10 WARGA BINAAN MENINGGAL, BUPATI SBD SAMBANGI LAPAS WAIKABUBAK

Tambolaka-SJ…… Dalam bulan Mei–Juni 2020 ini, ada 10 orang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Km 6 Waikabubak Sumba Barat yang meninggal dunia didalam masa tahanannya. 9 orang berasal dari kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dan 1 orang dari Kota Waikabubak Sumba Barat.  Melihat kejadian yang beruntun terjadi dalam 2 bulan terakhir ini, Bupati SBD dr. Kornelius Kodi Mete lakukan kunjungan secara mendadak pada Jumat (5/6/20) di Lapas Waikabubak bersama rombongan tim Kesehatan.

Ditemani Kadis Kesehatan drg. Yulianus Kaleka, Bupati  Kornelius mengunjungi Lapas Waikabubak untuk melihat langsung kondisi pelayanan Lapas dan kondisi tahanannya. Kepala Lapas Andi Yudho Sutijono bersama staf Lapas mengajak Bupati untuk melihat dari kondisi dapur, kamar tahanan dan tempat beribadah bagi para tahanan dan pegawai Lapas.

Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete bincang-bincang dengan Kepala Lapas Andi Yudho Sutijono

Dalam kesempatan itu Bupati Kornelius menjelaskan kepada para tahanan bahwa dari hasil investigasi dan penulusuaran akan 10 orang yang meninggal di dalam masa tahanan tersebut mempunyai riwayat penyakit yang sudah dibawah sebelum menjadi tahanan.

Kata Bupati Kornelius, dirinya bersama Kadis Kesehatan dan dokter Puskesmas di SBD sudah melakukan pengecekan riwayat kesehatan dari para tahanan tersebut yang rata-rata berasal dari Kodi SBD. 

“Ada dugaan bahwa mereka mati karena corona, tetapi dari hasil rapid test tidak ada. Sumba Barat, Sumba Tengah dan SBD belum ada yang positif corona. Jika mereka meninggal karena wabah corona maka keluarganya pasti akan ada  yang tertular” ungkap Bupati menjelaskan.

Lebih lanjut Bupati Kornelius mengatakan bahwa dari penyelidikannya di Puskesmas maupun Rumah Sakit diperoleh informasi tahanan yang meninggal tersebut, ada yang mempunyai riwayat penyakit jantung, darah tinggi, gangguan pencernaan dan lain-lain.

Baca Juga :   COVID SEMAKIN MENINGKAT, SBD AKAN TERAPKAN PPKM DARURAT

“Permasalahannya adalah mereka tidak patuh dalam minum obat, serta tidak mengikuti anjuran dokter atau perawat untuk mengatur pola hidup yang benar dengan menjaga kebersihan dan istirahat yang teratur” katanya.

Bupati SBD juga menghimbau para tahanan Lapas agar mematuhi protokol  kesehatan saat ini untuk selalu menggunakan masker, menjaga pola hidup bersih, serta tidak membiasakan mengisap rokok satu batang secara bergantian. Jika ada yang mempunyai riwayat penyakit menular seperti TBC maka akan mudah penularannya.

“Semua orang pasti mati, tapi mari kita patuh pada protokol kesehatan dan anjuran pemerintah untuk menunda kematian tersebut. Dan lebih penting lagi agar kita selalu berdoa pada Tuhan Yang Maha Kuasa, saya lihat Lapas sudah menyediakan sarana tempat ibadah. Gunakan itu dan selalu berdoa pada Tuhan” pungkasnya.

Kepala Lapas Waikabubak Andi Yudho Sutijono yang sebelumnya bincang-bincang dengan Suara Jarmas membernarkan adanya warga binaan Lapas yang meninggal dalam masa tahanannya. 1 orang meninggal di Lapas, 9 orang meninggal Rumah Sakit. Dari 10 orang yang meninggal tersebut 8 orang narapidana dan 2 orang narapidana.

“Gejalanya macam-macam ada yang kakinya bengkak, ada yang perutnya melilit terlebih dahulu, bahkan ada yang ginjjalnya bermasalah. Dan itu sudah ditangani oleh tim kesehatan dan menjalani perawatan” tuturnya.

Lebih lanjut Andi menampis dugaan merka meninggal karena keracunan makanan, karena ada yang meninggal usai makan pagi atau makan siang.

“Jika karena keracunan makanan, maka kami semua yang ada didalam Lapas ini akan keracunan juga, sebelum makanan dibagikan  kami selalu mencicipinya terlebih dahulu. Jika ada makanan yang dibawakan oleh keluarganya, petugas selalu mengeceknya terlebih dahulu sebelum memberikan kepada tahanan” pungkasnya. ***** (OC$),-