Tambolaka-SJ……… Kasus positif cobid-19 di kabupaten SBD kian memprihatinkan. Pasalnya kluster Pasar Inpres akhirnya muncul saat hasil Swab yang diterima oleh Satgas Covid SBD pada 24 Nov 2020 kemarin pasien terkonfirmasi covid-19 bertambah 8 orang dimana 6 orang beralamat kecamatan Kota Tambolaka dan 2 orang dari kecamatan Wewewa Barat.
Munculnya kluster Pasar Inpres ini sudah diprediksi oleh dr. Erwin (dokter ahli RS Karitas) beberapa waktu lalu. Hal ini dibuktikan pada 24/11/20, pasien terkonfirmasi bertambah lagi dan masyoritas beraalamatkan Pasar Inpres kelurahan Langga Lero kecamatan Kota Tambolaka kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Saya memprediksi SBD akan semakin meningkat pasien positif Covid 19, karena ini.baru dimulai. Bulan Desember 2020 hingga Januari 2021, jika kita tidak waspadai dan patuhi prokes akan ada penambahan lagi” ungkapnya saya mengikuti Rapat Darurat di posko Satgas Covid/SBD Stadion Galatama SBD, Selasa (25/11/20).
Dirinya juga menjelaskan di RS Karitas penemuan pasien positif Covid-19 merupakan hasil dari pemeriksaan dari pasien yang sedang dirawat di Karitas. Untuk pasien yang kasusnya sudah berat akan dikirim ke RSU Waikabubak Sumba Barat.
Dalam kesempatan itu juga dr. Erwin mengharapkan adanya kesadaran dari tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat agar bisa menekan angka positif covid-19 di SBD. Dirinya juga berharap agar masyarakat saat ini mengurangi pertemuan-pertemuan keluarga, acara syukuran, pesta, adat dan lain sebagainya karena meningkatnya kasus (orang tanpa gejala) OTG.
“Pemakaian masker tidak menjamin 100% kita tidak tertular wabah covid-19. Tetapi menghindari kerumunan, menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh merupakan hal penting lain yang perlu diperhatikan” tutur dr. Erwin menjelaskan.
Dokter ahli penyakit dalam RS Karitas ini memberi peringatan bagi SBD, jika tidak segera mengikuti anjuran protokol kesehatan dan melakukan isolasi mandiri bagi masyarakat yang sudah kontak dengan pasien positif covid-19, bulan Desember 2020 sampai Januari 2021 pasien terpapar covid-19 akan melonjak dengan tajam, karena masyarakat tidak mengindahkan anjuran prokes dengan isolasi mandiri.
Sementara itu ketua tim Mawar satgas covid/SBD yang sering bertugas melakukan razia masker, Aipda Yakub Dapa Langga (personil Brimob Yon A SBD) menyayangkan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi anjuran protokol kesehatan.
“Menggunakan masker saja masih sangat rendah kesadaran masyarakat mematuhinya, apalagi protokol kesehatan secara keseluruhan” tuturnya.
Yakub menjelaskan dirinya menemukan di lapangan, yang sering melawan petugas satgas dengan tidak mematuhi menggunakan masker apabila keluar rumah adalah orang-orang mengerti (pejabat, mantan pejabat , petugas kesehatan, anggota DPRD dan keluarganya serta mantan anggota DPRD).
“Saya berharap ada penegasan dari Bupati bagi para ASN yang tidak mematuhi Perbup No. 36 tahun 2020 untuk memberi sanksi tegas, karena akhir-akhir ini yang sering melawan petugas adalah pejabat-pejabat mulai dari kepala bidang, camat, sekdis, bahkan kepala dinas. Kami juga segan menegor mereka karena mereka adalah pejabat, tetapi jika tidak menegornya masyarakat umum akan bilang kami pilih-pilih orang” jelasnya.
Untuk diketahui pres release dari Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19/SBD drg. Yulianus Kaleka pada Selasa (24/11/20) kemarin berdasarkan hasil pemeriksaan Swab pada Laboratorium Biologi Molekuler, Instalasi Patologi Klinik RSUD Prof Dr. W. Z. Johannes Kupang, Sumba Barat Daya kembali memperoleh tambahan 8 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dari Wilayah Kecamatan Kota Tambolaka 6 orang dan 2 orang dari Wilayah Kecamatan Wewewa Barat.
Mari kita semakin waspada, lindungi diri kita masing-masing, keluarga, tetangga dan orang-orang di sekitar kita dari ancaman bahaya Covid-19 dengan terus semakin meningkatkan kedisiplinan mematuhi semua anjuran protokol kesehatan” ungkap drg. Yulianus Kaleka dalam pesan WAnya. *** (002/SJ/20),-