar memproduksi kopi dengan cara yang professional, menggorengnya dengan mesin, sehingga penggorengan itu rata dan kualitasnya bagus. Dan kemasannya juga menggunakan alat yang sudah disediakan” kata Julie Laiskodat.
Lebih lanjut Julie menjelaskan setelah memproduksi kopi yang berkualitas, Dekranasda bersama Pemerintah akan membantu untuk memasarkannya, sehingga kopi-kopi yang ada di Bajawa, manggarai dan Sumba sehingga orang tidak datang membelinya secara gelondongan lalu mengolahnya di Negara lain lalu memasarkan dengan label mereka.
Bupati SBD, Kornelius Kodi Mete sebelum meresmikan penanaman perdana kopi Robusta ini memberi apresiasi yang luar biasa pada Desa Laga Lete dan Panitia Forum Inklusif yang mempunyai itikad baik dalam mengembangkan komoditi kopi di SBD.
“Saya salut pada Kepala Desa Laga Lete yang menyiapkan lahan seluas 20 ha untuk pengembangan Kopi Robusta, ini berarti mendukung program Pemerintah untuk desa Pariwisata dan berkecukupan pangan” kata Bupati Kodi Mete.
Bupati Kodi Mete juga mengapresiasi Forum Inklusif SBD yang sudah bekerja dengan hati dalam mendukung program kopi Robusta di Laga Lete.
“Dengan dana yang sedikit sekali Forum Inklusif SBD ini bisa berbuat kegiatan besar untuk mengangkat nilai Kopi Sumba. Ini yang perlu ditiru karena sangat mendukung program 7 jembatan emas Pemda SBD. Salut untuk Dekranasda, CIS Timor dan HI yang telah menggairahkan kembali perekonomian warga pelaku usaha kopi, mendukung geliat sektor pariwisata, juga sebagai media edukasi memajukan hak-hak penyandang disabilitas menuju pembangunan inklusif di SBD” jelasnya.
Dipantau oleh media ini kegiatan penanaman perdana Kopi Robusta dengan tema Kopi, Emas Hitam Kita berlangsung meriah yang disuguhi dengan hibuaran tarian oelh warga Laga Lete dan sekaligus mempromosikan Kopi Robusta Laga Lete yang diolah secara professional. *** (Octa/002-21),-