KESADARAN MASYARAKAT SBD UNTUK CEGAH PENYEBARAN VIRUS CORONA MASIH RENDAH

Tambolaka-SJ……. Kesadaran masyarakat Sumba Barat Daya (SBD) dalam mengikuti anjuran Pemerintah dan Protokol Kesehatan guna mencegah penyebaran wabah virus corona masih rendah dan terkesan menganggap sepeleh upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Dipantau oleh suarajarmas.com masyarakat belum menyadari pentingnya social distancing dan physical distancing serta selalu menggunakan masker apabila bepergian. Padahal  tim gugus tugas penanganan covid-19 SBD tak henti-hentinya melakukan sosialisasi dan penyuluhan bahkan sudah keliling SBD untuk melakukan penyemprotan desinfektan.

Seperti yang terlihat pada Minggu (10/2/20) di pelabuhan kapal feri yang baru, masyarakat dengan santai melakukan kegiatan rekreasi di pinggir pantai tanpa menggunakan masker serta menjaga jarak. Tim gugus satgas covid-19 SBD yang turun untuk memberi himbauan dan edukasi pencegahan penyebaran covid-19 cukup kaget karena masyarakat belum mengetahui adanya larangan untuk berkumpul dalam jumlah banyak.

Ironisnya diantara kelompok masyarakat itu ada juga ASN yang belum mengetahui pentingnya menjaga jarak dan larangan Pemda SBD untuk berkumpul dalam jumlah yang banyak. Masyarakat menganggap wabah virus corona sudah tidak ada lagi.

Jika ditanya tentang masker jawaban yang diperoleh adalah susah mendapatkannya atau harganya yang mahal. Bahkan ada sebagian masyarakat yang belum memahami apa itu virus corona. Padahal tim covid-19 SBD dari kabupaten, kecamatan hingga ke desa-desa sudah masuk keluar kampung/dusun untuk memberikan edukasi dan sosialisasi tentang wabah virus corona.

“Saya kaget ada PNS yang mengaku belum mengetahui adanya larangan untuk berkumpul dalam jumlah yang banyak” ujar anggota tim satgas asal TNI.

Tim Satgas Covid-19 SBD sedang memberikan edukasi dipelabuhan feri Weekelo

Dirinya merasa bahwa upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh gugus tugas penanggulangan covid-19 SBD selama ini menjadi sia-sia saja.

Baca Juga :   Fakta Menarik Australia vs Denmark: Keefektifan Socceroos dan Keluesan Tim Dinamit

“Mungkin kalau sudah ada yang positif covid-19 baru masyarakat takut dan mau mematuhi anjuran Pemerintah dan Protokol Kesehatannya” tuturnya lagi.

Pemberitaan oleh media online juga kadang mendapat kecaman dari beberapa masyarakat yang merasa terganggu dengan update data covid-19 di SBD. Tidak segan-segan terjadi perdebatan di media sosial tentang keterbukaan Pemerintah dalam hal ini tim penanggulangan cpovid-19. Berita-berita yang harusnya memberikan edukasi dan arahan-arahan Pemerintah untuk menjaga jarak dianggap berita hoax.

Salah satu anggota tim Satgas dari Dinas Kesehatan merasa gemas dengan kesadaran masyarakat yang masih rendah tersebut.

“Buat gemas saja nih orang-orang, ok besok kita operasi masker, kita harus buat mereka jera dengan cara sedikit kekerasan, contoh dengan gaya-gaya India” tuturnya kesal.

Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete yang ditemui media pada Jumat (8/5/20) usai memimpin rapat evaluasi tahap I Gugus Tugas Percepatan Penanganan COvid-19 di Lopo Rumah Jabatan Bupati Tambolaka menghimbau masyarakat agar tetap tenang tetapi waspadah.

“Masyarakat harus tenang jangan panic, tetapi tidak berarti kita menyepelekan karena sudah ada 1 orang yang PDP” ungkapnya.

Lebih lanjut Bupati Kornelius meminta masyarakat untuk harus patuh pada protokol kesehatan dan patuh pada anjuran Pemerintah untuk berkumpul dalam jumlah yang banyak.

Kata Buapti Kornelius, kalau ada yang kedukaan kita sudah keluarkan aturan agar dalam tempo 1×24 jam sudah harus dikebumikan. Tim satgas akan terus keliling untuk memberi edukasi pada masyarakat, himbauan-himbauan dan membagikan masker.

“Tim Gugus Tugas saya kasih ruang,  siapa yang melawan kita sadarkan dia, kita segera sadarkan jangan tunda-tunda. Masyarakat harus, harus dan harus patuh pada protokol kesehatan dan anjuran Pemerintah” tutupnya. ***** (OC$),-