DIBEKALI KETRAMPILAN BARU, GURU SIAP TERAPKAN DI KELAS

Waingapu-SJ……… Mengikuti kegiatan KKG guru kelas rendah berbasis Bahasa Ibu dalam Kemitraan Inovasi dengan Yayasan Sulinama pada Jumat (3/12/21) di SDM Kapunduk, Guru dibekali dengan ketrampilan baru dan siap diterapkan untuk menunjang pembelajaran dalam kelas.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh guru dari 9 Sekolah Dasar di Kecamatan Haharu itu,  guru yang hadir dibekali dengan kemampuan menyusun sebuah cerita singkat dengan gambar lalu diceritakan dengan bahasa Indonesia lalu cerita tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Ibu agar lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa. Selain itu, guru juga diajarkan untuk melakukan peran dalam cerita yang sudah ada sehingga dapat memberikan pembelajaran yang menarik dan disukai oleh anak-anak di kelas rendah.

Martha Paji Jiara, guru kelas 2 di SDI Wunga menyampaikan bahwa metode memperagakan atau memerankan peran dalam cerita singkat di ruang kelas adalah hal yang baru dipelajarinya dan merasa bahwa metode ini akan sangat sesuai dengan kegemaran anak-anak yang cenderung lebih mudah memahami sebuah alur cerita ketika langsung diperankan oleh anak tersebut.

“Ini hal baru bagi saya dan saya pikir dulunya anak-anak di kelas rendah tidak bisa diajarkan untuk memerankan peran dalam sebuah cerita namun lewat kegiatan ini saya merasa bahwa ini bisa jadi metode yang efektif dalam memberikan pembelajaran kepada anak untuk memahami dan mengerti sebuah cerita dengan lebih baik” ujar Martha.

Martha yang juga berkesempatan memerankan peran Abu Nawas dalam sebuah cerita terkait Abu Nawas yang mencari madu di hutan dan dihadang oleh seekor singa mengaku saat memerankan peran tersebut ia sangat bergembira sehingga merasa bahwa jika anak-anak juga diberikan kesempatan dalam memerankan sebuah peran dalam cerita akan merasakan sebuah kegembiraan yang juga sekaligus anak itu dapat memahami jalannya cerita yang bisa dipakai sebagai penunjang untuk mengajari anak membaca apalagi jika ceritanya bisa diterjemahkan dalam bahasa Sumba maka tidak akan ada kesulitan bagi anak dalam memerankan peran itu.

Baca Juga :   Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah SBD Gelar Lomba Literasi Penerus Bangsa

Disamping itu, Dorlince Karanja Haur merasa bahwa dengan mempelajari bagaimana memerankan peran dalam sebuah cerita selain membantu anak untuk Lebih memahami sebuah cerita juga menambah keterampilan baru baginya untuk menggunakan metode pembelajaran ini di kelasnya.

Menurutnya metode pembelajaran ini juga dapat mengenalkan lingkungan disekitar anak karena dalam menentukan sebuah peran,  tentunya anak-anak harus mempersiapkan dengan mengetahui seperti sikon saat cerita terjadi atau lokasi tempat cerita itu terjadi.  

“Sehingga akan membimbing anak-anak untuk mempelajari tentang lingkungan di sekitarnya dan juga belajar untuk memanfaatkannya dalam menunjang perannya dalam sebuah cerita ini juga akan membantu kreativitas anak dan juga guru saat menceritakan atau berperan dalam sebuah cerita dalam mempersiapkan alat-alat peraga dalam sebuah cerita” punngkasnya. ***(Tim-SJ/2021),-