DESMA CENTER TUTUP PROYEK PENGUATAN EKOSISTEM SMK PARIWISATA DI SBD

Tambolaka-SJ……. DESMA Center melakukan kegiatan, Desiminasi dan Penutupan Proyek Penguatan Ekosistem SMK Pariwisata di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). Kegiatan Seminar dan Penutupan Proyek yang sudah berjalan selama 2 tahun ini dilaksanakan di aula Hotel Sumba Sejahtera, Desa Kalena Wanno, Kecamatan kota Tambolak, kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur, Sabtu, (30/7/2022).

Penutupan Proyek Mitra yang bergerak di bidang Parawisata diantaranya SMK Pancasila, SMKN 2 Kota Tambolaka, SMK Bakti luhur, SMK Modus, SMKN1 Kupang, SMKN 3 Denpasar dan perwakilan dari Industri Perhotelan baik di SBD, maupun dari Kupang dan Bali serta pegiat Parawisata. Kegiatan diseminasi program ini bertujuan untuk menginformasikan dan mensosialisasikan perkembangan dan sinkronisasi program kerja DESMA Center di Kabupaten SBD selama 2 (dua) tahun.

Sejak tahun 2010, DESMA Center, lembaga yang fokus pada pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, telah mendukung pemerintah, masyarakat, lembaga profit dan nirlaba dalam merancang dan melaksanakan program pembangunan pariwisata yang menghargai aspek sosial, budaya dan lingkungan sesuai keahlian kami dalam pariwisata berkelanjutan. Pada tahun 2016, pemerintah Indonesia meluncurkan program revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan Kejuruan (PPTK) menyusul Inpres No. 9/2016 tentang Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

Boyke N.H. Hutapea, Project Manager Sumba kepada media ini menjelaskan sasaran dari program Revitalisasi TVET Pemerintah Indonesia adalah untuk meningkatkan kemampuan kerja dan daya saing angkatan kerja Indonesia baik secara nasional maupun internasional. Ketidaksesuaian antara keterampilan yang diajarkan di SMK dengan kebutuhan industri pariwisata, fasilitas dan materi pembelajaran yang tidak memadai untuk praktik siswa, dan guru non-produktif dengan latar belakang akademis yang sesuai, telah diidentifikasi sebagai tantangan utama sekolah pariwisata.

Baca Juga :   KETUA DPRD SBD Lantik Anggota DPRD PAW

“Jumlah lulusan SMK di SBD mencapai 3000 siswa/tahun dan berpotensi menyumbang angka pengangguran. Di lain pihak, kondisi BLK dan LPK di SBD juga masih jauh berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Kementerian Tenaga Kerja. Sementara jumlah lulusan BLK dan LPK masih relatif sedikit” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, dalam konteks mendukung program pemerintah Kabupaten SBD 7 Jembatan Emas serta program dari Pemerintah Provinsi NTT dengan pariwisata sebagai motor utama penggerak perekonomian masyarakat NTT, William & Lily Foundation (WLF) bekerja sama dengan DESMA Center sebagai mitra pelaksana melalui program Penguatan Ekosistem SMK Pariwisata di SBD.

Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, saat memberikan sambutannya

“Melalui dukungan William & Lily Foundation dan Adaro Foundation, pendampingan ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem SMK Pariwisata di SBD. Melalui kegiatan ini, Desma Center berupaya mendukung berbagai pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan ekosistem SMK pariwisata di SBD. Melalui kegiatan tersebut, Desma Center berusaha untuk memberikan dampak positif pada pendidikan SMK pariwisata dan mempromosikan pendidikan yang lebih kuat merupakan dasar untuk pembangunan dan pengelolaan pariwisata yang lebih berkelanjutan” jelasnya.

Untuk diketahui, kegiatan Diseminasi dan Penutupan Proyek Penguatan Ekosistem SMK Pariwisata di SBD ini dihadiri oleh Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, Kepala Dinas Pariwisata SBD,  Ir. Nyoman Agus S., M.T. beberapa kepala SMK dari SBD, Bali dan Kupang, manajer hotel dan restaurant, dan pegiat pariwisata lainnya.

Dalam sambutannya Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete menyampaikan terima kasihnya atas dukungan DESMA Center yang telah mendampingi SMK Pariwisata yang ada di SBD. Dirinya berharap DESMA Center untuk tidak meninggalkan SBD, karena dunia pariwisata SBD masih sangat membutuhkan dampingan tersebut. *** (Octa/002-22).-